pengobat alternatif yang ‘selalu’ menemukan sesuatu untuk di obati dan jika terjadi ‘ penyembuhan ‘ maka kepercayaan semakin timbul Turana, 2003.
Persentase terendah dari faktor psikologis didapatkan dari pernyataan no.16 yang menyatakan bahwa pasien menjalani terapi akupunktur karena
menimbulkan ketenangan, dijawab oleh 30 responden 60. Hal ini membuktikan bahwa peranan sakit pasien akupunktur merupakan suatu kondisi
yang tidak menyenangkan, sehingga berbagai cara akan dijalani dalam rangka mencari kesembuhan maupun meringankan beban sakitnya, termasuk datang ke
pelayanan pengobatan alternatif akupunktur Foster Anderson, 1986.
2.5 Faktor Kejenuhan terhadap Pelayanan Medis
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa faktor ekonomi dapat mempengaruhi masyarakat memilih pengobatan alternatif akupunktur di Kota
Medan dengan nilai mean sebesar 7,56. Nilai tertinggi didapat dari pernyataan no.20 yaitu 38 responden 76 menyatakan bahwa tidak suka menggunakan
obat-obatan kimia sehingga masyarakat lebih memilih pengobatan alternatif akupunktur.
Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa
pengobatan alternatiftradisional atau herbal semakin diperhatikan karena pengobatan secara
medis yang semakin mahal, adanya efek samping untuk pemakaian obat kimiawi jangka panjang, maupun kesembuhan melalui cara medis yang tidak 100 khususnya
untuk penyakit yang kronis Haryana, 2006.
Pada beberapa kalangan yang berpikiran luas, timbul keraguan pula akan hakekat pelayanan kedokteran yang cenderung hanya bertumpu pada
regionalisasi, pemberian resep obat, instrumentasi dan pembedahan tanpa
Universitas Sumatera Utara
memperhatikan faktor intrinsik, aspek kemanusiaan pasien. Dari sudut pandang pasien bukan suatu hal yang penting mengenai dasar ilmiah. Pengguna dari
pengobatan alternatif ini biasanya pula sudah mencoba pengobatan konvensional yang tidak menyembuhkan penyakitnya. Hal ini membuat mereka menilai bahwa
nilai statistik adalah tidak penting Turana, 2003. Para ahli menyebutkan berbagai alasan mengapa sistem medis alternatif
tumbuh dan berkembang. Disebutkan bahwa sistem medis alternatif dinilai lebih baik daripada sistem medis konvensional; adanya kesadaran bahwa sistem medis
konvensional pun mempunyai keterbatasan; biaya sistem medis alternatif lebih murah daripada biaya sistem medis konvensional. Menurut Kalangie dalam
menghadapi sistem medis berbeda warga masyarakat menerapkan hierarchy of resort in curative practices, yaitu pilihan tertentu yang sering berurutan. Untuk
gangguan tidak dianggap serius orang berpaling ke pengobatan atau perawatan di rumah; bila ini tidak berhasil, orang berpaling ke penyembuh tradisional; bila
gagal, orang berpaling ke sistem medis modern. Kemungkinan lain adalah bahwa orang berpaling dari perawatan di rumah ke ilmu kesehatan modern, namun tidak
memperoleh hasil yang diharapkan sehingga berpaling ke upaya tradisional
Ariyanto, 2008
.
2.6 Faktor Manfaat dan Keberhasilan