Letusan Gunung Semeru di Jawa Timur
mungkin timbul. Pengalaman pendaki-pendaki yang lebih senior merupakan pengetahuan yang sangat bermanfaat.
Untuk menguasai medan dan memperhitungkan bahaya obyek, seorang pendaki gunung harus pengetahuan medan gunung yang akan didaki, yaitu membaca peta dan
menggunakan kompas serta altimeter. Pokok penting dalam pengetahuan tersebut adalah membayangkan bentukan itu melalui garis-garis kontur yang ada pada peta.
Sebuah lintasan yang aman kemudian direncanakan dengan memperhatikan garis- garis kontur tersebut.
Memperkirakan waktu pendakian gunung perlu dilakukan. Ini terutama berguna untuk mempersiapkan makanan. Di jalan datar, jarak lima atau empat kilometer dapat
ditempuh dalam tempo satu jam. Di gunung, perhitungan tersebut tidak berlaku. Perbedaan ketinggian merupakan satu cara yang paling baik untuk memperhitungkan
waktu tempuh pendakian, kendati masih tergantung pada tingkat kecuraman gunung tersebut. Sebagai patokan, perbedaan tinggi 100 sampai 500 meter rata-rata dapat
ditempuh selama satu jam.
Semua persiapan yang telah disinggu adalah usaha untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan. Usaha lain untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan
adalah memberitahukan segala rencana pendakian secara rinci kepada orang lain. Sebelum melakukan pendakian diusahakan tidak sampai tidak melaporkan diri kepada
masyarakat setempat. Hal tersebut tidak saja menyangkut sopan santun, namun juga usaha kita untuk menyampaikan informasi terakhir mengenai rencana pendakian.
Edwin, Norman 1987. Mendaki Gunung Sebuah Tantangan Petualangan. Jakarta: PT. Aya Media Pustaka.