29 Monosit tertinggi terdapat pada perlakuan kolam budidaya tanpa menggunakan
dasar kolam buatan. Peningkatan monosit pada perlakuan tanpa menggunakan penambahan dasar kolam buatan diduga karena adanya pemberian probiotik dan
vitamin C yang mengakibatkan stimulasi organ ginjal, timus dan limpa menghasilkan monosit lebih banyak dan mengalami sirkulasi sebelum menuju ke
situs infeksi untuk memfagosit antigen. Penurunan jumlah monosit pada perlakuan budidaya yang hanya menggunakan sekat pembatas diduga karena
monosit bermigrasi menuju situs infeksi yang mengalami luka, trauma atau infeksi untuk melakukan fagositosis antigen Affandi et al., 2002.
4.3.3 Neutrofil
Neutrofil adalah jenis leukosit fagosit yang pertama meninggalkan pembuluh darah Dellman et al., 1989. Rataan total neutrofil terdapat pada Gambar 9.
Gambar 9. Neutrofil Lele Masamo Clarias gariepinus C. macrocephalus. Huruf yang Sama Menunjukan Antar Perlakuan Tidak Berbeda Nyata,
Sedangkan pada Huruf yang Berbeda Menunjukan Antar Perlakuan Berbeda Nyata.
a 11
±1 a
10±3,6
a 11,6±2
a 17±2
b 16,3
±0,5
b 21,3±3,2
b 18,3±0,5
a 17±1,7
5 10
15 20
25
H 0 H 15
H 30 H 45
Ne utrof
il
Pengamatan hari ke- Tanpa dasar kolam
buatan Menggunakan dasar
kolam buatan
30 Neutrofil berperan dalam respon kekebalan terhadap serangan organisme
patogen dan mempunyai sifat fagositik. Neutrofil dalam darah akan meningkat bila terjadi infeksi dan berperan sebagai pertahanan pertama dalam tubuh
Dellman et al., 1989. Neutrofil tertinggi terjadi pada pengamatan hari ke-15 yaitu perlakuan menggunakan dasar kolam buatan dalam kolam budidaya lele
masamo. Kadar neutrofil terendah senilai 10 yaitu pada perlakuan tanpa menggunakan dasar kolam buatan.
Berdasarkan uji-t neutrofil pada hari ke 0 menunjukkan beda nyata nilai t hitung yaitu 8,07 lebih besar daripada nilai t
α
0,05
yaitu 2,132; hari ke 15 menunjukkan beda nyata nilai t hitung yaitu 4,07 lebih besar daripada nilai t
α
0,05
yaitu 2,132; dan hari ke berbeda nyata 30 menunjukkan beda nyata nilai t hitung yaitu 5,37 lebih besar daripada nilai t
α
0,05
yaitu 2,132 dan hari ke 45 menunjukkan tidak beda nyata nilai t hitung yaitu 0 lebih kecil daripada nilai t
α
0,05
yaitu 2,132 Lampiran 5. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan dasar kolam buatan
dalam budidaya lele masamo tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah neutrofil lele masamo.
1.5 Sintasan Lele Masamo
Sintasan merupakan peluang hidup individu dalam waktu tertentu. Sintasan dapat dipengaruhi oleh kepadatan penebaran, pakan, penyakit, dan kualitas air
Effendi, 1997. Sintasan ikan selama penelitian terdapat pada Gambar 10.
31 Gambar 10. Sintasan Lele Masamo Clarias gariepinus C. macrocephalus.
Sintasan lele masamo pada perlakuan budidaya menggunakan dasar kolam buatan yaitu 94,67 . Perlakuan budidaya tanpa menggunakan dasar kolam
buatan memiliki sintasan sebesar 94,17. Kedua perlakuan tersebut memiliki tingkat sintasan yamg baik. Perhitungan uji-t menunjukkan tidak beda nyata nilai t
hitung yaitu -0,12 lebih kecil daripada nilai t α
0,05
yaitu 2,132 Lampiran 6 menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya pengaruh nyata antara perlakuan
budidaya menggunakan dasar kolam buatan dan tanpa menggunakan dasar kolam buatan terhadap sintasan lele masamo.
Sintasan lele masamo dipengaruhi oleh kualitas pakan yang diberikan dan kualitas air pada saat pemeliharaan. Penambahan dasar kolam buatan dalam kolam
lele masamo dapat menyebabkan ikan menjadi stres. Stres yang berlangsung lama akan mempengaruhi kesehatan ikan sehingga berdampak pada sintasan lele
masamo. Akan tetapi, melalui penambahan vitamin C dalam pakan dapat meningkatkan kekebalan tubuh lele masamo dan penambahan probiotik pada air
a 94,17
±5,05 a
94,67±4,67
93.4 93.6
93.8 94
94.2 94.4
94.6 94.8
95
Tanpa dasar kolam buatan Menggunakan dasar kolam
buatan
Sintasan