VALIDITAS DAN RELIABILITAS METODE PENELITIAN
mengetahui apa instrumen yang sudah disusun benar dan merupakan instrumen yang baik atau tidak dan untuk mengetahui kualitas instrumen
perlu dilaksanakan pengukuran validitas dan tingkat reliabilitas instrumen. 1.
Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kasahihan suatu instrumen. Menurut pendapat Sugiyono 2007: 173 instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas instrumen media pada penelitian ini menggunakan uji
validitas product moment Sutrisno Hadi, 1990: 21-23 untuk menganalisis kesahihan butir dilakukan faktor demi faktor. Apabila
konstraknya terdiri lebih dari satu faktor . koefisien kesahihan butir diperoleh dari korelasi antara skor butir dengan skor faktor. Adapun skor
faktor diperoleh dari jumlah skor semua butir dalam faktor. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi product moment dari Kart
Pearson adalah sebagai berikut r
xy
=
{ }
{ }
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− Y
Y N
X X
N Y
X XY
N
Keterangan : r
xy
: Angka Indeks korelasi “r” product moment ∑x
2
: Jumlah nilai X kuadrat ∑y : Jumlah nilai y skor faktor
∑y
2
: Jumlah nilai y kuadrat
85
N : Number of cases ∑xy : Jumlah hasil dari X dan Y
Kriteria pengujian butir soal dikatakan valid apabila koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, dengan taraf signifikansi 5 dan N = 15
adalah sebesar = 0,514. Dengan demikian dapat diketahui butir-butir yang tidak memenuhi persyaratan dari segi validitasnya gugur. Dari hasil
pengujian dengan menggunakan bantuan microsoft excel dan software SPSS 13 dapat diketahui validitas untuk masing-masing instrumen. Dari
26 butir pernyataan 1 butir yang gugur, jadi instrumen yang digunakan adalah 25 butir pernyataan.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik Suharsimi Arikunto, 1999: 170. Sedangkan menurut Saifudidin Azwar, 1997:4 bahwa hasil pengukuran
dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang
relative sama, selama aspek yang diukur dalan diri subyek memang belum berubah.
Pengujian dilakukan dengan cara terlebih dahulu mencari butir valid dan tidak valid pada masing-masing instrumen. Dari hasil pengujian
yang pertama akan didapatkan butir valid dan tidak valid. Kemudian dari pengujian yang pertama, butir yang tidak valid tidak dimasukan dalam
86
pengujian selanjutnya. Dari hasil pengujian dengan menggunakan bantuan software SPSS 13 dapat diketahui reliabilitas untuk masing-masing
instrumen. Pengujian reliabilitas dengan teknik Alfa Cronbach menggunakan
rumus Sutrisno Hadi, 1991:56 : r tt =
1 −
M M
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛ −
Vt Vx
1
Keterangan r tt = Koefisien alpha
Vx = Variansi butir-butir Vy = Variansi Total faktor
M = Jumlah butir Nilai koefisien korelasi yang sahih apabila r hitung
≥ 0,3 Sugiyono, 2007:188 memberikan pedoman dalam menginterprestasikan
hasil koefisien Alfa Cronbach sebagai berikut : Tabel 9. Interprestasi Koefisien Alfa Cronbach
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199 Sangat Rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Tinggi
0.80 – 1.000 Sangat Tinggi
Dari pengujian reliabilitas menggunakan koefisien Alfa Cronbach diperoleh nilai 0, 75 yang berarti tingkat hubunganya tinggi.
87