Mekanisme E-commerce Keuntungan dan Resiko Bisnis E-Commerce

Peluang untuk membangun jejaring dengan institusi lain harus dimanfaatkan karena dewasa ini persaingan sesungguhnya terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan e-commerce untuk meningkatkan kinerja dalam bisnis inti yang digelutinya. Jika dilihat secara seksama, pada dasarnya ada empat jenis relasi dalam dunia bisnis yang bisa dijalin oleh sebuah perusahaan Finger, 2000, yakni: a. Relasi dengan pemasok supplier. b. Relasi dengan distributor. c. Relasi dengan rekanan partner. d. Relasi dengan konsumen customer.

3.3.2. Mekanisme E-commerce

Ada dua hal yang biasa dilakukan oleh konsumen customer didunia maya. Pertama adalah melihat produk-produk atau jasa-jasa yang diiklankan oleh perusahaan terkait melalui website-nya. Kedua adalah mencari data atau informasi tertentu yang dibutuhkan sehubungan dengan proses transaksi bisnis atau dagang jual-beli yang akan dilakukan. Jika tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Konsumen dapat melakukan transaksi perdagangan dengan dua cara. Pertama dengan cara konvensional, seperti yang selama ini dilakukan, baik melalui telepon, faksimile, atau langsung datang ke tempat penjualan produk atau jasa terkait. Kedua adalah melakukan pemesanan secara elektronik, yaitu dengan menggunakan perangkat Universitas Sumatera Utara komputer yang dapat ditemukan dimana saja rumah, sekolah, tempat kerja, warnet, dan sebagainya. Berdasarkan pesanan tersebut, penjual produk atau jasa akan mendistribusikan barangnya kepada konsumen melalui dua jalur. Bagi perusahaan yang melibatkan barang secara fisik, perusahaan akan mengirimnya melalui kurir ke tempat pemesanan berbeda. Jalur kedua adalah jalur yang menarik karena disediakan bagi produk atau jasa yang dapat digitisasi diubah menjadi sinyal digital. Produk-produk yang semacam teks, gambar, video, dan audio secara fisik tidak perlu lagi dikirimkan, namun dapat disampaikan melalui jalur internet. Selanjutnya, melalui internet dapat pula dilakukan aktivitas pasca pembelian, yaitu pelayanan purna jual. Proses ini dapat dilakukan melalui jalur konvensional, seperti telepon, ataupun jalur internet, seperti e-mail, teleconference, chatting, dan lain-lain. Dari interaksi tersebut diharapkan konsumen dapat datang kembali dan melakukan pembelian produk atau jasa di kemudian hari.

3.3.3. Jenis-jenis E-commerce

Secara umum e-commerce dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu: Business to Business B2B, dan Business to Consumer B2C. Business to Business B2B adalah sistem komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis, sedangkan Business to Consumer B2C merupakan mekanisme took online electronic shopping mall, yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer. Universitas Sumatera Utara

3.3.3.1. Business to Business B2B

Business to Business E-Commerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange EDI. EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Asscociation IDEA sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem computer yang lain tanpa memerlukan handcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan dalam menggunakan kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.

3.3.3.2. Business to Consumer B2C

Business to Consumer E-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Pelayanan yang diberikan bersifat umum generic dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Universitas Sumatera Utara b. Pelayanan diberikan berdasarkan permohonan on demand. Konsumer melakukan inisiatif dan prosedur harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan. c. Pendekatan clientserver sering digunakan dimana diambil asumsi client consumer menggunakan sistem yang minimal berbasis web dan processing business procedure diletakkan di sisi server.

3.3.4. Tipe Aplikasi E-commerce

Dilihat dari jenisnya, e-commerce kerap dibagi menjadi dua kategori, yaitu B-to-B dan B-to-C. Prinsip pembagian ini berdasarkan pada jenis institusi atau komunitas yang melakukan interaksi perdagangan dua arah. Jika dilihat dari perspektif lain, yaitu berdasarkan jenis aplikasi yang dipergunakan, e-commerce dapat dikategorikan menjadi empat tipe aplikasi, yaitu I-Market, Customer Care, Vendors Management, dan Extended Supply Chain Finger, 2000.

3.3.4.1. I-Market

Internet Market I-Market adalah arena di dunia maya tempat bertemunya calon pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi secara elektronis melalui medium internet. Dari definisi tersebut terlihat bahwa tipe bisnis ini yang terjadi adalah B-to-C karena sebagai penjual produk atau jasa, perusahaan berusaha menghubungkan dirinya dengan I-Market yang notabene merupakan komunitas para pengguna internet yang ada di seluruh dunia. Prinsip yang dipegang perusahaan dalam tipe ini adalah menyediakan berbagai informasi lengkap Universitas Sumatera Utara mengenai produk atau jasa yang ditawarkan melalui internet. Dengan begitu diharapkan calon pelanggan melakukan pemesanan atau pembelian terhadap produk atau jasa tersebut.

3.3.4.2. Customer Care

Tipe aplikasi kedua ini adalah suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjalin hubungan interaktif dengan pelanggan atau konsumen yang telah dimilikinya. Biasanya perusahaan menyediakan nomor telepon bebas pulsa toll free sebagai sarana yang dapat dipergunakan pelanggan untuk bertanya, berdiskusi, atau menyampaikan keluhan sehubungan dengan produk atau jasa yang telah atau akan dibelinya. Nomor telepon ini pada dasarnya dihubungkan dengan pusat informasi perusahaan call center. Dengan berkembangnya internet, konsumen dapat berhubungan dengan customer service perusahaan selama 24 jam melalui situs terkait. Lihatlah beberapa pelayanan yang biasa ditawarkan melalui situs, seperti FAQ Frequently Asked Questions, real time chatting, customer info change, dan lain sebagainya. Prinsip utama yang diharapkan perusahaan dengan mengimplementasikan e-commerce jenis ini adalah untuk memberikan pelayanan yang prima sehingga mempertinggi atau meningkatkan loyalitas konsumen.

3.3.4.3. Vendors Management

Hakikat sebuah bisnis adalah melakukan transformasi ”bahan mentah” menjadi sebuah produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Dengan kata lain, mayoritas perusahaan pasti memiliki pemasok suppiler ”bahan mentah” Universitas Sumatera Utara tersebut. Disamping itu terdapat, berbagai aktivitas penunjang, seperti proses administrasi, pengelolaan SDM, dan sebagainya, kerap membutuhkan beragam barang yang harus dibeli dari perusahaan lain. Penerapan aplikasi e-commerce untuk menghubungkan perusahaan dengan para vendor pemasok berbagai kebutuhan bisnis sehari-hari dapat menekan biaya total yang dikeluarkan untuk aktivitas pengadaan dan pembelian barang. Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan eliminasi berbagai proses yang tidak perlu, mengintegrasi beberapa proses yang dapat dilakukan sekaligus, menyederhanakan proses yang berbelit- belit, dan mengotomatisasikan proses-proses manual yang memakan waktu dan biaya. Prinsip aplikasi e-commerce ini adalah melakukan proses pemesanan, pengadaan dan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan dari berbagai pemasok dan vendor melalui internet, dan rekanan akan mengirimkannya kepada perusahaan sesuai dengan kebutuhan.

3.3.4.4. Extended Supply Chain

Supply Chain adalah urutan proses atau aktivitas yang dijalankan perusahaan mulai dari membeli bahan mentah sampai dengan menawarkan produk jadi kepada calon konsumen. Proses generik yang biasa dilakukan dalam supply chain adalah pengadaan bahan mentah, penyimpanan bahan mentah, produksi atau operasi bahan mentah menjadi bahan bakujadi, penyimpanan bahan bakujadi, distribusi, pemasaran dan penjualan, serta pelayanan purna jual. Di sinilah prinsip penggunaan e-commerce diterapkan, yaitu untuk melakukan optimisasi supply chain perusahaan. Caranya adalah menjalin hubungan dengan Universitas Sumatera Utara seluruh rekanan atau pihak lain yang terlibat langsung dalam proses penciptaan produk atau jasa melalui jalur elektronis semacam internet.

3.3.5. Keuntungan dan Resiko Bisnis E-Commerce

Setelah mengetahui seluk beluk seputar e-commerce, ada baiknya juga mengetahui dua sisi mata uang dari e-commerce, yaitu keuntungan dan resiko yang akan dialami oleh user e-commerce. Keuntungan yang akan didapat melalui e-commerce, diantaranya: a. Revenue Stream aliran pendapatan baru yang mungkin lebih menjanjikan, yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional. b. Dapat meningkatkan market exsposure pangsa pasar. c. Menurunkan operating cost biaya operasional. d. Melebarkan jangkauan global reach. e. Meningkatkan customer loyality. f. Meningkatkan supplier management. g. Memperpendek waktu produksi dan jangkauan distribusi h. Meningkatkan value chain mata rantai pendapatan dan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Adapun resiko yang akan di dapat apabila bertransaksi di e-commerce, yang dilihat dari segi pandang bisnis, penyalahgunaan dan kegagalan sistem, diantaranya: a. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. b. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Universitas Sumatera Utara c. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. d. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. e. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. f. Kerugian-kerugian yang tidak terduga.

3.4. Perancangan Sistem Informasi Berbasis E-Commerce

Dalam perancangan sistem informasi berbasis e-commerce, ada lima fase yang perlu ditelaah, yaitu: a. Fase perencanaan dan strategi bisnis. b. Fase infrastruktur. c. Fase perancangan. d. Fase pemasaran. e. Fase perawatan dan perbaikan.

3.4.1. Fase Perencanaan dan Strategi Bisnis

Dalam membangun suatu bisnis di internet, harus ada perencanaan, strategi, visi, dan dukungan finansial. Oleh karenanya, supaya sukses dalam menjual suatu produkjasa di dunia maya, diperlukan perencanaan yang baik sebelumnya. Strategi diartikan bahwa suatu perusahaan harus melakukan evaluasi mengenai posisi para pesaingnya. Proses ini merupakan hal yang sangat penting didalam e-commerce. Universitas Sumatera Utara