TEKNIK ANALISIS DATA METODE PENELITIAN
butir valid dan nilai yang dicapai dari skala nilai yang digunakan. Oleh karena itu kriteria penilaian dalam penelitian ini disusun dengan cara pengelompokan
skor interval nilai. Setelah diperoleh hasil pengukuran dari tabulasi skor langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut :
1 Menentukan jumlah kelas interval, yakni 4
2 Menghitung rentang skor, yaitu skor maksinum-skor minimum
3 Menghitung panjang kelas p, yaitu rentang skor dibagi jumlah kelas
4 Menyusun kelas interval dimulai skor terkecil sampai terbesar
Dengan demikian dalam penelitian ini, mengukur kelayakan media pembelajaran chart dan job sheet proporsi tubuh wanita yaitu diperlukan
jumlah butir yang valid dan skala nilai. Dari perkalian jumlah butir valid dikalikan nilai tertinggi diperoleh skor maksimum, sedangkan dari perkalian
butir valid dengan nilai terendah diperoleh skor minimum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 10 berikut:
Tabel 10. Kriteria kualitas media pembelajaran chart dan job sheet untuk ahli
Kriteria Kualitas Media Kategori Penilaian
Interval Nilai
Layak Smin+P ≤ S ≤ Smax
Tidak Layak Smin
≤ S ≤ Smin+P-1
Keterangan: S
= Skor Responden Smin
= Skor Terendah P
= Panjang Kelas Interval Smak
= Skor Tertinggi Tabel 11. Interpretasi kriteria penilaian hasil validasi para ahli
89
Kategori Penilaian
Interpretasi
Layak Ahli materi, ahli desain busana, dan ahli media
menyatakan bahwa media pembelajaran chart dan job sheet
baik digunakan untuk proses belajar. Tidak
Layak Ahli materi, ahli desain busana, dan ahli media
menyatakan bahwa media pembelajaran chart dan job sheet
tidak baik digunakan untuk proses belajar.
Sedangkan untuk siswa menggunakan langkah-langkah pehitungan sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah kelas interval, yakni 4.
2. Menentukan rentang skor, yaitu skor maksimum dan skor minimum.
3. Menentukan panjang kelas p, yaitu rentang skor dibagi jumlah kelas.
4. Menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai terbesar.
Table 12. Kriteria kualitas media pembelajaran job sheet untuk siwa
Kriteria Kualitas Media Kategori Penilaian
Interval Nilai
Sangat Baik Smin+3P
≤ S ≤ S max Baik
Smin+2P ≤ S ≤ Smin+3P-1
Kurang Baik Smin+P
≤ S ≤ Smin+2P-1 Tidak Baik
Smin ≤ S ≤ Smin+P-1
Keterangan: S
= Skor Responden Smin
= Skor Terendah P
= Panjang Kelas Interval Smak
= Skor Tertinggi
90
Tabel 13. Interpretasi kriteria penilaian hasil validasi siswa
Kategori Penilaian
Interpretasi
Sangat Baik Siswa sangat memahami materi dan sangat tertarik dengan
tampilan media pembelajaran chart dan job sheet Baik
Siswa sangat memahami materi dan tertarik dengan tampilan media pembelajaran chart dan job sheet
Kurang Baik Siswa sangat memahami materi dan kurang tertarik dengan
tampilan media pembelajaran chart dan job sheet Tidak Baik
Siswa sangat memahami materi dan tidak tertarik dengan tampilan media pembelajaran chart dan job sheet
Maka dari itu sesuai dengan kategori penilaian tersebut dapat dikonotasikan bahwa bila kategori penilaian sangat baik dapat diartikan
bahwa chart dan job sheet tersebut sangat baik digunakan, kategori baik diartikan chart dan job sheet tersebut baik untuk digunakan, kategori kurang
baik diartikan chart dan job sheet tersebut kurang baik digunakan, dan kategori tidak baik diartikan chart dan job sheet tersebut tidak baik untuk
digunakan dalam proses belajar mengajar. Penggunaan persentase frekuensi relatif terhadap skor yang
diperoleh dimaksudkan sebagai konversi untuk memudahkan dalam menganalisa hasil penelitian. Perhitungan persentase menggunakan rumus:
F =
N p
X 100 Anas Sudijono, 2006: 43
Keterangan: F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = responden banyaknya individu P = angka persentase
91
Dalam penelitian ini keefektifan pendekatan pembelajaran mengacu pada ketuntasan siswa. Ketuntasan belajar diartikan sebagai pencapaian
kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara perorangan maupun secara kelompok. Menurut Djemari Mardapi
2008: 61 indikator media dikatakan efektif apabila adanya ketercapaian ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran yang ditempuh, yang
ditunjukkan oleh lebih dari 80 siswa telah mencapai ketuntasan belajar. Siswa dikatakan tuntas dalam belajar jika mencapai standar yang minimal
yang ditetapkan oleh sekolah. Hal ini juga disesuaiakan dengan ketuntasan belajar di SMK nilai terendah untuk ketuntasan belajar yaitu 70,01.
Tabel 14. Tingkat ketuntasan belajar yang dicapai. 90 - 100
Baik Sekali 80 - 89
Baik 70 - 79
Cukup ≤ 70
Kurang Djemari Mardapi, 2008: 61
92