BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes melitus DM adalahsuatu kelainan metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
keduanya. Diabetes mellitus merupakan penyebab kematian ke-3 di dunia dan ke-6 di indonesia.
1, 2
Data dari RISKESDAS tahun 2013 menunjukan bahwa prevalensi DM mengalami peningkatan dari 1,1 pada tahun 2007 menjadi 2,4 pada
tahun 2013. Prevalensi diabetes mellitus di Indonesia tertinggi terdapat di DI Yogyakarta 2,6, DKI Jakarta 2,5, Sulawesi Utara 2,4 dan
Kalimantan Timur 2,3.
3
Salah satu faktor risiko yang berperan dalam patogenesis DM adalah pola makan sehingga pengaturan pola makan merupakan bagian dari pilar
penatalaksanaan DM, baik sebagai upaya kuratif maupun preventif. Implementasi pengaturan pola makan bagi diabetisi adalah mengkonsumsi
makanan atau minuman dengan indeks glikemik rendah agar tidak menaikkan kadar gula secara drastis.
2,4
Indeks Glikemik IG adalah kemampuan suatu makanan untuk menaikkan kadar glukosa darah dengan kandungan karbohidrat tertentu. Tingginya kadar
indeks glikemik berperan penting terhadap terjadinya kerusakan oksidatif, dan penyakit-penyakit degeneratif.
5
Sedangkan beban glikemik BG adalah Respon glukosa darah setelah mengkonsumsi satu porsi makanan yang
mengandung karbohidrat.
5
Dewasa ini pola makan di indonesia lebih mengarah pada makanan cepat saji. Masyarakat banyak memilihnya karena lebih cepat, mudah, dan praktis.
Disamping itu juga maraknya restoran cepat saji di Indonesia memudahkan akses untuk mendapatkan makanan cepat saji .
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengetahui perbandingan makanan cepat saji berupa roti lapis daging ayam dan burger dari restoran cepat saji dalam
meningkatkan kadar gula darah .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah terdapat perbedaan nilai indeks glikemik dan beban glikemik pada beberapa makanan cepat saji?
1.3 Tujuan Penelitian