Langkah ke-7 Revisi produk hasil ujicoba lapangan

128 f = frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = jumlah frekuensi Cara menentukan kriteria hasil perolehan skor adalah dengan menentukan persentase tertinggi dan persentase terrendah terlebih dahulu dengan menggunakan rumus Sudijono, 2010: 79 sebagai berkut. Σ item x skor tertinggi Persentase tertinggi = ------------------------------- x 100 Σ item x skor tertinggi Σ item x skor terrendah Persentase terrendah = ------------------------------- x 100 Σ item x skor tertinggi Setelah memperoleh persentase tertinggi dan terendah, langkah selanjutnya adalah menentukan interval kelas sebagai berikut. tertinggi - terrendah 100 - 25 ------------------------------- = ------------------ Kelas yang dikehendaki 4 Berdasarkan rumusan diatas, maka rentangan nilai persentase kriteria kelayakan dalam penelitian ini ditetapkan sebagai berikut. 81,25 skor ≤ 100 = sangat layak 62,50 skor ≤ 81,25 = layak 43,75 skor ≤ 62,50 = cukup layak 25 skor ≤ 43,75 = tidak layak Untuk dapat membuktikan efektifitas penggunaan LKPD dalam penanaman nilai- nilai sosial pada mata pelajaran geografi dalam proses pembelajaran akan dilakukan analisis uji beda antara hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum diuji normalitas, untuk mengukur hasil belajar menggunakan rumus gain. Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest. Gain menunjukkan 129 peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep Peserta didik setelah proses pembelajaran. Menurut Hake 1999, nilai gain ternormalisasi dirumuskan sebagai berikut : g = Keterangan : g = nilai gain ternormalisasi Besar gain yang ternormalisasi ini diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria gain ternormalisasi menurut Richard R. Hake 1999 : Tabel 3.19 Klasifikasi Nilai Gain Nilai g Interpretasi 0.7 g 1 Tinggi 0.3 ≤ g ≤ 0.7 Sedang 0 g 0.3 Rendah Sedangkan Uji beda penanaman nilai-nlai sosial antara kelas eksperimen dan kelas control tidak langsung diambil dari jumlah perolehan atau skor total perolehan siswa. untuk membuktikan signifikansi perbedaan penanaman nilai- nilai sosial dan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas control. Uji statistik yang digunakan untuk membandingkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan digunakan uji t. data yang diperoleh diolah menggunakan program aplikasi SPSS. Sebelum dilakukan uji beda atau uji t dilakukan uji prsayarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas Sudjana 2002:239. a. Uji Normalitas data Rumusan hipotesis: Ho : Sampel diampil dari populasi yang berdistribusi normal. Hi : Sampel diambil dari populasi yang berdistribusi tidak normal. 130 Rumus statistik uji normalitas yang digunakan adalah:       k i hit Ei Ei Oi X 1 2 2 Kriteria Uji: Tolak Ho jika : daf hit X X 2 2  a. Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah uji prasyarat ke dua. Berikut rangkain uji homogenitas Sudjana 2002:239: Rumusan hipotesis: H : 2 2 2 1    kedua populasi memiliki varians yang homogen H i : 2 2 2 1    kedua populasi memiliki varians yang tidak homogen Rumus statistik uji homogenitas yang digunakan: terkecil Varians terbesar Varian F hit  = 2 1 2 2 S S Kriteria uji : tolak Ho jika 1 2 , 1 2 1     n ni daf hit F F F  Pada taraf signifikas 05 ,   c. Uji t-test Bila kedua uji prasyarat telah terpenuhi selanjutnya dilakukan uji b atau uji t. Sudjana 2002:239 Rumus statistik uji t-test yang digunakan: 2 1 2 1 1 1 n n Sg x x t hit   