Analisis Regresi Linier Berganda Pengajuan Asumsi Klasik

Dari jawaban responden dapat dikatakan sangat baik, karena 53,33 responden menjawab laporan yang disajikan dapat memberikan dan menjawab perbaikan yang diharapkan.

4.4 Analisis Verifikatif

4.1.1 Pengaruh Objektivitas dan Independensi Auditor terhadap Laporan

Audit Setelah diuraikan gambaran data tanggapan responden, selanjutnya akan diuji pengaruh tekanan ketaatan dan pengalaman auditor terhadap pertimbangan audit baik secara simultan maupun secara parsial. Pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan software SPSS.18, dan untuk lebih jelasnya akan dibahas berikut ini;

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Persamaan regresi linier berganda yang akan dibentuk adalah: ˆY = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 ˆY = nilai taksiran untuk variabel laporan audit a = konstanta b i = koefisien regresi X 1 = independensi X 2 = objektivitas Dengan menggunakan software SPSS, diperoleh hasil analisis regresi linier berganda sebagai berikut: Tabel 4.44 Koefisien Regresi Linier Berganda Coe fficients a -3.844 1.880 -2.045 .051 .715 .159 .589 4.501 .000 .434 .145 .391 2.988 .006 Cons tant Objektiv itas Independensi Model 1 B Std. Error Unstandardiz ed Coef f icients Beta Standardized Coef f icients t Sig. Dependent Variable: Laporan A udit a. Berdasarkan output di atas, diperoleh nilai a sebesar -3,844, nilai b 1 sebesar 0,715 dan b 2 sebesar 0,434. Dengan demikian maka dapat dibentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: ˆY = -3,844+ 0,715X 1 + 0,434X 2 Nilai a dan b i dalam persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a = -3,844 artinya: jika independensi dan objektivitas bernilai 0 persen maka laporan audit akan bernilai -3,844 persen. b 1 = 0,715 artinya: jika independensi meningkat sebesar satu persen sementara objektivitas konstan maka laporan audit akan meningkat sebesar 0,715 persen. b 2 = 0,434 artinya: jika objektivitas meningkat sebesar satu persen sementara independensi konstan maka maka laporan audit akan meningkat sebesar 0,434 persen.

b.Pengajuan Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis regressi linier berganda, ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi agar kesimpulan dari regressi tersebut tidak bias, diantaranya adalah uji normalitas, uji multikolinieritas untuk regressi linear berganda, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi untuk data yang berbentuk deret waktu. Pada penelitian ini hanya tiga asumsi yang disebutkan diatas diuji, karena data yang digunakan tidak mengandung unsur timeseries sehingga asumsi autokorelasi tidak diuji. 1 Uji Asumsi Normalitas Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan signifikansi koefisien regressi, apabila model regressi tidak berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih meragukan, karena statistik uji F dan uji t pada analisis regressi diturunkan dari distribusi normal.Untuk menguji normalitas data digunakan pendekatan P-P plot antara expected cumulatif probability dengan observed cumulatif probability, yang disajikan pada gambar berikut: 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Ex pec ted C um P rob Dependent Variable: Y Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan gambar di atas, terlihat titik-titik koordinat antara nilai observasi dengan nilai ekspektasi mengikuti garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data memiliki data yang berdistribusi normal. 2Uji Asumsi Multikolinieritas Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau semua variabel bebas pada model regresi.Jika terdapat Multikolinieritas maka koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan biasanya ditandai dengan nilai koefisien determinasi yang sangat besar tetapi pada pengujian parsial koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan. Pada penelitian ini digunakan nilai variance inflation factors VIF sebagai indikator ada tidaknya multikolinieritas diantara variabel bebas. Tabel 4.45 Uji multikolinearitas Coe fficients a .172 5.807 .172 5.807 Objektiv itas Independensi Model 1 Toleranc e V IF Collinearity Statis tics Dependent Variable: Laporan A udit a. Berdasarkan output di atas, diketahui nilai VIF semua variabel bebas kurang dari 10, demikian pula nilai tolerance semua variabel bebas 0,10. Dengan demikian maka dapat disimpulkan tidak terdapat pelanggaran asumsi adanya multikoliniertas di antara variabel bebas. 3 Uji Asumsi Heteroskedastisitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah varian dari residual tidak sama untuk semua pengamatan, yang menyebabkan estimator menjadi tidak efisien dan nilai koefisien determinasi akan menjadi sangat tinggi. Jika dari suatu pengamatan tersebut terdapat varian yang berbeda, maka disebut heterokedastisitas. Dengan kata lain pengujian ini dimaksudkan untuk melihat jarak kuadrat titik-titik sebaran terhadap garis regresi. Dalam model regresi diharapkan tidak terjadi adanya heteroskedastisitas. Menguji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara melihat pola titik-titik pada scatter plot regresi. Dasar pengambilan keputusan adalah: Jika titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 1 -1 -2 -3 Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 Re gres sio n S tud ent iz ed Re sid ual Dependent Variable: Y Scatterplot Gambar 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari hasil uji Heteroskedastisitas menggunakan scatter plot pada regresi, dapat diketahui bahwa pola titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Setelah ketiga asumsi regressi diuji dan tidak terjadi pelanggaran, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis, yaitu pengaruh objektivitas dan Independensi Auditor terhadap Laporan Audit.

c. Analisis Korelasi Parsial