Kondisi Perkembangan Keadaan Perekonomian di Jawa Timur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Kondisi Perkembangan

Investasi di Jawa Timur Perkembangan investasi, baik investasi penanaman modal asing PMA maupun penanaman modal dalam negeri PMDN, pada tahun 2000 sampai dengan 2004 secara komulatif pada tahun 2000 adalah sebagai berikut; jumlah proyek baru yang disetujui PMDN berjumlah 27 buah dengan investasi senilai US 1.534.804 sedangkan proyek dalam bentuk PMA berjumlah 59 buah dengan jumlah investasi senilai US 318.480. Pada tahun 2001 secara komulatif jumlah proyek baru yang disetujui PMDN sejumlah 22 buah dengan investasi senilai US 1.534.804 sedangkan proyek dalam bentuk PMA berjumlah 57 buah dengan jumlah investasi senilai US 1.596.479. Pada tahun 2002 secara komulatif jumlah proyek baru yang disetujui PMDN berjumlah 10 buah dengan investasi senilai US 813.441, sedangkan proyek dalam bentuk PMA berjumlah 56 buah dengan jumlah investasi senilai US 108.691. Pada tahun 2003 secara komulatif jumlah proyek baru yang disetujui PMDN sejumlah 20 buah dengan investasi senilai US 1.533.224 sedangkan proyek dalam bentuk PMA berjumlah 67 buah dengan jumlah investasi senilai US 456.659. Pada tahun 2004 secara 64 65 komulatif jumlah proyek baru yang disetujui PMDN sejumlah 16 buah dengan investasi senilai US 4.055.266 sedangkan proyek dalam bentuk PMA berjumlah 65 buah proyek dengan investasi senilai US 357.770. Bila dilihat dari perbandingan diatas peranan PMDN sangat dominan dibandingkan dengan PMA yang juga sangat mendukung dalam meningkatkan investasi. Hal ini terjadi seiring dengan gejolak politik dan sosial yang seakan akan tanpa ada akhirnya, dan cenderung semakin memanas saja, selain itu salah satu pemicu memburuknya iklim investasi ini semakin diperberat dengan masuknya otonomi daerah OTODA yang ternyata dalam pelaksanaannya masih dilanda oleh ketidakpastian dan telah menakutkan sejumlah calon investor. Anonim,2005:451

4.1.2. Keadaan Perekonomian di Jawa Timur

Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur salah satunya berasal dari kontribusi sektor-sektor yang merupakan sumber dari pendapatan suatu daerah yang nantinya akan meningkatkan pertumbuhan daerah tersebut. Sektor-sektor tersebut adalah sektor Pertanian, sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Untuk sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdaganagan, Hotel dan Restoran mempunyai peranan yang semakin tinggi terhadap kontribusi pertumbuhan ekonomi. 66 Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 17,81 persen, sektor industri Surabaya dan Sidoarjo pengolahan sebesar 27,14 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi sebesar 20,75 persen pada tahun 2000. Dan sektor yang masih sedikit kontribusinya yaitu sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi sebesar 2,23 persen pada tahun 2000. Tetapi di tahun 2001 pergeseran kontribusi sektor ekonomi yang mengalami kenaikan adalah sektor Pertambangan dan Penggalian yang naik menjadi sebesar 2,81 persen.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian