MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Yon Rizal, M.Si.
...............................
Sekretaris
: Drs. Darwin Bangun, M.Pd. ...............................
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. Erlina Rufaidah, M.Si.
...............................
2.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP: 19600315 198503 1 003
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 15 Maret 2013
Judul Skripsi : PENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT
IQ, KEPEMILIKAN LITERATUR IPS TERPADU DAN BUDAYA MEMBACA
SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI
24 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 20122013
Nama :
Bagus Rusdianto
Nomor Pokok Mahasiswa : 0913031031
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I,
Pembimbing II, Drs. Yon Rizal, M. Si.
Drs. Darwin Bangun, M.Pd. NIP. 19600818 198603 1 005
NIP. 19530730 198203 1 001
2. Mengetahui Ketua Jurusan
Ketua ProgramStudi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Pendidikan Ekonomi, Drs. Buchori Asyik, M. Si.
Drs. H. Nurdin, M. Si. NIP. 19560108 198503 1 002
NIP. 19600817 198603 1 003
Motto
Lihatlah mereka yang lebih tidak beruntung daripada dirimu sehingga kau tidak mungkin tidak berpuas diri
atas keberuntungan yang diberikan ALLOH SWT kepadamu.
Nabi Muhammad SAW
Tuhan mungkin tidak mengabulkan doa kita, tapi tuhan memberi petunjuk dan jalan untuk
mendapatkannya. John Savique Capone
Tidak ada ketenangan selain dengan kedekatan bersama ALLOH SWT.
Aa Gym
Bermimpilah yang besar, karena bermimpi itu gratis. Kerjakanlah apa yang ada dihadapanmu dalam
menggapai mimpi-mimpi besarmu Bagus Rusdianto
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah Hirobbil’Alamin Teriring doa dan rasa syukur kehadirat ALLOH SWT,
kupersembahkan karya kecil ku ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku yang tulus kepada:
Ibu Djumini dan Bapak Adi Sumarno, yang tak pernah berhenti mencurahkan cinta, kasih sayang, dan kesabarannya
dalam merawat, mendidik, dan memperjuangkan serta mendoakan putra-putrinya dengan tulus dan ikhlas.
Mbak Sri dan Ferdian yang penulis sayangi, yang selalu memberikan semangat, keceriaan, dan mendoakan agar penulis
dapat menyelesaikan kuliah dan seluruh keluarga besarku yang
yang tidak bisa kusebutkan satu persatu. Para Pendidikku Guru dan Dosenku
Atas bimbingan dan pengajarannya untuk menaklukan dunia dengan belajar.
Sahabat-sahabatku Yang senantiasa menemani dikala suka dan duka
Almamater Tercinta Universitas Lampung
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada tanggal 17 September 1990 dengan nama lengkap Bagus
Rusdianto. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Adi Sumarno dan Ibu
Djumini.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh:
1. Sekolah Dasar Negeri 1 Sawah Brebes Bandar Lampung yang diselesaikan
pada tahun 2002. 2.
SMP Kartika II-2 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2005. 3.
SMA Negeri 12 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2008. Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan IPS Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN. Pada bulan Januari 2012, penulis
mengikuti Kuliah Kerja Lapangan KKL di Bandung-Yogyakarta-Surabaya- Solo-Bali. Pada bulan Juli, penulis mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata KKN
dan PPL Program Pengalaman Lapangan di Desa Sumberagung, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: nama
: Bagus Rusdianto NPM
: 0913031031 fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusanprogram studi
: Pendidikan IPS Pendidikan Ekonomi
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar
pustaka.
Bandar Lampung, Maret 2013
Bagus Rusdianto 0913031031
SANCAWACANA
Assalam u’alaikumWr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW yang telah menjelaskan kepada manusia
tentang isi kandungan Al- Qur’an sebagai petunjuk jalan menuju kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat kelak. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Intelligence
Quotient IQ, Kepemilikan Literatur IPS Terpadu Siswa, dan Budaya Membaca Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24
Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20122013 ”. Skripsi ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada program studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung. Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki sehingga
banyak mendapatkan petunjuk dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada.
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2.
Bapak Dr. M. Thoha B.S, Jaya, M.Si.,selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 4.
Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Terima kasih atas ilmu, bimbingan,
nasehat serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis. 7.
Bapak Drs. Darwin Bangun, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus sebagai Pembimbing II. Terima kasih atas ilmu, bimbingan, nasehat
serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis. 8.
Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I. Terima kasih atas ilmu, bimbingan, nasehat serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis.
9. Ibu Dr. Erlina Rufaidah, M.Si., selaku Penguji yang telah membantu
mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih atas ilmu, bimbingan, nasehat serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis.
10. Ibu Fera Ony, S. Pd., M. Pd., terima kasih atas semua masukkan dan motivasi
yang telah diberikan kepada penulis. 11.
Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakulatas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis. 12.
Ibu Hellendrasari, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 24 Bandar Lampung, yang telah bersedia membantu memberikan saran-saran demi keberhasilan
penelitian ini. 13.
Seluruh dewan guru, karyawan, serta staf tata usaha SMP Negeri 24 Bandar Lampung.
14. Semua siswa-siswi SMP Negeri 24 Bandar Lampung, khususnya kelas VIII,
terima kasih atas perhatian, kerjasama,dan dukunganya. 15.
Teman-teman angkatan 2009 Pendidikan Ekonomi Habib, Wahyu, Adi, Komang, Jo, Ebit, Dodo, Aprohan, Adon, Dede, Rezki, Beni, Ombi, Agus,
Eko, Mada, Deni, Didi, Ivan, Ramadona, Arif, Rifki, Faisal, Merlin, Sulis, Rita, Erni, Meita, Fitri, Siska, Ria, Naesya, Allen, Vivi, Rahma, Hammer,
Anggi, Lia, Trisna, Yulia, Komala, Elok, Kiki, Novi, Eka, Dewi, Dwi, Efy, Yika, Tantri, Fani, Era, Muji, dll terima kasih atas kebersamaannya selama
ini.
16. Kakak tingkat 2007 dan 2008 yang telah memberikan masukkan dan
informasi dalam menyelesaikan skripsi ini serta adik tingkat angkatan 2010, 2011, dan 2012 semoga sukses untuk kalian.
17. Keluarga kecil penulis ketika KKN dan PPL Dani, Anggit, Ani, Mak’e,
Devia, Pitri, Vina, Mala, Ester, Pak Lurah, Bu Lurah, Bu Siwang, dll. Terima kasih untuk kekeluargaanya di desa Sumberagung.
18. Reni Astuti, Bu Jemi serta Pak Wakidi., terimakasih atas dukungan dan
menjadi sumber motivasi yang besar dalam hidup. 19.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas kertas ini, terima kasih untuk semuanya.
Semoga Allah memberikan berkah, rahmat, hidayah serta kemulian-Nya atas kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua. Disadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Bandar Lampung, Maret 2013 Penulis,
Bagus Rusdianto
1
I. PENDAHULUAN
Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang
masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Adapun hal lain yang juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.
A. Latar Belakang dan Masalah
Lembaga pendidikan merupakan salah satu tempat bagi peserta didik yang
disiapkan untuk menjadi manusia berkualitas. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan dapat membantu menyukseskan
program pemerintah dalam bidang pendidikan. Hal ini antara lain dilakukan dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna menunjang mutu
pendidikan sebagai modal utama dalam pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan suatu negara tidak akan pernah maju dan
berkembang. Pendidikan diharapkan mampu mengubah seorang menjadi lebih baik. Hal inilah yang menarik perhatian pemerintah dan masyarakat untuk lebih
mengutamakan pendidikan Muktiono: 2003: 12.
2 Dunia pendidikan saat ini dihadapkan pada masalah yang mendasar, diantaranya
adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa berkaitan dengan mutu suatu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dewasa ini merupakan suatu
kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang dilaksanakan oleh pemerintah berupaya untuk mengembangkan dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebab keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan terutama oleh keberadaan sumber daya manusia yang
berkualitas. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan harus dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait di dalamnya baik oleh pemerintah,
guru, maupun siswa itu sendiri.
Anak sebagai peserta didik menjadi sasaran utama dalam kegiatan pendidikan,
dimana mereka diharapkan dapat mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran,
prestasi belajar yang dicapai siswa, keterampilan dan kebenaran dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan lain-lain.
Pada proses pendidikan yang berlangsung di sekolah, terdapat banyak kendala
yang menghambat kelancaran siswa dalam aktivitas belajar siswa. Kendala- kendala tersebut berdampak pada penurunan hasil belajar siswa di sekolah.
Kendala-kendala tersebut berasal dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal. Faktor internal merupakan faktor biologis kondisi umum jasmani dan
faktor psikologis intelegensi, sikap, minat, bakat, dan motivasi sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor internal keluarga, sekolah, dan masyarakat.
3 Belajar adalah suatu kegiatan yang di lakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu
pengetahuan. Dalam belajar, kita tidak dapat melepaskan diri dari beberapa hal yang dapat mengantarkan kita berhasil dalam belajar dan mendapatkan prestasi
yang kita inginkan dalam proses belajar. Banyak orang belajar dengan susah payah, tetapi tidak mendapatkan hasil apa-apa, hanya kegagalan demi kegagalan
yang ditemui. Penyebabnya tidak lain karena belajar tidak teratur, tidak disiplin, dan kurang bersemangat, tidak tahu cara berkonsentrasi dalam belajar, dan
istirahat yang tidak cukup sehingga kurang tidur. Menurut Slameto 2003: 54-71 hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor – faktor internal dan faktor – faktor eksternal. Faktor-faktor
internal yaitu faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar seperti jasmaniah kesehatan, cacat tubuh, psikologis Intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, kesiapan, dan kelelahan. Sedangkan faktor-faktor eksternal yaitu faktor yang ada dari luar individu yang sedang belajar seperti
keluarga cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, perhatian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan,
sekolah model mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di
atas ukuran, keadaan gedung, model belajar, tugas rumah, dan masyarakat kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan
masyarakat.
4 Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 24 Bandar Lampung didapat hasil belajar Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20122013 hasil belajar yang dicapai siswa pada umumnya belumlah
menunjukkan hasil yang optimal, khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu, yang dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 1. Hasil Belajar IPS Terpadu Berdasarkan Nilai Ulangan Harian Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Bandar Lampung Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 20122013.
No Kelas
Nilai Jumlah
Siswa 0 - 65
65 - 100
1 VIII A
31 3
34 2
VIII B 22
9 31
3 VIII C
30 2
32 4
VIII D 25
10 35
5 VIII E
27 6
33 6
VIII F 25
7 32
7 VIII G
31 4
35
Jumlah Siswa
191 41
232 82,33
17,67 100
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa secara umum masih tergolong rendah, karena dari 232 siswa terlihat hanya 41 siswa atau 17,67
siswa yang mendapat nilai 65 - 100, dan berarti 82,33 atau sebanyak 191 siswa memperoleh nilai 0 - 65. Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah 2008: 18,
yaitu apabila bahan pelajaran yang diajar kurang dari 65 dikuasai oleh siswa maka presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong
rendah.
5 Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa yang menunjukkan tingkat keberhasilan
belajarnya, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa adalah tingkat
kecerdasan siswa Intelligence Quotient. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah kepemilikan literatur IPS Terpadu dan budaya membaca siswa.
Intelligence Quotient IQ merupakan suatu ukuran dalam inteligensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Inteligensi sendiri merupakan kemampuan dari
dalam diri seorang dalam menghadapi suatu permasalahan sehingga seringkali dikatakan bahwa Inteligensi seorang akan memberikan kemungkinan bergerak
dan berkembang dalam bidang tertentu dalam kehidupannya. Sehubungan dengan belajar, inteligensi juga merupakan komponen yang dapat membedakan
kemampuan siswa yang memiliki inteligensi tinggi dan siswa yang memilik inteligensi rendah.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan di SMP Negeri 24 Bandar Lampung, peneliti melakukan wawancara kepada guru bimbingan konseling di
SMP Negeri 24 Bandar Lampung, dari hasil wawancara diketahui bahwa intelligence quotient siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Bandar Lampung masih
tergolong normal atau sedang. Dimana dari 30 siswa, sekitar 70 siwa memiliki IQ pada rentang 90 -109. Sesuai dengan pendapat Nurkacana dan Sumartana
dalam Wagini 2004: 12 “Karena inteligensi merupakan suatu korelasi yang cukup tinggi dengan prestasi belajar siswa yang dicapai di sekolah maka tes
6 inteligensi dapat digunakan untuk meramalkan sukses tidaknya anak dalam
pelajaran di sekolah pada umumnya.
Kenyataan di sekolah menunjukkan, bahwa dalam kaitannya antara inteligensi dengan hasil belajar sering ditemukan beberapa siswa yang antusias dapat
menerima pelajaran dan memcahkan soal-soal yang diberikan oleh guru dengan cepat, tetapi ada pula yang lambat bahkan lambat sekali. Keadaan siswa yang
demikian itu karena adanya perbedaan inteligensi yang ditunjukkan dengan intelligence quotient antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Berarti
perbedaan inteligensi yang ditunjukkan melalui intelligence quotient seorang akan menunjukkan adanya perbedaan kemampuan belajar siswa, karena siswa yang
memiliki inteligensi tinggi biasanya akan mudah menerima materi pelajaran sehingga peluang untuk mendapat hasil belajar yang baik akan lebih mudah.
Faktor kedua yang diduga turut serta mempengaruhi hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu siswa adalah kepemilikan literatur. Kepemilikan literatur merupakan
salah satu faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri peserta didik. Literatur merupakan bahan bacaan yang digunakan dalam berbagai aktivitas baik
secara intelektual maupun rekreasi. Literatur memegang peranan penting sebagai penunjang kegiatan belajar. Informasi banyak terkandung dalam literatur-literatur,
baik itu dalam bentuk tercetak, terekam, digital, ataupun bentuk-bentuk lain sesuai perkembangan zaman.
7 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyediakan berbagai bahan
belajar yang bisa diperoleh dari berbagai jenis literatur, tidak hanya terpatok pada buku tapi media lain yang lebih mudah dan menarik untuk dibaca dan dipahami
misalnya literatur melalui media internet. Literatur merupakan faktor penunjang yang utama dalam melancarkan kegiatan belajar, karena dengan terbatasnya
sumber belajar literatur juga dapat mengurangi minat untuk mengulang kembali materi yang telah dipolehnya di sekolah.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan di SMP Negeri 24 Bandar Lampung, peneliti melakukan wawancara kepada 30 siswa berkenaan dengan
kepemilikan literatur IPS Terpadu. Hasil dari wawancara langsung kepada 30 siswa yang sama, sekitar 85 diantara mereka banyak yang tidak memiliki
literatur IPS Terpadu. Hal ini sejalan dengan pendapat Muktiono 2003: 2, yang menyatakan bahwa keberhasilan proses belajar mengajar juga dipengaruhi oleh
pemanfaatan sarana belajar siswa yaitu buku literatur atau buku pelajaran yang dimiliki oleh siswa. Salah satu sarana yang diperlukan dalam pendidikan di
sekolah yang tidak terlepas dari kehidupan siswa adalah buku. Pemanfaatan buku pelajaran menjadi sumber bacaan dalam mengikuti pelajaran di kelas maupun di
rumah akan memberikan dampak yang positif bagi hasil belajar siswa. Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa kepimilikan literatur
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20122013 tergolong rendah. Hal ini menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa kurang
optimal.
8 Selain kepemilikan literatur IPS Terpadu, faktor eksternal yang di duga dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Bandar Lampung adalah budaya membaca. Budaya membaca adalah hal utama dan pertama dalam
setiap rancangan peradaban. Petuah yang mengatakan membaca adalah jendela dunia yang dapat memberikan informasi seluas-luasnya mengenai apa yang belum
siswa ketahui memanglah sangat tepat. Tetapi pada kenyataannya sedikit siswa yang memanfaatkan waktunya untuk membaca, baik itu membaca buku pelajaran
atau buku-buku pengetahuan. Kebanyakan dari siswa lebih senang memanfaatkan waktu luangnya untuk bermain bersama teman-temannya dan ini membuat
kebiasaan membaca siswa semakin berkurang dan membuat peran perpustakaan tak lagi begitu penting.
Kebiasaan membaca adalah keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan bukan keterampilan bawaan. Oleh karena itu, kebiasaan membaca
dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan. Bagi negara berkembang aktivitas membaca pada umumnya adalah untuk memperoleh manfaat langsung. Untuk
tujuan akademik membaca adalah untuk memenuhi tuntutan kurikulum sekolah atau Perguruan Tinggi. Semakin banyak membaca, maka wawasan yang siswa
miliki pun akan bertambah. Membiasakan membaca adalah jalan yang tepat bagi siswa untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi. Membaca buku yang
ada di perpustakaan adalah jalan yang paling tepat bagi siswa untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi, karena buku yang dipinjam di perpustakaan
dapat dibaca di manapun, kapanpun, tanpa memerlukan waktu khusus sehingga
9 tidak menyita waktu untuk kegiatan lain. Selain itu pula membaca buku pelajaran
sebelum pelajaran tersebut diajarkan atau membaca kembali bahan pelajaran yang telah diajarkan dapat membuat ingatan siswa menjadi lebih baik lagi.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan di SMP Negeri 24 Bandar Lampung, peneliti melakukan wawancara kepada 30 siswa. Hasil dari wawancara
langsung kepada 30 siswa yang sama, sekitar 15 siswa memiliki budaya membaca rendah, kemudian yang memiliki budaya membaca sedang berjumlah 10 siswa
dan yang memiliki budaya membaca tinggi berjumlah 5 siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Sutarno 2006: 27 yang menyatakan bahwa seorang yang
mempunyai budaya baca adalah bahwa orang tersebut telah terbiasa dan berproses dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu menggunakan sebagian
waktunya untuk membaca. Budaya membaca merupakan rangkaian aktivitas membaca yang dilakukan oleh siswa untuk menggali dan memperdalami materi
pelajaran di sekolah dengan dorongan untuk meraih hasil belajar atau prestasi belajar yang lebih baik.
Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa budaya membaca Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20122013
tergolong rendah. Hal ini menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa kurang optimal.
SMP Negeri 24 Bandar Lampung adalah salah satu sekolah menengah pertama yang sudah lama berdiri di Kota Bandar Lampung. Jika dilihat dari letaknya
sekolah ini sangat nyaman untuk proses pendidikan karena masih jauh dari
10 keramaian kota. Tetapi di sekolah ini hasil belajar siswanya kurang baik pada
beberapa mata pelajaran, termasuk dalam mata pelajaran IPS. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka penulis
bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Intelligence Quotient IQ, Kepemilikan Literatur IPS Terpadu, dan Budaya Membaca
Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20122013
”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Sebagian besar nilai ulangan harian IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP
Negeri 24 Bandar Lampung masih rendah. 2.
Kurangnya partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. 3.
Siswa kurang memanfaatkan jam kosong atau istirahat untuk membaca kembali materi pelajaran.
4. Kurangnya kesadaran pentingnya memiliki literatur IPS Terpadu sebagai
penunjang kegiatan belajar mata pelajaran IPS Terpadu. 5.
Budaya membaca di lingkungan siswa masih rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi diatas, maka masalah dalam p
enelitian ini dibatasi pada kajian “Intelligence Quotient X
1
,
11 kepemilikan literatur IPS Terpadu X
2
, budaya membaca X
3
, dan hasil belajar IPS Terpadu Y pada siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Bandar
Lampung Semester Ganjil tahun pelajaran 20122013 ”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka perumusan masalah yang diteliti
adalah sebagai berikut: 1.
Apakah ada pengaruh Intelligence Quotient terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Bandar Lampung Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 20122013? 2.
Apakah ada pengaruh kepemilikan literatur IPS Terpadu terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar
Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20122013? 3.
Apakah ada pengaruh budaya membaca siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20122013? 4.
Apakah ada pengaruh Intelligence Quotient, kepemilikan literatur IPS Terpadu, dan budaya membaca siswa terhadap hasil belajar siswa kelas
VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20122013?
12
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Intelligence Quotient terhadap hasil belajar
IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20122013.
2. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan literatur IPS Terpadu terhadap
hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20122013.
3. Untuk mengetahui pengaruh budaya membaca siswa terhadap hasil belajar
IPS Terpadu pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20122013.
4. Untuk mengetahui pengaruh Intelligence Quotient, kepemilikan literatur
IPS Terpadu, dan budaya membaca siswa terhadap hasil belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran
20122013.
F. Manfaat atau Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah referensi, bahan literatur atau pustaka, khususnya
tentang Intelligence Quotient, kepemilikan literatur IPS Terpadu, dan budaya membaca siswa.
13 b.
Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait.
2. Manfaat Praktis
a. Siswa: sebagai salah satu cara untuk mengetahui presentase pengaruh
Intelligence Quotient, kepemilikan literatur IPS Terpadu Siswa, dan budaya membaca siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu.
b. Guru: sebagai mediasi untuk memperhatikan kembali kepemilikan
literatur IPS Terpadu dan juga menumbuhkan budaya membaca sebagai kegiatan belajar dan penunjang proses belajar mengajar yang terdapat di
sekolah tersebut. c.
Dunia pendidikan: hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan dan kebijakan
di bidang pendidikan sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu pendidikan.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah: 1.
Objek Penelitian Ruang lingkup objek penelitian yang akan diteliti adalah tentang
Intelligence Quotient, kepemilikan literatur IPS Terpadu, budaya membaca, dan hasil belajar IPS Terpadu.
14 2.
Subjek Penelitian Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
Negeri 24 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20122013. 3.
Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah SMP Negeri 24 Bandar Lampung.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 20122013.
15
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
Bagian kedua akan membahas mengenai tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif
terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya penelitian dapat melakukan kesimpulan sementara. Perpaduan
sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.
A. Tinjauan Pustaka
1. Intelligence Quotient IQ
Banyak masyarakat umum yang mengenal intelligence sebagai istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, kemampuan berpikir seorang
atau kemampuan untuk memecahkan problem yang dihadapi. Gambaran seseorang yang memiliki intelegensi tinggi, biasanya merupakan cerminan
siswa yang pintar, dan siswa yang pandai dalam studinya. Dalam sejarah telah dicatat bahwa sejak tahun 1904, Binet seorang ahli psikologi
berbangsa Prancis beserta kelompoknya telah berhasil membuat suatu alat
16 ukur untuk mengukur kecerdasan, yang disebut dengan Intelligence
Quotient IQ. Menurut Baharuddin
2007: 128 “Intelligence Quotient atau IQ merupakan suatu ukuran dalam Inteligensi”. Intelligence Quotient IQ
dapat diartikan sebagai suatu tingkat kemampuan individu. Sedangkan menurut Suharsimi 2001: 21 Intelligence Quotient hanyalah angka yang
memberikan petunjuk tinggi rendahnya inteligensi seorang. Berdasarkan uraian tersebut, Intelligence Quotient merupakan nilai berupa skor dari
suatu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat inteligensi seseorang.
Hagenhan dan Olson dalam Hamzah B. Uno 2008: 59 mengungkapkan
pendapat Piaget tentang kecerdasan yang didefinisikan sebagai: “An intelligence act is one cause an approximation to the conditions
optimal for an organism’s survival. In other word’s intelligence allows an organism to deal effectively with is environment
.” Pengertian di atas menjelaskan bahwa inteligensi merupakan suatu
tindakan yang menyebabkan terjadinya penghitungan atas kondisi-kondisi yang secara optimal bagi organisme dapat hidup berhubungan dengan
lingkungan secara efektif. Ditambahkan pula menurut Stern dalam Wagini 2004: 9 Inteligensi adalah suatu kapasitas yang bersifat umum general
17 capacity daripada individu untuk mengadakan penyesuaian terhadap
situasi yang baru atau suatu problem yang dihadapi. Berdasarkan uraian di atas, inteligensi dapat dipandang sebagai
kemampuan atau kecerdasan seseorang dalam memecahkan masalah baik yang memerlukan pengertian maupun penggunaan simbol-simbol,
inteligensi juga merupakan kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi baru dan memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dengan menggunakan pikirannya. Selain itu sebagai suatu tindakan, intelegensi selalu cenderung menciptakan kondisi-kondisi yang
optimal bagi organism untuk bertahan hidup dalam kondisi yang ada. Dengan inteligensi yang tinggi seorang siswa akan lebih mudah
menyelesaikan masalah dengan efektif, seperti yang dijelaskan oleh J. P. Chaplin
dalam Slameto 2003: 56 bahwa “Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis kecakapan yang terdiri dari kecakapan untuk
menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan
cepat”. Sedangkan menurut Vernon dalam Slameto 2003: 129 “Inteligensi adalah
kemampuan untuk melihat hubungan yang relevan di antara obyek-obyek atau gagasan-gagasan, serta kemampuan untuk menerapkan hubungan-
hubungan ini ke dalam situasi-situasi baru y ang serupa”.
18 Berdasarkan uraian yang dijelaskan oleh J. P. Chaplin dan Vernon dapat
dikatakan bahwa siswa dengan inteligensinya dapat mempelajari sesuatu dengan cepat dan mampu memahami objek yang ada secara relevan ke
dalam situasi tertentu yang masih serupa. Kemampuan tersebut berkaitan erat dengan tingkat inteligensi siswa yang dinyatakan dengan Intelligence
Quotient IQ. Menurut Woodworth dan Marque dalam Wasty Soemanto 2006: 154,
klasifikasi tingkatan inteligensi manusia adalah sebagai berikut:
Skor IQ Klasifikasi
140 - ke atas Genius luar biasa
120 – 139
Very Superior amat cerdas 110
– 119 Superior cerdas
90 – 109
Normal rata-rata 80
– 89 Dull bodoh
70 – 79
Border Line batas potensi 50
– 69 Morrons debiel
30 – 49
Embicile embisel Di bawah 30
Idiot Berdasarkan tingkatan skor IQ di atas, Slameto 2003: 120 memberikan
ciri-ciri mental intelektual anak yang pandai sebagai usia mental lebih tinggi dari pada rata-rata anak normal, daya tangkap dan pemahaman lebih
cepat dan luas. Dapat berbicara lebih dini, kreatif, mandiri dalam belajar serta mempunyai cara belajar yang khas. Ditambahkan pula menurut
slameto 2003: 183 bahwa “anak yang normal kecerdasannya biasanya dapat mengorganisasikan situasimasalah dan berfikir logis, mengerti
hubungan sebab akibat, memecahkan masalahberfikir se cara alamiah”.
19 Dapat disimpulkan bahwa bila dihubungkan dengan proses belajar siswa
inteligensi akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa yang cerdas akan dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang
sedangnormal. Lebih lanjut Slameto 2003: 58 menjelaskan bahwa “Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar dalam situasi
yang sama, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah”.
Dengan demikian jelaslah bahwa Intelligence Quotient IQ sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar IPS Terpadu, yakni menentukan tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa artinya bahwa siswa yang
memiliki tingkat inteligensi tinggi akan memperoleh kemudahan dalam belajarnya daripada siswa yang memiliki inteligensi rendah.
Sesuai dengan pendapat Nurkacana dan Sumartana dalam Wagini 2004: 12 “Karena inteligensi merupakan suatu korelasi yang cukup tinggi
dengan prestasi belajar siswa yang dicapai di sekolah maka tes inteligensi dapat digunakan untuk meramalkan sukses tidaknya anak dalam pelajaran
di sekolah pada umumnya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa inteligensi yang
dimiliki siswa tercermin dari Intelligence Quotient IQ dapat menentukan tujuan dari belajar yang dilakukannya. Sehingga dengan adanya tujuan
tersebut akan merangsang siswa lebih giat dalam belajar dan
20 memperlihatkan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Semakin
tinggi tingkat kemampuan inteligensi seorang siswa maka semakin besar pula peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah
kemampuan inteligensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses
2. Kepemilikan Literatur IPS Terpadu