jumlah arus kas di masa yang akan datang serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan. Sedangkan tujuan laporan keuangan
menurut Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 sebagai berikut: a.
Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan
dalam aktiva bersih suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan didalam menafsir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d.
Untuk memberikan informasi penting mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan.
e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
2.5 Penelitian Terdahulu
Bebrerapa penelitian yang terkait dengan permasalahan kebijakan hutang pernah dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Lenra 2011 menguji tentang kepemilikan
manajerial, kebijakan dividen, ukuran perusahaan, profitabilitas terhadap kebijakan hutang menghasilkan bahwa, kepemilikan manajerial dan
profitabilitas berhubungan negatif, sementara kebijakan dividen dan ukuran perusahaan berhubungan positif terhadap kebijakan hutang.
b. Penelitian yang dilakukan Nisa Fidayati 2003 menguji tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang, yaitu resiko, kesempatan bertumbuh, rasio aktiva tetap, dan ukuran perusahaan. Menghasilkan
bahwa resiko negatif signifikan, kesempatan bertumbuh negatif tidak signifikan, rasio aktiva tetap dan ukuran perusahaan positip signifikan
terhadap kebijakan hutang. c.
Penelitian yang dilakukan Rizka dan Ratih 2009 menguji tentang kepemilikan institusional, dividen, Free cash flow, pertumbuhan
perusahaan, dan profitabilitas. Menghasilkan, dividen, free cash flow berpengaruh positif, sementara kepemilikan institusional pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang.
d. Penelitian yang dilakukan oleh Zulhawati 2004 menguji tentang
kepemilikan insider, efisiensi, volume aset, pertumbuhan, dan size asset. Menghasilkan bahwa kepemilikan insider berpengaruh negatif signifikan,
efisiensi dan size asset berpengaruh positif signifikan, volume aset dan pertumbuhan tidak signifikan terhadap kebijakan hutang.
e. Penelitian yang dilakukan oleh Arry Irawan 2009 menguji tentang
pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kebijakan hutang dan