47
Tabel 14. Rumus Kategori Calistung Rumus
Kategori Skor Skala
X Mean + 1 SD Tinggi
X 37,82 Mean
– 1 SD ≤ X ≤ Mean + 1 SD Sedang 26,64 X ≤ 37,82
X Mean – 1 SD
Rendah X 26,64
4. Analisis persentase Tabel 15. Hasil Persentasi Variabel Calistung
Variabel Kategori Kriteria
Frekuensi Persentase Baca
Tulis Hitung
Tinggi X 37,82
9 23,08
Sedang 26,64 ≤ X ≤ 37,82
24 61,54
Rendah X 26,64
6 15,38
Jumlah 39
100
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan baca, tulis, hitung anak TK B Qurrata Ayun Bandongan ada 9 anak 23,08 dalam kategori
tinggi, 24 anak 61,54 dalam kategori sedang, dan 6 anak 15,38 dalam kategori rendah. Jika dibuat dalam bentuk diagram, maka hasil presentase
variabel baca, tulis, hitung sebagai berikut.
Grafik 4. Presentase Kemampuan Baca Tulis Hitung
2. Deskripsi Data Kesiapan Masuk SD
Penelitian ini menggunakan observasi dengan 9 indikator, yaitu 1 kesesuaian antara usia dengan berat badan 2 kesesuaian antara usia dengan
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00
Tinggi Sedang
Rendah
Kemampuan Calistung
48
tinggi badan 3 kesesuaian antara tinggi badan dan berat badan 4 bersikap kooperatif dengan teman 5 menunjukkan sikap toleran 6 memahami
peraturan dan disiplin 7 menunjukkan rasa empati 8 memiliki sikap gigih tidak mudah menyerah 9 memecahkan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari-hari. Setiap indikator diberi skor 4, 3, 2, dan 1. Skor maksimal adalah 9 x 4 = 36, dan skor terendah adalah 9 x 1 = 9. Hasil
penelitian di TK B Qurrata Ayun menunjukkan bahwa belum ada skor maksimal, juga tidak ada skor minimal dengan hasil 9. Hasil Penelitian dapat
dikategorikan menjadi 3 kriteria. Pengkategorian dapat diperoleh dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung mean hipotetik µ, dengan rumus: µ =
, diperoleh mean sebasar 32,26 2.
Menghitung deviasi standart hipotetik σ, dengan rumus: σ =
, diperoleh standart deviasi 3,70 3. Pengkategorian
Tabel 15. Rumus Kategori Kesiapan Masuk SD Rumus
Kategori Skor Skala
X Mean + 1 SD Tinggi
X 35,95 Mean
– 1 SD ≤ X ≤ Mean + 1 SD Sedang 28,56 X 35,95
X Mean – 1 SD
Rendah X 28,56
4. Analisis persentase Tabel 16. Hasil Persentasi Variabel Kesiapan Masuk SD
Variabel Kategori Kriteria
Frekuensi Persentase Kesiapan
Masuk SD
Tinggi X 35,95
5 12,82
Sedang 28,56 ≤ X 35,95 28
71,79 Rendah
X 28,56 6
15,38 Jumlah
39 100
49
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan masuk SD anak TK B Qurrata Ayun Bandongan 5 anak 12,82 dalam kategori tinggi, 28
anak 71,79 dalam kategori sedang, dan 6 anak 15,38 dalam kategori rendah. Dari 5 anak yang termasuk dalam kategori rendah, 1 diantaranya
adalah anak yang tidak mau melakukan apapun di sekolah. Anak tersebut datang ke sekolah karena hanya ingin bermain-main saja, dan anak tersebut
lebih senang bermain sendiri daripada bermain bersama teman-temannya. Ketika kegiatan di dalam kelas dan anak tersebut diminta menulis atau
apapun anak tidak mau, memilih untuk bermain di Kelompok Bermain atau kelas A. Saat guru dan teman-temannya melakukan Shalat anak tersebut
juga tidak mau dan mengganggu teman-temannya dengan berusaha mengajak bermain di luar kelas. Saat peneliti tanyakan ke guru ternyata
anak tersebut mengalami masalah pada sosial emosionalnya, anak tersebut sulit untuk mengontrol emosi dan jika merasa tidak nyaman anak tersebut
akan marah kepada siapa saja yang ditemui juga akan memukul siapa saja termasuk guru dan teman-temannya. Setiap hari anak tersebut selalu
menemukan mainan yang tidak biasanya di mainkan oleh teman-temannya. Jika dibuat dalam bentuk diagram maka hasil presentase variabel kesiapan
masuk SD sebagai berikut.
50
Grafik 5. Presentase Kesiapan Anak Masuk SD
2 Hubungan Antara Kemampuan Baca Tulis Hitung Dengan Kesiapan Masuk SD
Berikut ini disajikan data analisis korelasi kemampuan baca tulis hitung dengan kesiapan masuk SD menggunakan korelasiProduct Moment Pearson:
Tabel 17. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson
Correlations
calistung Kesiapan
calistung Pearson Correlation
1 .771
Sig. 2-tailed .000
N 39
39 kesiapan
Pearson Correlation .771
1 Sig. 2-tailed
.000 N
39 39
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai signifikansi Sig. 2-tailed sebesar 0,000 sehingga bisa disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang
signifikan 0,000 0,05. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima,
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00
Tinggi Sedang
Rendah
Kesiapan Masuk SD
51
yaitu ada hubungan yang signifikan antara kemampuan baca tulis hitung dan kesiapan masuk SD anak TK Kelompok B Qurrata Ayun Bandongan. Angka yang
berbentuk positif menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif, sehingga kedua variabel memiliki hubungan yang searah berarti jika
kemampuan baca tulis hitungtinggi atau baik, kesiapan masuk SD pun juga ikut tinggi atau baik. Sebaliknya, jika kemampuan baca tulis hitung kurang baik atau
rendah, juga akan membuat kesiapan anak masuk SD menjadi kurang baik atau rendah. Tahapan uji korelasi kemampuan baca tulis hitung dengan kesiapan masuk
SD adalah sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
Ho = 0 Kemampuan baca tulis hitung tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kesiapan masuk SD anak kelompok B TK Qurrata
Ayun Ha≠ 0 Kemampuan baca tulis hitung memiliki hubungan yang signifikan
terhadap kesiapan masuk SD anak kelompok B TK Qurrata Ayun b. Kriteria pengujian
Ho diterima bila signifikansi Sig 2 tailed 0,05 tidak ada hubungan Ho ditolak bila signifikansi Sig 2 tailed ≤ 0,05 ada hubungan
c. Membuat Kesimpulan Oleh karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 0,0000,05, maka Ho ditolak,
artinya bahwa Kemampuan baca tulis hitung memiliki hubungan yang signifikan terhadap kesiapan masuk SD anak kelompok B TK Qurrata Ayun.
52
B. Pembahasan