melawan hukum yang subjektif dan unsur melawan hukum yang objektif.
47
Pada dasarnya tindak pidana adalah perbuatan atau serangkaian perbuatan yang akan
dikenakan sanksi pidana.
2.1.3 Jenis-Jenis Tindak Pidana
Pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP membagi semua jenis tindak pidana kedalam dua golongan, baik yang termuat didalam maupun diluar
KUHP, yaitu golongan kejahatan misdrijven yang terdapat dalam Buku II KUHP dan golongan pelanggaran overtredingen yang terdapat dalam Buku III
KUHP. Terdapat dua pendapat mengenai jenis tindak pidana, yaitu penggolongan jenis tindak pidana bersifat kwalitatif dan penggolongan jenis tindak pidana
bersifat kwantitatif, adapun penggolongan jenis tindak pidana yang bersifat kwalitatif, yaitu :
1. Rechtdelicten adalah perbuatan yang bertentangan dengan keadilan,
terlepas apakah perbuatan itu diancam pidana dalam suatu undang-undang atau tidak. Tindak pidana ini disebut dengan kejahatan mala perse.
Kejahatan jenis ini tergolong dalam perbuatan pidana berat, misalnya: pembunuhan dan pencurian.
2. Wetsdelicten adalah perbuatan yang baru disadari oleh masyarakat sebagai
tindak pidana karena undang-undang menyebutnya sebagai tindak
47
Moeljatno, op.cit, h. 54.
pidana,karena adanya undang-undang yang mengancamnya dengan sanksi pidana mala quia prohibita.
48
Terdapat perbedaan pendepat mengenai kedua jenis pidana tersebut, menurut Mr.J. M. Van Bemmelen, dalam bukunya “Hand-en Leer-boek van het
Nederlandse Starfrecht” jilid II halaman 7, menyatakan suatu pendapat bahwa perbedaan antara dua golongan tindak pidana ini tidak bersifat kwalitatif,
melainkan hanya bersifat kwantitatif, yaitu kejahatan pada umumnya diancam dengan hukuman lebih berat dari pada pelanggaran dan ini nampaknya didasarkan
pada sifat lebih berat dari pada kejahatan.
49
Penggolongan ini penting, karena dalam Buku I KUHP terdapat beberapa ketentuan yang hanya berlaku bagi kejahatan, misalnya tentang percobaan dan
penyertaan. Maka dari itu karena perbedaan antara dua golongan ini adalah kwantitatif maka diluar dari KUHP dalam undag-undang tertentu yang memuat
penyebutan tindak pidana harus ditegaskan, apakah tindak pidana tersebut masuk golongan kejahatan atau masuk golongan pelanggaran.
2.2 Pengertian Rumah Sakit dan Korporasi Rumah Sakit