Parameter Lambda-Mu-Rho TEORI DASAR

paling awal digunakan untuk menginversi data seismik dengan persamaan dasar Russel, 1988: = = 3.18 Dengan r = koefisien rfleksi, = densitas, V = kecepatan gelombang P, dan Z = Impedansi Akustik. Dimulai dari lapisan pertama, impedansi lapisan berikutnya ditentukan secara rekursif dan tergantung nilai impedansi akustik lapisan di atasnya dengan persamaan sebagai berikut: = 3.19

3.9.2 Inversi Model based

Prinsip metode ini adalah membuat model geologi dan membandingkannya dengan data riil seismik. Hasil perbandingan tersebut digunakan secara iteratif memperbaharui model untuk menyesuaikan dengan data seismik. Metode ini dikembangkan untuk mengatasi masalah yang tidak dapat dipecahkan menggunakan metode rekursif. Keuntungan penggunaan metode inversi berbasis model ini adalah metode ini tidak mengiversi langsung dari seismik melainkan menginversi model geologinya. Sedangkan permasalahan potensial menggunakan metode ini adalah sifat sensitif terhadap bentuk wavelet dan sifak ketida-unikan untuk wavelet tertentu.

3.9.3 Inversi Sparse Spike

Metode ini mengasumsikan bahwa reflektivitas yang sebenarnya dapat diasumsikan sebagai seri dari spike-spike besar yang bertumpukan dengan spike- spike yang lebih kecil sebagai background, kemudian dilakukan estimasi wavelet berdasarkan asumsi model tersebut. Sparse Spike mengasumsikan bahwa hanya spike yang besar yang penting. Inversi ini mencari lokasi spike yang besar dari trace seismik. Spike-spike tersebut terus ditambahkan sampai trace dimodelkan secara cukup akurat. Amplitudo dari blok impedansi ditentukan dengan menggunakan algoritma inversi model based. Input parameter tambahan pada metode ini adalah menentukan jumlah maksimum spike yang akan dideteksi pada tiap trace seismik dan treshold pendeteksian seismik. Teknik-teknik dekonvolusi yang dikelompokkan dalam metode sparse spike adalah: 1. Inversi dan dekonvolusi maximum-likelihood 2. Inversi dan dekonvolusi norm-L1 3. Dekonvolusi entropi minimum MED

3.10 Amplitude Variation with Offset AVO

Metode AVO awalnya dikembangkan oleh Ostrander 1984, yang mengembangkan suatu teknik dengan melihat indikasi adanya perubahan Poisson’s ratio di sub-surface pada data seismik pada satu CDP gather. AVO Amplitude Variation with Offset adalah refleksi dan transmisi gelombang seismik yang dinyatakan oleh perumusan Zoeppritz. Analisis AVO berdasarkan pada perubahan amplitudo sinyal terefleksikan terhadap jarak dari sumber gelombang ke geophone penerima. Dalam hal ini semakin besar jarak sumber ke penerima offset semakin besar pula sudut datangnya. Adanya variasi perubahan koefisien refleksi dan transmisi terhadap sudut datang yang berkaitan dengan