Prinsip Dasar dalam Metode Seismik

3.3 Dengan RC = koefisien refleksi, = nilai AI pada lapisan 1, dan = nilai AI pada lapisan 2. Salah satu sifat akustik yang khas pada batuan adalah Acoustic Impedance AI, perbedaan harga Acoustic Impedance AI yang kita dapatkan karena adanya perpaduan kontras densitas dan kecepatan gelombang seismik. Namun karakterisasi reservoar berdasarkan Acoustic Impedance AI saja memiliki keterbatasan dalam membedakan antara efek litologi dan fluida. Nilai Acoustic Impedance AI rendah akibat kehadiran fluida hidrokarbon terkadang dianggap sebagai Acoustic Impedance AI rendah akibat efek litologi.

3.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Gelombang Seismik

Sifat fisis batuan akan mempengaruhi perilaku penjalaran suatu gelombang di dalam batuan.

3.5.1 Litologi

Perbedaan litologi akan mempengaruhi nilai dari kecepatan gelombang sesimik. Secara umum litologi dengan nilai kecepatan gelombang seismik dari yang paling rendah ke yang paling tinggi berturut-turut adalah: batubara, lempung, batupasir, gamping, dan dolomit.

3.5.2 Densitas

Densitas didefinisikan sebagai massa per volume kg , densitas merupakan salah satu parameter fisis yang berubah secara signifikan terhadap perubahan tipe batuan akibat mineral dan porositas yang dimilikinya. Densitas bulk K merupakan rata-rata densitas dari komponen densitas yang menyusun tubuh batuan tersebut. Di bawah ini adalah densitas bulk K berdasarkan persamaan Wylie: = 1- + . + 1- 3.4 Dengan = densitas bulk batuan, = densitas matrik batuan, = densitas air, = densitas hidrokarbon, = saturasi air, 1 - = saturasi hidrokarbon, dan = porositas.

3.5.3 Porositas

Porositas secara umum merupakan perbandingan antara volume pori batuan terhadap volume total batuan. 3.5 Sedangkan porositas efektif adalah perbandingan pori batuan yang saling berhubungan terhadap volume total batuan. 3.6

3.5.4 Faktor Tekanan dan Kedalaman

Tekanan di bawah permukaan berbanding lurus dengan perubahan kedalaman. Kedalaman memungkinkan terjadinya penekanan terhadap duang pori batuan, sehingga kecepatan akan secara relatif bertambah.

3.5.5 Faktor Fluida Pengisi

Perubahan kandungan fluida pengisi akan menyebabkan perubahan pada densitas bulk, sehinggaakan berpengaruh juga terhadap kecepatan gelombang yang melaluinya.

3.6 Hubungan Gelombang P

dan Gelombang S Gelombang P disebut dengan gelombang kompresigelombang longitudinal. Gelombang ini memiliki kecepatan rambat paling besar dibandingkan dengan gelombang seismik yang lain, dapat merambat melalui medium padat, cair dan gas. Gelombang S disebut juga gelombang shear atau gelombang transversal. Gelombang ini memiliki cepat rambat yang lebih lambat bila dibandingkan dengan gelombang P dan hanya dapat merambat pada medium padat saja. Bentuk sederhana dari persamaan kecepatan gelombang P dan gelombang S diturunkan untuk batuan non-porous dan isotropik. Persamaan kecepatan dengan menggunakan Lambda koefisien Lame, modulus bulk K, dan modulus shear dituliskan sebagai berikut: = √ = √ 3.7 = √ 3.8