Pemahaman Teknik Pendakian Malam

persiapan fisik, pemahaman teknik dalam pendakian malam saat jarak tempuh semakin dekat dengan puncak gunung api aktif. Maka ditetapkanlah media film dokudrama pendek sebagai solusi media alternatif prosedur pendakian gunung berapi aktif, karena memiliki beberapa keunggulan penting diantaranya, media film terbukti dapat membius para penontonnya untuk dapat menginspirasi pesan yang disajikan, seperti halnya film 5cm, hanya saja di film tersebut tidak menyisipkan edukasi dalam teknik pendakian. Dengan konsep memperlihatkan konflik inner story dalam pendakian gunung, penonton atau target audiens yang dituju dapat mengetahui dengan ojektif hal-hal apa saja yang dirasakan pada saat melakukan pendakian di gunung berapi aktif khususnya dalam pendakian malam, sehingga penonton atau target audiens dapat mempersiapkan lebih baik pada saat melakukan perencanaan atau persiapan mendaki gunung khususnya dalam segi pemahaman medan, persiapan fisik, dan mental pada saat melakukan pendakian malam.

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1. Strategi Perancangan Permasalahan yang terjadi terkait dengan teknik mendaki gunung khususnya dalam pendakian malam salah satunya adalah tidak adanya media alternatif untuk memberikan edukasi, pemahaman, dan teknik dalam pendakian malam. Saat ini para pendaki khususnya para pendaki pemula mulai terbangun niatnya dalam mendaki gunung setelah melihat video-video pesona pemandangan gunung-gunung di Indonesia, khususnya gunung-gunung berapi aktif yang memang memiliki pesona pemandangan yang sangat indah dibandingkan dengan gunung-gunung lainnya. Para pendaki hanya mementingkan obsesi melihat pemandangan dan mementingkan style seperti jaket, celana, tas, sepatu, dan sebagainya yang bermerk untuk kepentingan citra, dan akhirnya menyampingkan soal persiapan fisik, pemahaman medan dan mental yang harus dipersiapkan dalam sebuah pendakian, karena memang video-video yang disaksikan dan yang tersebar di laman Youtube tidak menyisipkan edukasi dalam sebuah pendakian khususnya dalam pendakian di gunung-gunung berapi aktif atau pendakian malam. Maka ditetapkanlah film dokudrama pendek sebagai media utama dalam memberikan edukasi khususnya dalam persiapan fisik, pemahaman medan, dan mental dalam sebuah pendakian gunung berapi aktif yang mengharuskan melakukan pendakian malam. Media film dipilih karena lebih dekat dengan target audiens dan akan langsung diterim dengan baik, sedangkan memberikan solusi yang detail tentang persiapan fisik, pemahaman medan, dan mental dalam pendakian akan dibantu oleh sebuah media buku saku untuk memandu target audiens dalam mempraktikan di lapangan. III.1.1. Tujuan Komunikasi Adapun tujuan komunikasi dari perancangan film pendek naratif ini adalah: • Agar para pendaki khususnya pendaki pemula non organisasi akan lebih mementingkan persiapan pendakian daripada obesesi untuk dapat menyaksikan pemandangan disebuah gunung berapi aktif. • Agar para pendaki dapat mengenali secara detail gunung yang akan didaki khususnya gunung-gunung yang mengharuskan melakukan pendakian malam. III.1.2. Pendekatan Komunikasi Pada dasarnya keputusan dalam melakukan pendakian malam hanya dilakukan pada gunung-gunung berapi aktif yang puncaknya tidak memiliki vegetasi atau pepohonan, jarak tempuh dari batas vegetasi yang tebilang jauh. Hal tersebut berhubungan dengan fenomena saat ini adalah para pendaki mulai membuat karya visual video pesona pemandangan gunung-gunung berapi aktif di Indonesia dan mempublikasikannya untuk mengajak para penikmat kegiatan outdoor melakukan hal yang sama. Hanya saja pada karya visual video yang dipublikasikan sangat terbilang jarang menyisipkan edukasi dalam sebuah pendakian. Maka dari itu media film dokudrama pendek akan langsung diterima oleh target audiens dan secara tidak langsung akan mendapatkan edukasi tentang persiapan fisik, pemahaman medan, serta mental dalam sebuah pendakian gunung berapi aktif, khususnya dalam pendakian malam. III.1.2.1. Pendekatan Komunikasi Visual Secara visual menggambarkan seorang pendaki pemula yang memiliki tujuan membuat karya visual di sebuah gunung berapi aktif di Indonesia yang di dampingi seorang pendaki profesional tanpa sebuah persiapan fisik, pemahaman medan, dan mental. Gaya bahasa penyajiannya adalah dengan menggunakan sudut pandang mata dan pikiran pendaki pemula sehingga seolah-olah pendaki pemula tersebut adalah para target audies yang menonton. Sudut pandang mata akan menggunakan teknik eye angle yang akan memberikan informasi visual apa yang akan dilihat pendaki pemula

Dokumen yang terkait

Perancangan Kampanye Efek Negatif Film Porno Pada Remaja Melalui Film Pendek

0 13 12

Perancangan Film Dokudrama Komunitas Wisata Mistis Sebagai Usaha promosi

0 27 85

Perancangan Media Informasi Tentang Bahaya HIV Aids Pada Remaja Melalui Film Pendek

1 16 69

155 078 informasi poster lomba film pendek

0 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Tutorial Mendaki Gunung (Video Tutorial Pra Pendakian, Pendakian, dan Pasca pendakian “AyoNaikGunung”)

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Tutorial Mendaki Gunung (Video Tutorial Pra Pendakian, Pendakian, dan Pasca pendakian “AyoNaikGunung”) T1 362010033 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Tutorial Mendaki Gunung (Video Tutorial Pra Pendakian, Pendakian, dan Pasca pendakian “AyoNaikGunung”) T1 362010033 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Tutorial Mendaki Gunung (Video Tutorial Pra Pendakian, Pendakian, dan Pasca pendakian “AyoNaikGunung”) T1 362010033 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Tutorial Mendaki Gunung (Video Tutorial Pra Pendakian, Pendakian, dan Pasca pendakian “AyoNaikGunung”) T1 362010033 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Tutorial Mendaki Gunung (Video Tutorial Pra Pendakian, Pendakian, dan Pasca pendakian “AyoNaikGunung”)

0 0 3