interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS atau studisosial merupakan
bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat,
dan psikologi sosial. Disiplin ilmu tersebut mempunyai keterpaduan yang tinggi karena geografi
memberikan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sejarah memberikan wawasan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau,
ekonomi memberikan wawasan tentang berbagai macam kebutuhan manusia, hukum, dan politik mengenai peraturan-peraturan yang ada dalam bermasyarakat
serta bagaimana cara mendapatkan kekuasaan, dan sosiologiantropologi memberikan wawasan yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur
sosial dan sebagainya. Kompetensi Dasar IPS Terpadu berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, hukum, dan politik, sosiologi yang dikemas
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik tema tertentu.
Tujuan pembelajaran IPS Terpadu pada tingkat SMPMTs sendiri adalah 1.
Mengembangkan pengetahuan dasar kesosiologian, kegeografian, keekonomian, dan kesejarahan.
2. Mengembangkan kemampuan berpikir inquiri, pemecahan masalah, dan
keterampilan sosial. 3.
Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan. 4.
Meningkatkan kemampuan berkompetisi dan bekerja sama dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun
internasional. Sumber:http:repository.library.uksw.edu
PS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek
teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji
gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS
dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara
lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa dan siswi yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan
dibekali pengetahuan tentang masa lampau umat manusia. Pembelajaran IPS Terpadu menekankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung, karena sangat berkaitan dengan kegiatan nyata sehari-hari. Karena itu, guru perlu membantu siswa untuk mengembangkan sejumlah
keterampilan proses supaya siswa mampu mengerti dan memahami keadaan sekitar. Dengan demikian, siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran IPS
Terpadu tersebut bagi diri serta masyarakatnya. Tetapi, siswa SMP umumnya menganggap pelajaran IPS Terpadu kurang menarik karena sering disajikan dalam
bentuk yang abstrak, dan lebih cenderung bersifat hafalan, sehingga siswa kurang berminat untuk mengikuti pelajaran IPS Terpadu.
Berdasarkan karakteristik pembelajaran IPS Terpadu tersebut, maka guru harus kreatif dan inovatif untuk mengembangkan media pembelajaran yang menarik
sehingga pembelajaran berlangsung efektif. Para pendidik dituntut pula untuk kreatif guna meningkatkan mutu pembelajaran. Mengantisipasi hal tersebut, guru
seyogyanya mulai menyadari pentingnya aspek media untuk menunjang proses pembelajaran, salah satunya adalah pembelajaran yang menggunakan media ICT
dan media grafis.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS Terpadu adalah hasil yang diperoleh siswa dalam bentuk konkret yang dicapai
setelah mengikuti pembelajaran IPS Terpadu selama kurun waktu tertentu.
2. Media
Media berasal dari kata medius yang artinya tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah wasail atau wasilah yang berarti perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan Arsyad, 2011:3. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional National Education AssociationNEA,
media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya, sedangkan menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi
Association of Educational and Communication TechnologyAECT di Amerika, media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan
atau informasi. Proses belajar mengajar hakikatnya adalah proses komunikasi, guru berperan
sebagai pengantar pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh guru berupa isiajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol
komunikasi baik verbal kata-kata dan tulisan maupun nonverbal. Peran media pengajaran merupakan perantara untuk memudahkan proses belajar mengajar agar
tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Menurut Gagne, dalam Sadiman 2007:6 menyatakan bahwa
,” media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar ”. Sementara Briggs menyatakan bahwa,” media adalah segala alat
fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar ”.
Menurut Arsyad 2011 : 6 media pendidikan memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
a. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal
sebagai hardware perangkat keras, yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera.
b. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai
software perangkat lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada
peserta didik.
c. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
d. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik
di dalam maupun di luar kelas. e.
Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
f. Media pendidikan dapat digunakan secara massal misalnya : radio,
televisi, kelompok besar dan kelompok kecil misalnya:film, slide, video, OHP, atau perorangan misalnya: modul, komputer, radio, tapekaset,
video rekorder.
Media memegang peranan penting dalam mencapai sebuah tujuan belajar. Hubungan komunikasi antara guru dan peserta didik akan lebih baik dan efisien
jika menggunakan media. Media dalam proses belajar mengajar memiliki dua peranan penting, yaitu: 1 Media sebagai alat bantu mengajar atau disebut
sebagai dependent media karena posisi media ini sebagai alat bantu efektivitas, dan 2 Media sebagai sumber belajar yang digunakan sendiri oleh peserta didik
secara mandiri atau disebut dengan independent media. Menurut Sadiman 2007 : 17
– 18, kegunaan media pembelajaran secara umum adalah sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap pasif anak didik. d.
Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman, dan persepsi peserta didik terhadap isi pelajaran.
e. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka. Dikatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi dari pengirim pesan ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
2.1 Media ICT
ICT adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. ICT Information and
Communication Technology sering disebut TIK dalam Bahasa Indonesia Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan perangkat media berbasis
teknologi maju yang dipergunakan dalam berbagai bidang salah satunya bidang pendidikan untuk mengefisiensikan pembelajaran agar lebih maksimal.
Menurut Arifin Setiawan 2012:88 mengemukakan bahwa ,” ICT adalah
suatu perangkat yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. ICT mencakup dua aspek, yaitu teknologi informasi
dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat satu ke yang lainnya
”.
Di kalangan umum, istilah ICT lebih merujuk pada teknologi komputer. Hal ini tidaklah mengherankan karena komputer pada saat ini selain berfungsi sebagai
alat pengolah data juga dapat berfungsi untuk komunikasi melalui jaringan komputer Internet serta alat multimedia hiburan. Hampir semua komponen
ICT sekarang ini dapat dipakai secara bersama-sama dengan komputer. Jadi,
untuk saat ini istilah ICT dan komputer hampir dapat disama artikan jika ditinjau dari fungsinya.
Menurut Krisnadi 2009 berbagai upaya telah dilakukan oleh dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran
melalui pemanfaatan ICT. Selain fungsinya sebagai alat bantu pemecahan masalah manusia, ICT juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses
pembelajaran yang dipercaya dapat: a.
Meningkatkan kualitas pembelajaran b.
Memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran c.
Mengurangi biaya pendidikan d.
Menjawab keharusan berpartisipasi dalam ICT, dan e.
Mengembangkan keterampilan ICT ICT Skills yang diperlukan siswa ketika bekerja dan dalam kehidupannya nanti
Strategi pemanfaatan ICT di dalam pembelajaran mencakup: a.
ICT sebagai alat bantu atau media pembelajaran b.
ICT sebagai saranatempat belajar c.
ICT sebagai sumber belajar d.
ICT sebagai saran peningkatan profesionalisme Sumber: http:Sahid. Wordpress.comPengembangan ICT
Arifin dan Setiawan 2012:44 menuliskan peran media ICT dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah:
a. Penyampaian materi pelajaran semakin menarik dan menyenangkan.
b. Membantu peserta didik yang cenderung memiliki gaya belajar yang
berbeda-beda. c.
Kualitas penerimaan informasi pelajaran yang lebih baik karena didukung dengan media interaktif.
d. Peserta didik dapat belajar secara individual tanpa bantuan guru.
e. Dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang lebih
menarik dan mendalam. Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan, ICT adalah teknologi digital
atau analog apapun yang memungkinkan pengguna menciptakan, menyimpan, dan menampilkan informasi serta mengkomunikasikan dalam jarak tertentu, yaitu
komputer, televisi, laptop, radio, kaset audio, kamera digital, DVD, dan CD Player, serta handphone. Media-media tersebut semakin hari semakin berkembang
cepat seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia. Bahkan, media tersebut semakin merambah di dunia pendidikan sebagai pembelajaran
yang mengemas kegiatan belajar- mengajar lebih menarik. Penggunaan media ICT dalam proses pembelajaran, misalnya komputer PC laptop, internet, video,
LCD Proyektor memiliki tujuan agar guru dapat mengemas pembelajaran aktif dan menarik dengan media ICT dan siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.
Strategi pembelajaran aktif dengan ICT berarti mengintegrasikan strategi pembelajaran aktif dalam proses pembelajaran dengan media ICT untuk
mengemas pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, efektif, dan efisien bagi guru dan peserta didik. Menurut Sadiman 2007:6
mengatakan bahwa “media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa
untuk belajar seperti film, buku, dan kaset ”.
Munir 2008:9 menyatakan ICT akan menghilangkan batasan-batasan jarak, ruang, dan waktu yang membatasi dunia pendidikan, seperti:
a. Pembelajar dapat dengan mudah mengakses proses pembelajaran
dimanapun dia berada. b.
Pembelajar dapat dengan mudah belajar dari para ahlipakar, atau narasumber lainnya di bidang yang diminatinya.
Beberapa pandangan tersebut dapat mengatakan bahwa media merupakan alat yang memungkinkan seseorang untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan
mudah dan dapat mengingatnya dalam jangka waktu yang lama di bandingkan dengan penyampaian melalui cara tampak muka dan ceramah tanpa alat bantuan