Kelebihan Pembelajaran Kontekstual Pendekatan Kontekstual CTL

siswa merenung ketika pelajaran berakhir. Ini untuk merasakan ide-ide baru yang diperoleh dan sisw mencatat hasil tersebut. Tugas guru adalah menghubungkan antara pengetahuan siswa sebelumnya dengan pengetahuan yang baru.

g. Penilaian yang sebenarnya Authentic Assessment

Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Ini perlu diketahui guru bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Penilaian yang benar bukan semata untuk mencari informasi tentang belajar siswa, akan tetapi ditekankan kepada upaya membantu siswa agar mampu mempelajari. Namun demikian, menurut Nurhadi dan Senduk 2003:120 berpendapat “Tes tetap dilaksanakan, sebagai salah satu sumber data untuk melihat kemajuan belajar siswa, termasuk USUN“. Karkteristik Authentic Assesment: 1. dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung; 2. bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif; 3. yang diukur keterampilan dan performa bukan mengingat fakta; 4. berkesinambungan; 5. dapat digunakan sebagai feed back.

5. Kelebihan Pembelajaran Kontekstual

Pendekatan kontekstual mempunyai kelebihan antara lain: siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, tidak pasif, siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling mmengkoreksi, bukan individual, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan atau masalah yang disimulasikan, tidak abstrak dan teoritis, perilaku dibangun atas kesadaran diri,ketrampilan dikembangkan atas dasar pemahaman, bukan kebiasaan, hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan diri bukan nilai rapor, seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia sadar hal itu keliru dan merugikan, bukan takut hukuman, bahasa diajarkan dengan pendekatan komunikatif, yakni diajak menggunakan bahasa dalam konteks nyata, bukan structural dengan drill. Dengan melihat keunggulan-keunggulan dari pendekatan pembelajaran kontekstual, dalam penerapannya di kelas diharapkan siswa dapat mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka, mereka dapat menemukan arti didalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih berarti dan menyenangkan bagi siswa. Siswa akan bekerja keras untuk mencapai tujuan pembelajaran, menggunakan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya sebagai dasar untuk membangun pengetahuan baru.

B. Belajar dan Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti terjadi perubahan pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan, kebiasaan, serta perubahan aspek –aspek yang ada pada diri individu yang sedang belajar. Menurut Moely Depdiknas, 2005: 6 belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan pada tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Selaras dengan pendapat tersebut, Sudjana mengutip pendapat Kimble yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen dan terjadi sebagai hasil pengalaman. Menurut Sumadi Suryabrata 1971: 11 istilah belajar mengandung pengertian proses perubahan yang relatif dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Definisi tersebut memusatkan perhatian kepada tiga hal, yaitu:

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 02 ASTOMULYO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 52

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS V C SDN 2 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 55

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS V C SDN 2 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 53

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN TEMATIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA KELAS III SD NEGERI 2 PRINGSEWU TIMUR KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 26 61

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SINAR SEMENDO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 48

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS V SD NEGERI 3 BOJONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 55

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VIII 5 SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 2 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 4 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNG MULYO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 46

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 2 SINGOCANDI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21