Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pemanfaatan Media Lingkungan

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa tingkat kemampuan menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah untuk aspek tema adalah sebagai berikut. Terdapat 6 siswa 20 dengan klasifikasi baik sekali, 20 siswa 66,66 dengan klasifikasi cukup, dan 4 siswa 13,33 dengan klasifikasi sangat kurang. Rata-rata kemampuan menulis puisi siswa melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah aspek tema adalah 68 dengan klasifikasi cukup. Kekurangcermatan siswa dalam penulisan puisi aspek tema adalah seperti kutipan puisi yang ditulis oleh Putra Azhari berikut. Bunga-bunga di halaman sekolah yang indah Siswa-siswa di sekolahku rajin belajar Ruang kelasku yang rapih Lapangan dipenuhi rumput-rumput Halaman sekolahku sangat bersih Kutipan puisi tersebut menunjukkan kekurangcermatan siswa untuk menyesuaikan tema dengan unsur lain misalnya judul puisi. 3 Kemampuan Menulis Puisi Aspek Amanat Siklus 1 Kemampuan menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah aspek amanat mencapai rata-rata 45 dengan klasifikasi kurang. Kemampuan menulis puisi aspek amanat mengalami peningkatan sebesar 7 dari prasiklus yang hanya mencapai 38. Tingkat kemampuan menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah aspek amanat pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.8 Tingkat Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pemanfaatan Media Lingkungan Sekolah Aspek Amanat Siklus 1 Rentang Nilai Frekuensi Persentase Klasifikasi 85 - 100 Baik Sekali 75 - 84 Baik 60 -74 11 36,66 Cukup 40 - 59 Kurang 0 - 39 19 63,33 Sangat Kurang Rata-Rata 41 : 90 X 100 = 45 Kurang Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa tingkat kemampuan menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah aspek amanat siklus 1 adalah sebagai berikut. Terdapat 11 siswa 36,66 dengan klasifikasi cukup, 19 63,33 dengan klasifikasi sangat kurang. Tidak terdapat siswa dengan klasifikasi sangat baik, baik, dan kurang. Rata-rata kemampuan menulis puisi siswa melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah adalah 45 dengan klasifikasi kurang. Kekurangcermatan siswa dalam penulisan puisi aspek amanat dapat dilihat pada kutipan puisi yang ditulis oleh Devi Anggraini berikut. Lingkungan Sekolahku Lingkungan sekolahku terdapat Rumput-rumput dan bunga Dan pemandangan sekolahku Sangat indah Aku senang sekali melihat Lingkungan sekolahanku Dan ada kupu-kupu Menghiasi limgkungan sekolahku Contoh puisi di atas menunjukkan kekurangcermatan siswa dalam menulis puisi aspek amanat. Siswa kurang memperhatikan unsur pembangun puisi yang lain seperti tema dan judul. Amanat puisi tersebut tidak tersurat dengan jelas dan sulit dipahami. 4 Kemampuan Menulis Puisi Aspek Diksi Siklus 1 Kemampuan menulis puisi aspek diksi pada siklus 1 mencapai rata-rata 74 dengan klasifikasi cukup. Kemampuan menulis puisi aspek diksi mengalami peningkatan sebesar 12 dari prasiklus yang hanya mencapai 62. Peningkatan ini dimungkinkan karena siswa mengamati secara langsung objek yang akan ditulis dalam puisinya sehingga siswa dapat menggunakan diksi sesuai dengan hasil pengamatannya. Tingkat kemampuan menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah aspek diksi pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.9 Tingkat Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pemanfaatan Media Lingkungan Sekolah Aspek Diksi Siklus 1 Rentang Nilai Frekuensi Persentase Klasifikasi 85 - 100 10 33,33 Baik Sekali 75 - 84 Baik 60 - 74 17 56,66 Cukup 40 - 59 Kurang 0 - 39 3 56,66 Sangat Kurang Rata-rata 67 : 90 X 100 = 74 Cukup Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa tingkat kemampuan menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah aspek diksi adalah sebagai berikut. Terdapat 10 siswa 33,33 dengan klasifikasi baik sekali, 17 siswa 56,66 dengan klasifikasi cukup, dan 3 siswa 10 dengan klasifikasi sangat kurang. Tidak terdapat siswa dengan klasifikasi baik dan kurang. Rata-rata kemampuan menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah aspek diksi adalah 74 dengan klasifikasi cukup. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan siswa menulis puisi aspek diksi dari prasiklus yang mencapai rata-rata 62. Kekurangcermatan siswa dalam penulisan puisi aspek diksi seperti terlihat pada contoh kutipan puisi yang ditulis oleh Mistinah berikut. Lingkungan Sekolahku Lingkungan sekolahku yang bersih Tampak terlihat sangat indah Dengan pohon-pohon yang subur Dan dedaunan yang sangat segar Kutipan puisi diatas menunjukkan kekurangcermatan siswa dalam menulis puisi aspek diksi. Kata tampak dan terlihat merupakan sinonim sehingga penulisan diksi tersebut terkesan tidak efektif, apalagi hakikat puisi adalah pemadatan makna. Kekurangcermatan aspek diksi juga terlihat pada contoh puisi yang ditulis oleh Siti Fadila berikut. Guru Terima kasih guru Tanpamu kami tak kan seperti ini Guru, jasamu akan selalu kuingat sepanjang waktu Kutipan puisi di atas juga menunjukkan kekurangcermatan siswa dalam menentukan diksi. Kata waktu pada kutipan di atas kurang tepat karena tidak memperhatikan keserasian kata-kata yang lain. Kata waktu akan lebih tepat jika diganti dengan masa karena pada baris tersebut yang paling dominan adalah asonansi a. 5 Kemampuan Menulis Puisi Aspek Rima Siklus 1 Kemampuan menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah aspek rima pada siklus 1 mencapai rata-rata 53 dengan klasifikasi kurang. Kemampuan menulis puisi aspek rima tidak mengalami peningkatan dari prasiklus yang mencapai 61, bahkan mengalami penurunan. Kemampuan siswa untuk meciptakan keindahan dalam tulisan puisi masih perlu ditingkatkan. Tingkat kemampuan menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah aspek rima pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.10 Tingkat Kemampuan Menulis Puisi Melalui Pemanfaatan Media Lingkungan Sekolah Aspek Rima Siklus 1 Rentang Nilai Frekuensi Persentase Klasifikasi 85 -100 Baik Sekali 75 - 84 Baik 60 - 74 18 60 Cukup 40 - 59 Kurang 0 - 39 12 40 Sangat Kurang Rata-Rata 48 : 90 X 100 = 53 Kurang Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa tingkat kemampuan menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah aspek rima pada siklus 1 adalah sebagai berikut. Terdapat 18 siswa 60 dengan klasifikasi cukup dan 12 siswa 40 dengan klasifikasi sangat kurang. Tidak terdapat siswa dengan klasifikasi baik sekali, baik, dan kurang. Rata-rata kemampuan menulis puisi aspek rima adalah 53 dengan klasifikasi kurang. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan kemampuan menulis puisi aspek rima dari prasiklus yang mencapai rata-rata 61. Secara keseluruhan rata-rata kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Trimulya melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah pada siklus 1 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan prasiklus. Akan tetapi jika dilihat rata-rata kemampuan peraspek terjadi peningkatan dan penurunan. Persentase peningkatan kemampuan menulis puisi peraspek dari prasiklus ke siklus 1 tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.11 Persentase Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Peraspek Prasiklus ke Siklus 1 No. Aspek Prasiklus Siklus 1 Persentase Peningkatan 1 Judul 68 68 2 Tema 63 68 5 3 Amanat 38 45 7 4 Diksi 62 74 12 5 Rima 61 53 -8 Rata-rata 58 62 4 Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa peningkatan kemampuan menulis puisi peraspek dari prasiklus ke siklus 1 adalah sebagai berikut. Rata-rata kemampuan menulis puisi aspek judul pada prasiklus mencapai 68, sedangkan pada siklus 1 mencapai 68. Hal ini berarti bahwa tidak terjadi peningkatan. Rata- rata kemampuan menulis puisi aspek tema pada prasiklus mencapai 63, sedangkan pada siklus 1 mencapai 68. Hal ini berarti bahwa terjadi peningkatan sebesar 5. Rata-rata kemampuan menulis puisi aspek amanat pada prasiklus mencapai 38, sedangkan pada siklus 1 mencapai 45. Hal ini berarti bahwa terjadi peningkatan sebesar 7. Rata-rata kemampuan menulis puisi aspek diksi pada prasiklus mencapai 62 , sedangkan pada siklus 1 mencapai 74. Hal ini berarti bahwa terjadi peningkatan sebesar 12. Rata-rata kemampuan menulis puisi aspek rima pada prasiklus mencapai 61, sedangkan pada siklus 1 mencapai 53. Hal ini berarti bahwa terjadi penurunan sebesar 8. Rata-rata kemampuan menulis puisi siswa melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah pada prasiklus mencapai 58. Sedangkan pada siklus 1 mencapai 62. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 4. Dengan demikian, kemampuan menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah pada siklus 1 belum berhasil karena kemampuan rata-rata siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan yakni 65.

4.2.1.6 Observasi

Selama proses pembelajaran pada siklus kesatu berlangsung, penulis yang sekaligus sebagai pelaksana pembelajaran melakukan pengobservasian. Dalam melakukan observasi penulis dibantu oleh seorang observer yang merupakan teman sejawat penulis. Observer mencatat semua kejadian atau peristiwa selama proses pembelajaran berlangsung, baik aktivitas siswa maupun aktivitas guru. Adapun hasil temuan yang dicatat oleh observer adalah sebagai berikut. a. Siswa masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru. b. Hanya beberapa siswa yang memberikan tanggapan terhadap pertanyaan guru. c. Pada saat siswa diminta untuk mengamati objek di lingkungan sekolah, masih banyak siswa tidak langsung melakukan pengamatan. Siswa bahkan ada yang berkejaran dengan temannya dan bermain-main. d. Guru terlihat hanya sebentar mengawasi siswa yang sedang mengamati objek di luar kelas. e. Saat siswa diminta untuk menulis puisi, banyak siswa kelihatan masih bingung.

4.2.1.7 Refleksi

Pembelajaran menulis puisi melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah pada siklus 1 sudah mengalami peningkatan namun belum mencapai hasil pembelajaran yang maksimal. Hal ini disebabkan aktivitas siswa pada pembelajaran siklus 1 belum maksimal. Siswa yang aktif dalam pembelajaran siklus 1 hanya sebagian. Bahkan ketika pembelajaran menulis puisi bersamaan dengan kegiatan olahraga kelas lain, siswa ada yang ikut bermain di lapangan. Kelemahan pembelajaran dengan pemanfaatan media lingkungan pada siklus 1 adalah sebagai berikut. 1. Pada siklus 1, sebelum keluar kelas guru tidak memberi pengarahan terlebih dahulu pada siswa tentang kegiatan apa saja yang harus dilakukan oleh siswa sehingga banyak siswa yang tidak langsung mengamati objek. 2. Puisi yang ditulis siswa dari hasil pengamatan objek di luar kelas dilakukan di dalam kelas sehingga puisi siswa kurang maksimal karena siswa sudah banyak kehilangan imajinasinya setelah tidak melihat benda atau objek yang diamatinya. Kelebihan pembelajaran dengan memanfaatkan media lingkungan sekolah adalah siswa dapat mengamati secara langsung objek yang akan dijadikan bahan penulisan puisi sehingga siswa lebih mudah mengungkapkan gagasannya karena telah melihat secara langsung objek tersebut. Berdasarkan kelemahan dan kelebihan tersebut, pada siklus 2 penulis akan memperbaiki proses pembelajaran dengan melakukan hal-hal sebagai berikut. 1. Pada siklus 2, sebelum siswa melakukan pengamatan terhadap objek di luar kelas, guru memberi pengarahan pada siswa agar siswa langsung melakukan pengamatan pada objek yang akan dijadikan bahan penulisan puisi. 2. Pada siklus 2, penulis akan mendampingi siswa selama melakukan pengamatan, dan siswa akan langsung menulis puisi pada saat siswa masih berada di luar kelas atau sedang mengamati objek di lingkungan.

4.2.2 Siklus 2

Proses pembelajaran siklus 2 dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Penulis dalam melaksanakan penelitian tetap dibantu oleh teman sejawat sebagai observer dan kolaborator. Pelaksanaan siklus 2 ini dimaksudkan untuk melanjutkan penelitian pada siklus 1 yang dipandang belum berhasil oleh penulis, karena rata- rata kemampuan menulis puisi siswa pada siklus 1 belum mencapai 65.

4.2.2.1 Perencanaan

Perencanaan pembelajaran siklus 2 dilaksanakan pertama-tama memilih teknik pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran menulis puisi. Selanjutnya adalah menyusun RPP, menyusun instrumen kemampuan menulis puisi serta menyiapkan kolaborator. Penulis juga menyiapkan lembar aktivitas kegiatan siswa dan lembar aktivitas kegiatan guru yang akan diisi oleh pengamat atau observer.

4.2.2.2 Pelaksanaan

Pada siklus 2 proses pembelajaran tetap menekankan pada kegiatan menulis puisi. Tujuan pembelajaran pun masih tetap sama dengan siklus 1 yakni melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah siswa diharapkan dapat menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. 1 Pertemuan pertama Pertemuan pertama siklus 2 dilaksanakan pada Jum’at 10 Mei 2013 jam ke-1 dan ke-2. Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah bahwa siswa diharapkan mampu menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Adapun sumber belajar yang penulis gunakan adalah buku paket, buku penunjang, dan lingkungan sekolah. Pada pertemuan pertama ini jumlah siswa yang hadir adalah 30 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Rangkaian kegiatan proses pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah sebagai berikut. Pada kegiatan awal atau kegiatan pendahuluan, penulis mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa. Kemudian penulis mengajak siswa berdoa untuk mengawali kegiatan pembelajaran. Kegiatan doa dipimpin oleh ketua kelas. Selesai berdoa, kegiatan dilanjutkan dengan menginformasikan pada sis wa bahwa hari itu akan diadakan penelitian lagi. Penulis berkata, “Anak-

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV-A SDN 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 96

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV-A SDN 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 7 71

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DONGENG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 2 WAY LIMA PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 63

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 12 61

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI SUMBER BELAJAR ALAM SEKITAR SISWA KELAS VII-A SMP PGRI PEJAMBON TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 18 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADASISWA SMP NEGERI 11 BANDARLAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN 2010/2011

2 17 101

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMANDU ACARA MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER GENAP SMP 17.3 KATIBUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 41

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP TRIMULYA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 7 108

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VII-B SMP TAMAN SISWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 10 53

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMPN 1 WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 60