Biomassa dalam Komunitas Hutan

gergajian, konstruksi, finir, plywood, furniture dan bahan pembuat pulp dan kertas. Oleh karena itu jenis tanaman ini cenderung untuk selalu dikembangkan. Tanaman ini dapat bertunas kembali setelah dipangkas dan agak tahan terhadap serangan rayap. Jenis ini termasuk cepat pertumbuhannya terutama pada waktu muda. Sistem perakaran yang sangat muda cepat sekali memanjang menembus ke dalam tanah. Intensitas penyebaran akarnya ke arah bawah hampir sama banyaknya dengan ke arah samping Dephut, 1999. Kayu Ekaliptus merupakan salah satu dari jenis tanaman yang diprioritaskan untuk dikembangkan dalam program Hutan Tanaman Industri HTI, mengingat pertumbuhannya yang cepat dan kegunaannya sebagai bahan baku industri pulp, kertas dan rayon Martawijaya et al, 1986 dalam Tambunan, 2004.

B. Biomassa dalam Komunitas Hutan

Biomassa berasal dari kata bio artinya hidup dan mass artinya berat. Sehingga biomassa diartikan sebagai bobot bahan hidup. Brown 1997, mendefenisikan biomassa sebagai jumlah bahan organik hidup dalam pohon berdasarkan ton kering oven per unit area. Biomassa bisa dinyatakan dalam dalam ukuran berat, seperti berat kering dalam gram, atau dalam kalori. Oleh karena kandungan air yang berbeda setiap tumbuhan, maka biomassa diukur berdasarkan berat kering. Unit satuan biomassa adalah gr per m 2 atau kg per ha atau ton per ha Poole, 1974, Chapman, 1976, Brown, 1997 dalam Onrizal, 2004. Sedangkan laju akumulasi biomassa dalam kurun waktu tertentu, sehingga unit satuannya Universitas Sumatera Utara juga menyatakan per satuan waktu, misalnya kg per ha per tahun Barbour et al., 1987 dalam Onrizal, 2004. Biomassa dapat dibedakan kedalam dua kategori, yaitu biomassa di atas permukaan tanah above ground biomass dan biomassa di bawah permukaan tanah below ground biomass. Lebih lanjut dikatakan bahwa biomassa di atas permukaan tanah adalah berat bahan unsur organik per unit area di atas permukaan tanah pada suatu waktu Hairiah et al., 2001. Biomassa hutan dapat memberikan dugaan sumber karbon di vegetasi hutan sebab 50 dari biomassa adalah karbon. Oleh karenanya, biomassa menyatakan jumlah potensial karbon yang dapat ditambahkan ke atsmosfer ketika hutan ditebang atau dibakar. Sebaliknya, melalui penaksiran biomassa dapat dilakukan perhitungan jumlah karbondioksida yang dapat dipindahkan dari atsmosfer dengan cara reboisasi atau penanaman Brown, 1997. Biomassa tegakan hutan dipengaruhi oleh umur tegakan hutan, sejarah perkembangan vegetasi, komposisi dan struktur tegakan. Sedangkan iklim curah hujan dan temperature mempengaruhi laju biomassa pohon, selain itu gradien iklim juga menyebabkan perbedaan laju produksi bahan organik Lugo dan Snedaker, 1974 dalam Tambunan, 2004. Selain curah hujan dan temperatur yang mempengaruhi besarnya biomassa adalah kerapatan tegakan, komposisi tegakan dan kualitas tempat tumbuh Satoo dan Madgwick, 1982 dalam Tambunan, 2004.

C. Pendugaan dan Pengukuran Biomassa