20 kerja, disiplin dalam kelompok kerja, bersikap jujur dan terbuka serta
menghargai ilmunya.
4. Video Pembelajaran
Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang artinya melihat mempunyai daya penglihatan; dapat melihat K. Prent dkk., Kamus
Latin-Indonesia, 1969: 926. Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995: 1119 mengartikan video dengan: 1 bagian yang memancarkan gambar pada
pesawat televisi; 2 rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat televisi. Senada dengan itu, Peter Salim dalam The Contemporary English-
Indonesian Dictionary 1996:2230 memaknainya dengan sesuatu yang berkenaan dengan penerimaan dan pemancaran gambar. Tidak jauh berbeda
dengan dua definisi tersebut, Smaldino 2008: 374 mengartikannya dengan the storage of visuals and their display on television-type screen
penyimpananperekaman gambar dan penanyangannya pada layar televisi. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa video itu berkenaan
dengan apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup bergerak; motion, proses perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan
teknologi.
Menurut Cheppy Riyana 2007: 5: Media video pembelajaran adalah media atau alat bantu yang
menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk
membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran.
Saat ini penggunaan media pembelajaran yang berbasis video sudah banyak digunakan guru untuk membantu proses belajar mengajar. Audio visual yang
21 merupakan komponen penting dalam sebuah video digunakan dengan tujuan
mempermudah daya serap siswa. Pemahaman terhadap materi pelajaran dengan baik diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karakteristik
media video juga sangat mendukung untuk digunakan sebagai media pembelajaran, yaitu:
1. mengatasi keterbatasan jarak dan waktu. 2. video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan
3. pesan yang disampaikan cepat dan mudah untuk diingat 4. mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa
5. mengembangkan imajinasi peserta didik 6. memperjelas hal-hal yang abstrak dengan memberikan gambaran yang
lebih realistik. 7. sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang
8. sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan, mampu menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respons yang
diharapkan dari siswa 9. semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun
yang kurang pandai 10. menumbuhkan minat dan motivasi belajar
11. dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi
Menurut Munadi 2008: 127 manfaat dan karakteristik lain dari media video atau film dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran.
22 Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pembelajar,
dan setiap ranah: kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah kognitif, pebelajar bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian
sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup.
Selain itu menonton video, setelah atau sebelum membaca, dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ajar.
Pada ranah afektif, video dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan penyikapan dari pembelajaran yang efektif. Hal ini tidak dapat
dilepaskan dari potensi emosional impact yang dimiliki oleh video, di mana ia mampu secara langsung sampai kepada sisi penyikapan personal dan sosial
siswa. Membuat mereka tertawa terbahak-bahak atau hanya tersenyum karena gembira, atau sebaliknya menangis berurai air mata karena sedih. Dan
lebih dari itu, menggiring mereka pada penyikapan seperti menolak ketidakadilan, atau sebaliknya pemihakan kepada yang tertindas.
Pada ranah psikomotorik, video memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja. Video pembelajaran yang merekam kegiatan
motorik siswa juga memberikan kesempatan pada mereka untuk mengamati dan mengevaluasi kerja praktikum mereka, baik secara pribadi maupun
feedback dari teman-temannya. Sedangkan pada ranah meningkatkan kompetensi interpersonal, video
memberikan kesempatan pada mereka untuk mendiskusikan apa yang telah
23 hubungan antar sesama, mereka bisa saling mengobservasi dan menganalisis
sebelum menyaksikan tayangan video. Menurut Smaldino 2008: 311-312:
Manfaat dan karakteristik lain dari media video atau film dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran
diantaranya adalah: 1 Mengatasi jarak dan waktu; 2 Dapat diulang- ulang bila perlu untuk menambah kejelasan; 3 Pesan yang
disampaikannya cepat dan mudah diingat; 4 Megembangkan pikiran dan pendapat para siswa;5 Mengembangkan imajinasi; 6
Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih realistik; 7 Mampu berperan sebagai media utama untuk
mendokumentasikan realitas sosial yang akan dibedah di dalam kelas; 8 Mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing
kreativitas peserta didik dalam mengekspresikan gagasannya.
Menurut Setyosari Sihkabuden 2005: 117 menyatakan Video dilihat sebagai media penyampai pesan, termasuk media audio-visual atau media
pandang-dengar. Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media pembelajaran. Video merupakan media yang cocok untuk berbagai
media pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang diri sekalipun. Hal itu, tidak dapat dilepaskan dari kondisi para siswa.
Video dengan durasi yang hanya beberapa menit mampu memberikan keluwesan lebih bagi guru dan dapat mengarahkan pembelajaran secara
langsung pada kebutuhan siswa. Sehingga penggunaan video tertentu dapat diulang tayang dan dilihat berkali-
kali untuk membantu meningkatkan daya ingat dan kemahiran. Videofilm tertentu dapat merangsang umpan balik respon, interaksi dan penyertaan
siawa terhadap apa yang dipaparkan secara psikomotor atau afektif. Dari berbagai jenis sumber bahan pelajaran, umumnya video mempunyai kesan
yang lebih tinggi untuk pembelajaran yang berkaitan dengan fakta.
24 Menurut Hidayat 2007: 124:
Seringkali, melihat video-video pendidikan merupakan persoalan pasif. Para peserta didik duduk di tempat-tempat duduknya, dengan
menunggu untuk dihibur. Ini adalah suatu cara aktif untuk membuat para peserta didik menyaksikan suatu video.
Video dalam pengajaran dan pembelajaran menunjukkan dampak yang positif. Video dapat membantu para guru mengetahui satu pendekatan baru
yang bisa digunakan untuk menarik minat belajar. Oleh karena itu, video merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi kemerosotan pelajaran dan
pembelajaran. Guru-guru bisa melakukan penyesuaian dan peningkatan daya kreativitas dalam proses penyampaian isi-isi pengajaran supaya menjadi lebih
berkesan dan lebih mudah seiring dengan citarasa dan karakteristik pelajar. Selain itu juga video bersifat interaktif tutorial membimbing siswa untuk
memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktik sesuai dengan yang diajarkan dalam video.
B. Kerangka Pemikiran