Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat penelitian

5 4.2 Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai efek ekstrak buah mahkota dewa terhadap kanker payudara. 4.3 Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai efek ekstrak buah mahkota dewa terhadap kanker payudara. Penelitian ini juga dapat mendukung upaya pemeliharaan tanaman mahkota dewa sebagai salah satu tanaman berkhasiat obat apotek hidup. 4.4 Bagi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung FK Unila Meningkatkan iklim penelitian dibidang agromedicine sehingga dapat menunjang pencapaian visi FK Unila 2015 sebagai Fakultas Kedokteran Sepuluh Terbaik di Indonesia pada tahun 2025 dengan kekhususan agromedicine. 4.5 Bagi Peneliti Lain Dapat dijadikan bahan acuan untuk dilakukannya penelitian yang serupa yang berkaitan dengan efek buah mahkota dewa Phaleria macrocarpa. 6

5. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah: 5.1 Ada pengaruh pemberian DMBA dengan dosis 30 mgkgBB selama dua bulan terhadap gambaran histopatologi payudara tikus putih betina Rattus novergicus galur Sprague dawley yang diinduksi DMBA. 5.2 Ada pengaruh perbedaan dosis pemberian ekstrak etanol 70 buah mahkota dewa Phaleria macrocarpa terhadap gambaran histopatologi payudara tikus putih betina Rattus norvegicus galur Sprague dawley yang diinduksi DMBA. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan Pustaka

1.1 Payudara Mammae

1.1.1 Anatomi

Payudara mammae terdapat dalam fasia superfisialis dinding toraks ventral yang terdiri dari payudara kanan dan payudara kiri dan berisi glandula mammaria.. Pada bagian mammae terdapat sebuah papilla, yang dikeliling oleh bagian kulit lebih gelap yang disebut areola. Payudara berisi 20 saluran glandula mammaria yang masing masing memiliki saluran dalam bentuk ductus laktiferus. Ductus lactiferus ini bermuara pada papilla mammae Moore Agur, 2002. Pada glandula mammaria terdapat lobus yang dibentuk oleh lobulus-lobulus yang masing- masing terdiri dari 10−110 asinus. Lobulus- lobulus ini merupakan struktur dasar glandula mammaria. Payudara wanita berbentuk mendekati lingkaran yang pada arah kraniokaudal terbentang antara costae II sampai costae VI dan pada arah melintang terbentang 8 dari tepi lateral sternum sampai linea medioclavicularis Moore Agur, 2002. Sebagian kecil glandula mammaria meluas ke arah kraniolateral sepanjang tepi kaudal musculus pectoralis major ke axilla untuk membentuk ekor aksilar. Dua per-tiga bagian mammae bertumpu pada facia pectoralis profunda yang menutupi musculus pectoralis major, sisanya bertumpu pada facia yang menutupi musculus serratus anterior Moore Agur, 2002. Antara glandula mammaria dan facia profunda terdapat jaringan ikat jarang dengan sedikit lemak, yang disebut ruang retromamer sehingga memungkinkan payudara bergerak sedikit terhadap dasarnya. Glandula mammaria melekat pada dermis kulit diatasnya melalui septa fibrosa yang disebut ligamentum suspensorium Cooper. Ligamentum ini terbentuk pada bagian kranial glandula mammaria dan membantu menunjang jaringan glandula mammaria Moore Agur, 2002.

1.1.2 Histologi

Setiap ke lenjar payudara terdiri dari 15−20 lobus dari jenis tubuloalveolar kompleks, yang berfungsi menyekresi air susu

Dokumen yang terkait

Daya Antibakteri Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans (in vitro)

8 92 64

Daya atibakteri ekstrak etanol buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai bahan medikamen saluran akar secara in vitro.

3 69 76

Pengaruh pemberian ekstrak etanol buah muda mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap gambaran histopatologi nekrosis sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi parasetamol

2 7 26

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN MAKROSKOPIS HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

1 11 58

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI ISONIAZID

4 40 83

PERBANDINGAN PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) DENGAN EKSTRAK DAUN CEPLUKAN (Physalis angulata L) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI RIFAMP

0 11 87

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

6 25 78

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DMBA

5 36 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI 7,12-DYMETHYLBENZ(α)ANTHRACENE (DMBA)

4 28 56

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PAYUDARA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) BETINA GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DMBA

0 8 49