Informan S5 Memahami pentingnya sosialisasi bahasa dan komunikasi di rumah dan

segala aktifitas mereka. Sosialisasi bahasa yang baik sangat berpengaruh dalam pembentukkan kepribadian anak-anak apalagi jika menggunakan bahasa Indonesia. Anak –anak juga saya tuntut aktif dalam segala jenis kegiatan jadi mereka gak merasa kaku di rumah atau di lingkungan sosialnya.” Uraian Peneliti: Informan keempat menjelaskan pentingnya sosialisasi bahasa karena bahasa merupakan alat atau media agar kita bisa berhubungan dengan orang lain. Menurut informan, setiap hari manusia melakukan komunikasi terutama antar anggota keluarga di rumah. Informan yang berprofesi seorang guru sangat memahami benar tentang arti bahasa dalam komunikasi. Bahasa yang sangat berpengaruh dalam kepribadian anak yang mulai terbentuk dan beradaptasi dari kecil. Informan juga menjelaskan bahwa jenis kepribadian anak-anaknya adalah ekstrovert dimana informan yang menanamkan jiwa untuk terbuka pada interaksi dunia luar dan dituntut aktif. Jika anak mempunyai kepribadian yang ekstrovert, maka orang tua bisa memahami tentang aktifitas yang dilakukan anak-anak. Kecenderungan untuk berekspresi atau bereksplorasi dalam mendalami minat dan bakat juga bisa diperhatikan dengan melakukan komunikasi atau sosialisasi bahasa yang baik. Adanya keterbukaan dalam mengungkapkan suatu keinginan merupakan akibat dari sosialisasi bahasa yang baik.

c. Informan S5

“Penting , kan komunikasi gak hanya di rumah tapi juga di luar. Untuk menjaga komunikasi yang baik diperlukan juga sosilisasi bahasa yang baik, permasalahan sosialisasi bahasa yang keras atau halus itu mah tergantung dari bagaimana watak masing-masing anggota keluarga di rumah. Karena latar belakang sosialisasi bahasa yang keluarga saya terapkan bisa terbilang kasar, jadi itu juga saya pikir ada pengaruh terhadap kepribadian anak. Apalagi anak-anak saya kembar, laki- laki pula. Jadi kalau bicara kepribadian anak saya ya ekstrovert. Mereka yang suka bergaul, punya minat atau hobby yang memang selalu melibatkan komunikasi atau interaksi dengan orang lain dan memang suka main di luar.” Uraian Peneliti: Informan kelima mengatakan sosialisasi bahasa itu penting, kareana komunikasi yang dilakukan tidak hanya di rumah tapi diluar lingkungan rumah juga. Menurut informan terciptanya sosialisasi bahasa yang halus atau keras berdasarkan pada karakteristik watak masing-masing anggota keluarga terutama dari orang tua. Orang tua yang mempunyai andil yang besar dalam menerapkan sosialisasi bahasa di rumah. Anak yang dari kecil selalu beradaptasi pada sosialisasi bahasa yang kasar atau halus akan mengikuti pula cara sosialisasi bahasa yang halus atau kasar dan mendapatkan watak yang diperoleh secara turun temurun yang disebabkan oleh warisan biologis. Informan juga menjelaskan kepribadian anak-anaknya yang termasuk ke dalam jenis kepribadian ekstrovert. Tingkah laku dan ciri-ciri kepribadian anak yang condong ke arah ekstrovert seperti pada hoby atau minat mereka yang diteliti suka berinteraksi pada dunia luar dan melibatkan sosialisasi serta komunikasi dengan orang lain. Sosialisasi bahasa dapat berpengaruh ke dalam pembentukkan jenis kepribadian anak. Keluarga atau orang tua yang merupakan perwujudan dari sosialisasi primer adalah peran penting dimana orang tualah yang menerapkan sosialisasi bahasa yang digunakan dalam keluarga. sosialisasi bahasa yang kasar atau sosialisasi bahasa yang halus akan membantu membentuk kepribadian anak secara perlahan mulai dari kecil hingga remaja. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada beberapa tabel sederhana berikut ini: Tabel. 8 Sosialisasi Bahasa Dalam Pembentukkan Kepribadian Anak dari Hasil Wawancara Kelima Informan. No. Informan Sosialisasi Bahasa Kepribadian Anak Penjelasan 1. S1 Sosialisasi Bahasa Kasar Ekstrovert Informan S1 menerapkan Sosialisasi Bahasa Kasar yang mempunyai kecenderungan dalam pembentukkan kepribadian anak menjadi Ekstrovert. Hal ini disebabkan karena peran Ayah yang menggunakan tata bahasa yang kasar, membuat sebuah komunikasi dengan anak kurang berjalan lancar. Pembawaan logat orang tua yang terlihat memakai logat bahasa daerah yang bercirikan dengan nada yang tinggi juga mempengaruhi sosialisasi bahasa yang dikatagorikan kasar. Sifat- sifat dari ketiga anak informan menunjukkan ciri-ciri anak yang terbentuk kepribadian secara Ekstrovert. 2. S2 Sosialisasi Bahasa Halus Introvert Informan S2 menerapkan Sosialisasi Bahasa Halus yang mempunyai kecenderungan dalam pembentukkan kepribadian anak menjadi Introvert. Hal ini disebabkan karena peran kedua orang tua yang benar- benar menjaga komunikasi denagn menggunakan tata bahasa yang baik dan halus. Sehingga menjadikan cerminan dalam menjalin hubungan harmonis sosialisasi bahasa. Ciri-ciri sifat dari kedua anak informan menunjukkan ciri-ciri anak yang terbentuk kepribadian secara Introvert. 3. S3 Sosialisasi Bahasa Halus Introvert Informan S3 menerapkan Sosialisasi Bahasa Halus yang mempunyai kecenderungan dalam pembentukkan kepribadian anak menjadi Introvert. Hal ini disebabkan karena orang tua yang berperan aktif dalam menjaga serta menyaring kata-kata dalam sosialisasi bahasa yang diterapkan di rumah. Sebuah bentuk kenyaman yang dapat dirasakan ketika sosialisasi bahasa yang diterapka yaitu sosialisasi bahasa halus dalam melakukan interaksi komunikasi. Ciri-ciri sifat dari kedua anak informan menunjukkan ciri-ciri anak yang terbentuk kepribadian secara Introvert. Sifat yang terdapat pada kedua anak informan yaitu merupakan penurunan sifat dari sang ayah. 4. S4 Sosialisasi Bahasa Halus Ekstrovert Informan S4 menerapkan Sosialisasi Bahasa Halus yang mempunyai kecenderungan dalam pembentukkan kepribadian anak menjadi Ekstrovert. Dalam hasil wawancara pada informan S4, hal yang menyebabkan kecenderungan yang terjadi adalah pola asuh orang tua yang menginginkan anak berperan aktif dalam segala kegiatan yang positif. Pemberian penalaran-penalaran dalam melakukan sosialisasi bahasa dan didukung dengan peran orang tua yang sangat membantu dalam membentuk kepribadian kedua anak informan menjadi Ekstrovert. Ciri-ciri sifat dari kedua anak informan menunjukkan ciri- ciri anak yang terbentuk secara Ekstrovert. 5. S5 Sosialisasi Bahasa Kasar Ekstrovert Informan S4 menerapkan Sosialisasi Bahasa Kasar yang mempunyai kecenderungan dalam pembentukkan kepribadian anak menjadi Ekstrovert. Hal ini disebabkan karena cara penggunaaan atau perolehan bahasa yang didapat anak-anak informan yaitu termasuk katagori bahasa yang kasar dengan menggunakan logat bahasa daerah yang kental. Sifat orang tua juga yang termasuk dalam watak yang keras membuat sosialisasi bahasa yang dilakukan cenderung kasar. Ciri-ciri sifat aanak dari kedua anak informan menunjukkan ciri-ciri anak yang terbentuk secara Ekstrovert. Adanya rasa nyaman ketika berineraksi dengan dunia luar membuat anak-anak informan kurang suka dalam hal pengekangan atau pembatasan interaksi.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap data yang telah diperoleh maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran untuk diberikan sebagai hasil penelitian yang telah dilakukan pada orang tua mengenai sosialisasi bahasa dalam pembentukkan kepribadian anak. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa sosialisasi bahasa, antara lain: Sosialisasi bahasa mempunyai sedikit peran dalam membentuk kepribadian anak walau terbentukknya kepribadian anak sebagian besar dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Interaksi yang dilakukan anak pada sosialisasi komunikasi bahasa yang dilakukan pada keluarga dan lingkungan sebayanya merupakan cerminan atas sosialisasi bahasa yang dilakukan di rumah. Tata cara penggunaan bahasa yang dilakukan anak merupakan sebuah bentuk adaptasi bahasa yang diilhami anak pada orang tua yang juga mempunyai peran dalam menyaring perolehan bahasa yang didapat anak di luar lingkungan rumah. Seiring perkembangan anak maka sosialisasi bahasa yang dilakukan juga berubah sesuai dengan tingkat umur anak.

Dokumen yang terkait

SOSIALISASI BAHASA DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK (Studi pada Orag Tua di Kelurahan Sepang Jaya Kecamatan Kedaton Bandar Lampung)

1 23 120

EFEKTIVITAS SOSIALISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG TENTANG WAKTU PEMBUANGAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN (Studi pada Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung)

2 18 112

EFEKTIVITAS SOSIALISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG TENTANG WAKTU PEMBUANGAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN (Studi pada Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung)

2 50 116

SIKAP REMAJA TERHADAP DAMPAK NEGATIF KEBIASAAN BERMAIN JUDI ONLINE DI RT 05 LINGKUNGAN 003 KELURAHAN SEPANG JAYA KEDATON BANDAR LAMPUNG

0 14 65

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP LESBIAN (Studi kasus di Kelurahan Sepang Jaya Bandar Lampung )

1 4 65

IDENTIFIKASI PENDIDIKAN MASYARAKAT KELURAHAN SEPANG JAYA KECAMATAN KEDATON PADA PEMILIHAN ANGGOTA DPD LAMPUNG TAHUN 2014

2 30 63

SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN anak

0 0 36

BAB III PROFIL PASAR KOGA KELURAHAN SIDODADIKECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG A. Gambaran Umum Pasar Koga Kelurahan Sidodadi Kecamatan Kedaton Bandar Lampung - STRATEGI ADAPTASI PEDAGANG KECIL DI PASAR KOGAKELURAHAN SIDODADI KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUN

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - MAKELAR MOBIL DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi di Showroom Sultan Haji Motor Kelurahan Sepang Jaya Kecamatan Kedaton Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 8

PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ANAK TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI PERUMAHAN GRIYA IMAM BONJOL KECAMATAN LANGKAPURA KOTA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 2 98