Pendugaan dan Pengukuran Biomassa

juga menyatakan per satuan waktu, misalnya kg per ha per tahun Barbour et al., 1987 dalam Onrizal, 2004. Biomassa dapat dibedakan kedalam dua kategori, yaitu biomassa di atas permukaan tanah above ground biomass dan biomassa di bawah permukaan tanah below ground biomass. Lebih lanjut dikatakan bahwa biomassa di atas permukaan tanah adalah berat bahan unsur organik per unit area di atas permukaan tanah pada suatu waktu Hairiah et al., 2001. Biomassa hutan dapat memberikan dugaan sumber karbon di vegetasi hutan sebab 50 dari biomassa adalah karbon. Oleh karenanya, biomassa menyatakan jumlah potensial karbon yang dapat ditambahkan ke atsmosfer ketika hutan ditebang atau dibakar. Sebaliknya, melalui penaksiran biomassa dapat dilakukan perhitungan jumlah karbondioksida yang dapat dipindahkan dari atsmosfer dengan cara reboisasi atau penanaman Brown, 1997. Biomassa tegakan hutan dipengaruhi oleh umur tegakan hutan, sejarah perkembangan vegetasi, komposisi dan struktur tegakan. Sedangkan iklim curah hujan dan temperature mempengaruhi laju biomassa pohon, selain itu gradien iklim juga menyebabkan perbedaan laju produksi bahan organik Lugo dan Snedaker, 1974 dalam Tambunan, 2004. Selain curah hujan dan temperatur yang mempengaruhi besarnya biomassa adalah kerapatan tegakan, komposisi tegakan dan kualitas tempat tumbuh Satoo dan Madgwick, 1982 dalam Tambunan, 2004.

C. Pendugaan dan Pengukuran Biomassa

Biomassa berat kering oven dari pohon dapat diukur secara langsung dengan menebang pohon, kemudian membagi pohon tersebut menurut bagian- Universitas Sumatera Utara bagiannya kayu dengan ukuran yang berbeda-beda, daun dan buah, ditimbang berat basah, kemudian sampel dari bagian-bagian tersebut dikering ovenkan untuk menentukan kandungan kelembaban. Akan tetapi, keseluruhan percobaan ini memakan waktu untuk menebang semua pohon, dan memprediksi nilai pohon pada waktu yang akan datang Stewart, et al, 1992. Brown 1997 mengatakan ada dua pendekatan untuk menduga biomassa dari pohon. Pendekatan pertama berdasarkan penggunaan dugaan volume pohon kulit sampai batang bebas cabang yang kemudian diubah menjadi kerapatan biomassa tonha. Pendekatan kedua adalah penentuan kerapatan biomassa dengan menggunakan persamaan regresi biomassa berdasarkan diameter batang pohon. Dasar dari persamaan regresi biomassa ini adalah hanya mendekati biomassa per rata-rata pohon menurut sebaran kelas diameternya dimana dengan menggabungkan sejumlah pohon pada setiap kelas diameter dan menjumlahkannya total seluruh pohon untuk seluruh kelas diameter. Chapman 1976 dalam Onrizal 2004 mengatakan bahwa secara garis besar metode pendugaan biomassa di atas permukaan tanah dapat dikelompokan ke dalam dua golongan, yaitu: 1. Metoda Pemanenan a. Metode pemanenan individu tanaman Metode ini dapat digunakan pada tingkat kerapatan individu tumbuhan yang cukup rendah dan komunitas tumbuhan dengan jenis yang sedikit. Nilai total biomassa dengan metode ini diperoleh dengan menjumlahkan biomassa seluruh individu dalam suatu unit area contoh. Universitas Sumatera Utara b. Metode pemanenan kuadrat Metode ini mengharuskan memanen semua individu tumbuhan dalam suatu unit area contoh dan menimbangnya. Nilai total biomassa didapat dengan mengkonversi berat bahan organik tumbuhan yang dipanen ke dalam suatu unit area tertentu. c. Metode pemanenan individu pohon yang mempunyai luas bidang dasar rata- rata Metode ini cukup baik untuk tegakan dengan ukuran individu yang seragam. Dengan metode ini pohon yang ditebang ditentukan berdasarkan rata-rata diameternya dan ditimbang beratnya. Nilai total biomassa diperoleh dengan menggandakan nilai berat rata-rata dari pohon contoh yang ditebang dengan jumlah individu pohon dalam suatu unit area tertentu atau jumlah berat dari semua pohon contoh yang digandakan dengan rasio antara luas bidang dasar dari semua pohon dalam suatu unit area dengan jumlah luas bidang dasar dari semua pohon contoh. 2. Metode Pendugaan Tidak Langsung a. Metode hubungan allometrik Dalam metode ini beberapa pohon contoh dengan diameter yang mewakili kisaran kelas-kelas diameter pohon dalam suatu tegakan ditebang dan ditimbang beratnya. Berdasarkan berat berbagai organ dari contoh, maka dibuat persamaan alometrik antara berat suatu organ dengan dimensi pohon tinggi dan diameter. Dalam penggunaan persamaan alometrik tersebut semua individu pohon dalam suatu unit area diduga beratnya. Nilai Universitas Sumatera Utara total biomassa diperoleh dengan menjumlahkan semua berat individu pohon dalam suatu unit areal tertentu. b. Crop meter Pendugaan biomassa dengan metode ini menggunakan seperangkat peralatan elektroda listrik. Secara praktis dua buah elektroda listrik diletakan dipermukaan tanah pada suatu jarak tertentu kemudian biomassa tumbuhan- tumbuhan yang terletak antara dua elektroda dapat dipantau dengan memperhatikan electrical capacitance yang dihasilkan pada alat tersebut.

D. Model Pendugaan Biomassa