Faktor Manfaat dan Keberhasilan

memperhatikan faktor intrinsik, aspek kemanusiaan pasien. Dari sudut pandang pasien bukan suatu hal yang penting mengenai dasar ilmiah. Pengguna dari pengobatan alternatif ini biasanya pula sudah mencoba pengobatan konvensional yang tidak menyembuhkan penyakitnya. Hal ini membuat mereka menilai bahwa nilai statistik adalah tidak penting Turana, 2003. Para ahli menyebutkan berbagai alasan mengapa sistem medis alternatif tumbuh dan berkembang. Disebutkan bahwa sistem medis alternatif dinilai lebih baik daripada sistem medis konvensional; adanya kesadaran bahwa sistem medis konvensional pun mempunyai keterbatasan; biaya sistem medis alternatif lebih murah daripada biaya sistem medis konvensional. Menurut Kalangie dalam menghadapi sistem medis berbeda warga masyarakat menerapkan hierarchy of resort in curative practices, yaitu pilihan tertentu yang sering berurutan. Untuk gangguan tidak dianggap serius orang berpaling ke pengobatan atau perawatan di rumah; bila ini tidak berhasil, orang berpaling ke penyembuh tradisional; bila gagal, orang berpaling ke sistem medis modern. Kemungkinan lain adalah bahwa orang berpaling dari perawatan di rumah ke ilmu kesehatan modern, namun tidak memperoleh hasil yang diharapkan sehingga berpaling ke upaya tradisional Ariyanto, 2008 .

2.6 Faktor Manfaat dan Keberhasilan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa faktor manfaat dan keberhasilan mempengaruhi masyarakat memilih pengobatan alternatif akupunktur di Kota Medan dengan nilai mean sebesar 7,96. Nilai tertinggi didapat dari pernyataan no.22 yaitu 37 responden 74 menyatakan bahwa penyakit yng Universitas Sumatera Utara diderita jarang kambuh setelah mejalani pengobatan alternatif akupunktur. Hal ini sesuai dengan pernyataan Foster Anderson 1986 bahwa usaha pencarian pengobatan alternatif didasari sebagai upaya mempercepat proses penyembuhan atau hanya memperingan penyakitnya saja. Dari distribusi keluhan penyakit yang dialami pasien akupunktur diantaranya adalah penyakit yang sifatnya menetap dan diketahui secara medis juga sulit disembuhkanditangani atau bahkan tidak dapat disembuhkan, diantaranya: pasca stroke, hipertensi, kelebihan berat badan, kebasnyeri tangan dan kaki, sakit maag, nyeri senditulang, sinusitis, sakit pinggang, alergi, kemandulan, dll. Untuk penyembuhan tergantung jenis penyakit pasien, tiap penyakit membutuhkan proses dan waktu penyembuhan yang berbeda. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa akupunktur dapat mengatasi keseleo dan cedera ototsendi lainnya, dan akupunktur dapat menyembuhkan osteoartritis selama enam bulan atau lebih, walaupun terapi harus diulangi dalam jangka waktu tertentu. Banyak akupunkturis melaporkan bahwa sampai 95 sakit kepala berhasil ditangani. Akupunktur juga cocok untuk mengatasi migren, dan sering kali meredakan rasa sakit dalam jangka amat panjang, sehingga penderita bebas dari migren selama bertahun-tahun. Terapi ini juga cocok untuk nyeri saraf neuralgia Ody. 2000. Reaksi yang lebih beragam dilaporkan oleh pasien dengan masalah- masalah pencernaan dan pernapasan, walaupun tingkat kesuksesan 50 atau lebih telah dilaporkan pada keluhan, seperti bronkitis dan gangguan peradangan saluran pencernaan. Penelitian-penelitian juga mengindikasikan bahwa akupunktur efektif Universitas Sumatera Utara dalam kasus angina pectoris ada yang mengklaim tingkat kesembuhan yang mencapai 80, walaupun pada kondisi-kondisi kronik lain, terapi akupunktur perlu diulangi dua sampai tiga kali dalam setahun. Laporan-laporan medis dari Cina juga mengindikasikan keberhasilan yang signifikan dengan korban-korban stroke dan pada kasus-kasus paralisis Ody, 2000. Dari penelitian Turana 2003 diketahui bahwa penggunaan terapi alternatif pada pasien neurologi bervariasi antara 9 sampai dengan 56 . Penelitian pada 802 kasus obesitas yang ditangani dengan akupuntur, 594 kasus memberikan hasil adanya penurunan berat badan. Keberhasilan terapi dicapai setelah 8 minggu ditandai dengan adanya penurunan berat sebanyak 7-10 kilogram Noviani, 2003. Persentase terendah diperoleh dari pernyataan no.23 yaitu 18 responden 36 bahwa pasien menggunakan terapi akupunktur untuk perawatan kesehatan. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian responden melakukan terapi akupunktur bukan hanya untuk mengobati penyakit mereka, tetapi juga untuk menjaga kesehatan dengan membuang unsur-unsur yang tidak baik untuk kesehatan Yasin, 2005. Dari data karakteristik responden diketahui bahwa sebanyak 7 orang responden 14 melakukan terapi akupunktur untuk menurunkan berat badan yang tujuan adalah untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari penyakit akibat berat badan berlebih.

2.7 Pengetahuan