67
sejumlah teh, kinine, kain-kain kasa pembalut, minyak kayu putih serta susu kaleng untuk keperluan selama satu tahun.
10
1. Perkembangan Tenaga Medis
Pekerjaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Zending Petronella setiap hari rata-rata menangani pasien mondok sebanyak 125 jiwa. Pada bagian
poliklinik rumah sakit ini juga menangani pasien-pasien yang berobat sebanyak sekitar 100 orang setiap hari. Dokter yang ada di rumah sakit ini sering kali juga
masih harus mengunjungi penduduk sekitar di luar wilayah rumah sakit yang perlu mendapatkan pertolongan. Mereka kebanyakan adalah para ibu yang akan
melahirkan. Kegiatan di Rumah Sakit Petronella yang semakin hari semakin bertambah
membuat pekerjaannya semakin berat. Banyak pasien dari luar wilayah Yogyakarta yang kemudian juga datang untuk berobat di tempat ini. Rumah sakit
ini kemudian memutuskan untuk memohon kepada deputat zending agar bersedia mengirimkan bantuan perawat tambahan dari Negeri Belanda. Permohonan ini
dikabulkan dan pada tanggal 2 November datang 2 orang juru rawat tambahan. Setelah itu disusul lagi dengan kedatangan seorang dokter yang bernama Esser.
11
Rumah Sakit Petronella disamping mendatangkan tenaga medis dari Belanda juga melakukan pendidikan kepada para perawat baru, baik laki-laki
maupun wanita yang berasal dari kalangan pribumi. Pendidikan keperawatan di
10
Tim Penyusun, 95 Tahun Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta: Bethesda, 1994, hlm. 38.
11
Sugiarti Siswadi, op.cit., hlm. 32.
68
Rumah Sakit Petronella ini membuat zending di daerah-daerah lain di Jawa tertarik untuk mengirimkan tenaga-tenaga perawatnya agar mendapatkan
pendidikan di tempat ini. Rumah Sakit Petronella akhirnya juga menjadi sekolah yang menghasilkan Pramurukti tenaga jururawat.
J.F.H. De Graaf pada tahun 1932 menulis dalam tajuk rencana yang di muat majalah “Medische Nood”, tajuk rencana ini berisi tentang pekerjaan pendidikan
jururawat yang ada di Rumah Sakit Petronella.
12
Tajuk rencana ini telah di terjemahkan dalam bahasa Indonesia di dalam buku rumah sakit Bethesda dari
masa ke masa yang ditulis oleh Sugiarti Siswandi;
13
Selanjutnya kami akan menyebut pekerjaan dr. Scheurer di poliklinik dan apa yang telah dilakukannya dalam bidang pendidikan ialah pengkaderan
pramurukti putera dan puteri dari kalangan rakyat biasa, atas dasar dari rakyat untuk rakyat. Kita tidak dapat membayangkan terlaksananya
pelayanan kesehatan di Indonesia baik bagi orang Indonesia atau orang- orang Eropa tanpa mengikut sertakan tenaga dari rakyat Indonesia. Yang
merintis jalan adalah dr. Scheurer, dialah yang menemukan metodenya
2. Kegiatan Pelayanan Kesehatan