Bagi guru Bagi Sekolah

16 memperoleh pengalaman baru. Sedangkan proses belajar yang tidak sengaja merupakan suatu interaksi yang terjadi antara manusia dengan lingkungannya secara kebetulan, dimana dalam interaksi tersebut individu memperoleh pengalaman baru Callahan, 2003:198. Belajar yang dihayati oleh seorang pebelajar siswa ada hubungannya dengan usaha pembelajaran, yang dilakukan oleh pembelajar guru. Pada satu sisi, belajar yang dialami oleh pembelajar terkait dengan pertumbuhan jasmani yang siap berkembang. Pada sisi lain, kegiatan belajar yang juga berupa perkembangan mental tersebut juga didorong oleh tindakan pendidikan atau pembelajaran. Dengan kata lain, belajar ada kaitannya dengan usaha atau rekayasa pembelajar. Dari segi siswa, belajar yang dialaminya sesuai dengan pertumbuhan jasmani dan perkembangan mental, akan menghasilkan prestasi belajar sebagai dampak pengiring, selanjutnya, dampak pengiring tersebut akan menghasilkan program belajar sendiri sebagai perwujudan emansipasi siswa menuju kemandirian. Dari segi guru, kegiatan belajar siswa merupakan akibat dari tindakan pendidikan atau pembelajaran. Proses belajar siswa tersebut menghasilkan perilaku yang dikehendaki, suatu prestasi belajar sebagai dampak pembelajaran. Dimyati Mudjiono, 2002: 15. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses aktif dalam memberi reaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu yang sedang belajar, yang diarahkan kepada tujuan dengan melihat, mengamati, memahami sesuatu untuk mendapatkan pengalaman baru. Proses 17 belajar akan terkait dengan bagaimana mengubah tingkah laku individu, baik tingkah laku yang dapat diamati antara lain kecenderungan perilaku.

2.1.2 Prinsip-prinsip Belajar

Para ahli meneliti gejala-gejala dari berbagai sudut pandang ilmu. Mereka telah menemukan teori-teori dan prinsip-prinsip belajar. Diantara prinsip-prinsip belajar yang penting berkenaan dengan : 1. Perhatian dan motivasi belajar siswa 2. Keaktifan belajar 3. Keterlibatan dalam belajar 4. Pengulangan belajar 5. Tantangan semangat belajar 6. Pemberian balikan dan penguatan belajar 7. Adanya perbedaan individual dalam perilaku belajar Perhatian dapat memperkuat kegiatan belajar, menggiatkan perilaku untuk menca pai sasaran belajar. Perhatian berhubungan dengan motivasi sebagai tenaga penggerak belajar. Motivasi dapat bersifat internal atau eksternal, maupun intrinsik atau ekstrinsik. Motivasi yang bersifat internal adalah motivasi yang datang dari diri sendiri. Motivasi yang bersifat eksternal adalah motivasi yang datang dari orang lain dan yang dimaksud dengan motivasi bersifat intrinsik adalah tenaga pendorong yang

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Cooperative Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Mengenal Sistem Pemerintahan Pusat di MI Al-Mujahidin Kota Tangerang

3 30 115

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PERBEDAAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN REFLEKSI DAN KEBIASAAN BELAJAR DI SMP NEGERI 6 TERBANGGI BESAR

0 9 13

KAJIAN SOSIOLOGIS TENTANG KOMUNITAS ANAK NAKAL (Studi Di Desa Terbanggi Besar Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah)

2 25 81

IMPLEMENTASI PROGRAM AKSELERASI PENDIDIKAN (STUDI KASUS PADA SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH)

0 18 166

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN JIGSAW PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN BLORA

0 3 118

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT DAN QUANTUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SD NEGERI KECAMATAN PARANGGUPITO.

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS DAN TEAM ASSISTED | Putri | MANAJERIAL 20097 1 SM

0 2 16

Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Jigsaw Dan Two Stay Two Stray Dengan Kemampuan Awal Di Sma Negeri 1 Terbanggi Besar

0 0 12

Efektivitas Pembelajaran Matematika Kooperatif Jigsaw Dan Teams Games Tournaments (Tgt) Ditinjau Dari Kemampuan Awal

0 0 80