Ruang Lingkup Penelitian Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup .1 Tujuan Penelitian

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kompetensi guru dalam strategi pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam belajarnya. Hal ini berarti bahwa seorang guru seharusnya mampu untuk mengembangkan strategi-strategi pembelajaran secara variatif dan menerapkannya dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau rancangan kegiatan pembelajaran yang dimulai dari pengorganisasian materi ajar, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, media berupa alat peraga atau bahan yang diperlukan dalam proses pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif.

2.1.2 Konsep Bentuk-bentuk Strategi Pembelajaran

Menurut Wina Sanjaya, ada 6 bentuk strategi pembelajaran yaitu : a. Strategi Pembelajaran Ekspositori Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. b. Strategi Pembelajaran Inkuiri SPI Strategi pembelajaran inkuri SPI adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu analitis untuk menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berfikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui Tanya jawab antara guru dan siswa. Dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Langkah-langkah dalam SPI, antara lain : 1. Orientasi, adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran 2. Merumuskan masalah, merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berfikir memecahkan teka teki tersebut 3. Merumuskan hipotesis, adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. 4. Mengumpulkan data, adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan 5. Menguji hipotesis, adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. 6. Merumuskan kesimpulan, adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. c. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah SPBM SPBM dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat tiga cirri utama dari SPBM yaitu, SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, dan pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir secara ilmiah. d. Strategi Pembelajaran Kooperatif Didalam strategi pembelajaran kooperatif terdapat empat unsur penting diantaranya adalah : 1 adanya peserta dalam kelompok, 2 adanya aturan kelompok, 3 adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, dan 4 adanya tujuan yang harus dicapai. e. Strategi Pembelajaran Kontekstual CTL CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. f. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir SPPKB Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir SPPKB merupakan suatu strategi pembelajaran yang bertumpu pada proses peningkatan kemampuan berfikir siswa melalui proses telaah fakta-fakta, dan menghubungkan antara pengalaman yang dialami siwa dan dikaitkan dengan kehidupan nyata. Wina Sanjaya, 2008:117-228.

2.1.3 Konsep Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir SPPKB

Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir SPPKB merupakan suatu strategi pembelajaran yang bertumpu pada proses peningkatan kemampuan berfikir siswa melalui proses telaah fakta-fakta, dan menghubungkan antara pengalaman yang dialami siwa dan dikaitkan dengan kehidupan nyata. Wina Sanjaya mengemukakan bahwa : “Dalam SPPKB, materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa. Akan tetapi, siswa dibimbing untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai, dan itu melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa. Tujuan SPPKB ini sebenarnya sama dengan tujuan strategi pembelajaran inkuiri SPI, yaitu agar siswa dapat mencari dan menemukan materi pelajaran sendiri, namun sebenarnya kedua strategi ini memiliki perbedaan yang mendasar. Perbedaan tersebut terletak pada pola pembelajaran yang digunakan. Dalam pola pembelajaran SPPKB, guru memanfaatkan pengalaman siswa sebagai titik tolak berfikir, bukan teka-teki yang harus dicari jawabannya seperti dalam pola inquiri” Wina Sanjaya 2008:223 Hal ini sesuai dengan pendapat Peter Reason dalam Sanjaya, 2008: 228 bahwa : “Berfikir thinking adalah proses mental seseorang yang lebih dari sekedar mengingat remembering dan memahami comprehending. Menurut Reason mengingat dan memahami lebih bersifat pasif daripada kegiatan berfikir thinking. Mengingat pada dasarnya hanya melibatkan usaha penyimpanan sesuatu yang telah dialami untuk suatu saat dikeluarkan kembali atas permintaan, sedangkan memahami memerlukan pemerolehan apa yang didengar dan dibaca serta melihat keterkaitan antar aspek dalam memori. Berfikir adalah istilah yang lebih dari keduanya. Berfikir menyebabkan seseorang harus bergerak hingga diluar informasi yang didengarnya. Kemampuan berfikir memerlukan kemampuan mengingat dan memahami, oleh sebab itu kemampuan mengingat adalah bagian terpenting dalam mengembangkan kemampuan berfikir” Pendapat tersebut juga didukung oleh pernyataan Heri Gunawan bahwa “Suatu proses pendidikan akan lebih bermakna bagi peserta didik, karena menekankan kepada peserta didik untuk lebih banyak beraktifitas, mereka akan mendapatkan

Dokumen yang terkait

Efektivitas Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Menggunakan Strategi Synergetic Teaching (Pada Mata Pelajaran Biologi di SMP Negeri 10 Jember)

0 2 18

Efektivitas Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Menggunakan Strategi Synergetic Teaching (Pada Mata Pelajaran Biologi di SMP Negeri 10 Jember)

0 7 18

Efektivitas Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Menggunakan Strategi Synergetic Teaching (Pada Mata Pelajaran Biologi di SMP Negeri 10 Jember)

0 5 18

“Penulisan Paragraf Persuasif pada Tugas Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Putra Tahun Pelajaran 2012/2013”.

1 6 100

Penerapan Pembelajaran Konstruktif dalam Pelajaran PAI Terhadap Kemampuan Analisis Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Teknik Active Debate)

0 6 148

Penerapan Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-3 MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 4 263

Penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir Siswa (SPPKB) Dalam Pembelajaran IPS Terpadu Kelas VIII MTs Nahdlatul Ulama Krui Tahun Pelajaran 2013/2014

3 38 62

Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Peer Lessons dengan Media Flip Chart pada Siswa Kelas IVA SD Negeri 1 Nunggalrejo Tahun Pelajaran 2013/2014

0 9 76

Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014

0 6 54

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bangunrejo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 23 57