PENGATURAN PENDIDIKAN INKLUSIF paparan dit. pslb 2009 inklusi terbaru

57

3. PENGATURAN PENDIDIKAN INKLUSIF

Pengaturan mengenai sistem pendidikan inklusif dapat kita temukan di konvensi-konvensi internasional maupun peraturan perundang-undangan nasional. Pengaturan sistem pendidikan inklusif ke dalam beberapa konvensi internasional menunkukkan kepada kita bahwa inklusif merupakan isu yang penting dan menjadi trend global seperti halnya isu mengenai demokrasi, hak asasi manusia dan good governance. A.Landasan Hukum Internasional 1. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 1948 Declaration of Human Rights Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 1948 DUHAM menegaskan bahwa “Setiap orang mempunyai hak atas pendidikan.” Oleh karena itu dalam pasal 2 DUHAM ditegaskan bahwa Negara harus menghormati dan menjamin hak-hak setiap anak yang berada di wilayah hukumnya tanpa diskriminasi apapun, tanpa memandang ras anak atau orang tua atau walinya, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pendapat politik atau penadapat lainnya, suku atau asal muasal sosial, hak milik, kecacatan, kelahiran ataupun status lainnya. Selain itu, Pasal 23 DUHAM juga menegaskan bahw Negara mengakui bahwa anak yang menyandang kecacatan mental ataupun fisik seyogyanya menikmati kehidupan yang layak dan utuh, dalam kondisi yang menjamin martabat, meningkatkan serta memberi kemudahan kepada anak untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat. 58 Sehubungan dengan pendidikan, sesuai Pasal 28 DUHAM Negara mengakui hak anak atas pendidikan dan pencapaian hak tersebut dilakukan secara berangsur-angsur atas dasar kesamaan kesempatan. Oleh karena itu Negara dihimbau untuk: a Membuat pendidikan dasar wajib dan di sediakan secara Cuma-Cuma bagi semua anak; b Mendorong pengembangan berbagai bentuk pendidikan lanjutan, termasuk pendidikan umum dan kejuruan, membuatnya tersedia dan dapat diakses oleh setiap anak; c Membuat pendidikan tinggi yang dapat diakses oleh semua orang; d Membuat agar informasi tentang pendidikan dan pekerjaan serta bimbingan tersedia dan dapat diakses oleh semua anak; Mengambil langkah-langkah unuk mendorong agar anak-anak dapat bersekolah secar teratur dan mengurangi angka putus sekolah. Disamping itu, Pasal 29 DUHAM menyatakan negara menyetujui bahwa pendidikan bagi anak seyognya diarahkan untuk: a Pengembangan kepribadian, bakat dan kemampuan mental maupun fisik anak seoptimal mungkin; b Pengmbangan penghargaan atas hak asasi manusia dan kebebasan fundamental, c Pengembangan penghargaan terhadap orang tua anak, identitas budayanya, bahasa dan nilai-nilai yang dianutnya, terhadap nilai-nilai nasional dari Negara tempat asalnya, dan terhadap peradaban yang berbeda dari peradabannya sendiri; d Penyiapan anak untuk menjalani kehidupan yang bertanggung jawab di dalam masyarakat yang bebas; e Pengembangan penghargaan terhadap lingkungan alam. 59

2. Konvensi Hak Anak 1989 Convention on the rights of the Child