Alat dan Teknik Pengumpulan Data Keabsahan Data

cara melalui studi kepustakaan, literatur- literatur dan bahan-bahan lain yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

F. Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Sebagaimana yang telah diketahui dalam penelitian dikenal paling sedikit tiga jenis alat pengumpulan data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi, wawancara atau interview. Alat pengumpulan data mana yang akan dipergunakan di dalam suatu penelitian hukum, tergantung pada ruang lingkup dan tujuan penelitian hukum yang dilakukan. Yang jelas bahwa setiap penelitian hukum harus didahului dengan penggunaan studi dokumen atau bahan pustaka, karena fungsinya. John Madge, 1965. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang diperlukan adalah : 1. Wawancara Interview Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab secara langsung kepada sumber data primer mengenai masalah yang diteliti. 2. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan untuk mendapatkan data sekunder yang dilakukan dengan cara membaca, mempelajari dan mengkaji bahan-bahan referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti untuk mendapatkan data-data sekunder. 3. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan mengkaji isi dokumen yang berhubungan dengan persolan perlindugan dan pengawasan tenaga kerja khususnya yang bekerja malam. Dokumen disini bias berupa buku, transkrip, surat kabar atau agenda yang lain.

G. Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbarui dari konsep kasahihan validitas dan keandalan reliabilitas. Keabsahan data yang dimaksud adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi : a. Mendemonstrasikan nilai yang benar; b. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan; c. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsentrasi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Moleong, 2002. Dalam penelitian ini teknik pemeriksaan yang digunakan yaitu triangulasi. Triangulasi merupakan teknis pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data iti untuk keperluan pengecekan atau sebagai suatu pembanding terhadap data itu. Terdapat empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Triangulasi dengan sumber dapat ditempuh dengan jalan sebagai berikut : a. Membandingkan data dokumentasi dengan data hasil wawancara. b. Membandingakan apa yang dikatan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. d. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa. Orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu pustaka yang berkaitan. Triangulasi pada pengujian validitas dan keabsahan data dapat digambarka sebagai berikut : 1 Sumber sama, teknik berbeda. 2 Sumber sama, sumber berbeda. Gambar 2. Bagan Triangulasi pada penguji Validitas dan Keabsahan Data Gambaran yang diteliti adalah Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigarasi Bidang Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan, Seksi Wawancara Informan A Informan B Pengamatan Sumber Data Wawancara Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Administrasi Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan serta Bagian Tata Usaha dari Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi. Berikut ini bagan triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini : Sumber : Moleong, 2000 : 178 Gambar 3. Triangulasi pada penguji Validitas dan Keabsahan Data Yang Digunakan

H. Metode Analisis Data