2.1.5 Dampak Tipe Pola Asuh Orang Tua
Menurut Baumrind dalam Putra 2012 dari hasil penelitiannya menemukan bahwa teknik-teknik pola asuh demokratis yang menumbuhkan keyakinan dan
kepercayaan diri mampu mendorong tindakan-tindakan mandiri membuat keputusan sendiri akan berakibat munculnya tingkah laku mandiri yang
bertanggung jawab. Meuler dalam Sujata 2010 dalam penelitiannya menemukan hasil bahwa anak-
anak yang diasuh oleh orang tua yang otoriter banyak menunjukkan ciri-ciri adanya sikap menunggu dan menyerahkan segala-galanya pada pengasuhnya.
Baldin dalam Sujata 2010 menemukan bahwa dalam penelitiannya dengan membandingkan keluarga yang melakukan pola asuh demokratis dengan otoriter
terhadap anaknya, bahwa pola asuh dari orang tua demokratis menimbulkan ciri- ciri berinisiatif, berani, lebih giat dan lebih bertujuan. Orang tua yang bersikap
sangat otoriter menyebabkan semakin berkurangnya ketidaktaatan anak, bersikap menunggu, tidak dapat merencanakan sesuatu, daya tahan kurang, dan
menunjukkan ciri-ciri takut. Menurut Hurlock dalam Putra 2012 pada dasarnya, setiap tipe pola asuh orang
tua mempunyai kekurangan dan kelebihan sehingga dalam kenyataannya orang tua akan memberlakukan tipe pola asuh demokratis, atau pada waktu-waktu
tertentu orang tua akan bersikap otoriter dan ada saatnya orang tua bersikap halus dan ada saatnya pula orang tua bersikap keras. Hal ini tergantung dari situasi dan
kondisi yang sedang dihadapi.
2.1.6 Instrumen Pengukuran Tipe Pola Asuh Orang Tua
Baumrind dalam Judy et al 2012 menyatakan bahwa terdapat berbagai macam tipe pola asuh orang tua, sehingga dibuatlah sejumlah pernyataan yang terdiri dari
10 pernyataan untuk mengidentifikasi tipe pola asuh yang kita lakukan pada anak. Pernyataan itu terbagi menjadi 2 kategori, yatu kategori hubungan dan bimbingan.
Berdasarkan nilai total pengisian angket pada kategori hubungan dan bimbingan, akan didapatkan nilai perkiraan berdasarkan tabel yang ada yang mewakili
gambaran pola asuh orang tua kepada anaknya. Orang tua melakukannya dengan menyilang jawaban yang terbagi menjadi empat kategori selalu nilainya 4, sering
nilainya 2, jarang nilainya 3, dan tidak pernah nilainya 1 sesuai dengan kehidupan orang tua sehari-hari mulai dari pernyataan nomor 1 hingga 10. Semua
nilai pada soal nomor 1, 3, 5, 7, dan 9 ditambahkan untuk menentukan nilai pada kategori hubungan dan nilai yang diperoleh pada kategori hubungan itu dilingkari
dari kiri sampai kanan yang mewakili nilai jawaban orang tua pada hubungan. Semua nilai ditambahkan pada soal nomor 2, 4, 6, 8, dan 10 untuk menentukan
nilai pada kategori bimbingan dan nilai yang diperoleh orang tua pada kategori bimbingan itu dilingkari pada nilai yang sesuai dari atas sampai bawah yang
mewakili nilai orang tua pada kategori bimbingan. Untuk lebih jelasnya instrumen pengukuran pola asuh orang tua dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1 Instrumen Pengukuran Tipe Pola Asuh Orang Tua
Bimbingan Tinggi
20 19
18 17
16 15
14 13
12
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 11
10 9
8 7
6 5
4
Rendah
Keterangan:
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa titik dimana kedua nilai hubungan dan bimbingan berpotongan, maka pada perpotongan itu akan
diketahui tipe pola asuh orang tua kepada anaknya. Hubungan
Rendah Otoriter
Demokratis
Laissez Faire
Permisif Tinggi
2.2 Perilaku Mencoba Merokok Pada Remaja Putra