Keputusan Menteri. Berkaitan dengan hal di atas diperlukan suatu bentuk pengawasan dari
pemerintah agar peraturan tata cara memperkerjakan pekerja pada malam hari lebih dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Pengawasan ini menjadi tugas bagian
pengawasan ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Magelang. Sejauh mana peranan pengawasan ketenagakerjaan Dinas
Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Magelang dalam rangka perlindungan hukum terhadap pekerja perempuan yang bekerja pada malam hari.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penulisan
hukum dengan judul : “PERLINDUNGAN HUKUM DAN PENGAWASAN TERHADAP PEKERJA PEREMPUAN YANG BEKERJA MALAM HARI
OLEH DINAS TENAGA KERJA, SOSIAL DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MAGELANG’’
B. IDENTIFIKASI DAN PEMBATASAN MASALAH
1. Identifikasi Masalah
Tenaga kerja merupakan salah satu hal pokok dalam proses produksi, di dalamnya banyak terjadi masalah mengenai ketenagakerjaan mulai
perlindungan hukum terhadap tenaga kerja, pengupahan, kesejahteraan dan lain-lain.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Magelang pada Januari tahun 2009 bahwa secara
keseluruhan jumlah total tenaga kerja yang ada di Kabupaten Magelang adalah 17.586 dengan jumlah buruh perempuan mencapai 5.994 orang
sedangkan buruh laki-laki 11.592 orang. Tampak bahwa secara keseluruhan tenaga kerja laki-laki lebih banyak dari pada tenaga kerja perempuan.
Keadaan ini tidak berarti merata pada semua pabrik atau perusahaan. Terdapat berbagai perusahaan atau pabrik yang memperkerjakan tenaga kerja
perempuan lebih banyak dari pada tenaga kerja laki-laki. Diantaranya bidang usaha meubel, makanan dan minuman, produksi karet gelang, industri rokok,
dan lain-lain. Sebagaimana dalam penjelasan pasal 76 Undang-undang Nomor 13
Tahun 2003 disebutkan bahwa apabila pekerjaburuh perempuan yang dimaksud dalam ayat tersebut dipekerjakan antara pukul 23.00 s.d 07.00 maka
yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut adalah pengusaha. Melihat dari ketentuan tersebut, jelaslah setiap pekerjatenaga kerja perempuan berhak
mendapatkan perlindungan hukum. Salah satu aspek perlindungan hukum bagi pekerja adalah perlindungan hukum dalam melakukan pekerjaan pada
malam hari. Adapun bidang perlindungan hukum bagi pekerja perempuan yang bekerja malam hari meliputi aspek waktu kerja, tempat kerja dan jam
istirahat, keselamatan dan kesehatan kerja. Permasalahan yang kemudian muncul adalah sebagian pekerja terutama
pekerja perempuan tidak mengetahui hak-hak normatifnya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dikarenakan minimnya pengetahuan yang
mereka miliki. Pelaksanaan pengawasan masalah ketenagakerjaan khususnya masalah
pekerja perempuan yang bekerja malam hari adalah tugas dari Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Bidang Hubungan Kerja dan Pengawasan dari
Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi mempunyai kewajiban untuk membina dan mengawasi pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pekerja
perempuan yang bekerja malam hari di Kabupaten Magelang. Upaya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan
Transmigrasi Bidang Hubungan Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan dilakukan berdasarkan pedoman pelaksanaan perlindungan hukum terhadap
pekerja perempuan yang bekerja malam hari yang diterapkan disetiap perusahaan secara berkala sehingga pelaksanaan perlindungan hukum
terhadap pekerja perempuan dapat terlaksana dengan baik.
2. Pembatasan Masalah