Analisis Wacana KAJIAN TEORI
wacana disebut aspek gramatikal wacana. Kohesi gramatikal terdiri dari sebagai berikut.
1 Referensi
Sumarlam 2003: 23 mengemukakan bahwa referensi atau pengacuan adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang
mengacu pada satuan lingual lain atau suatu acuan yang mendahului atau mengikutinya. Berdasarkan tempat acuannya, maka referensi dibedakan menjadi
dua jenis: 1 pengacuan endofora apabila acuannya satuan lingual yang diacu berada atau terdapat di dalam teks wacana itu dan 2 pengacuan eksofora apabila
acuannya berada atau terdapat di luar teks wacana. Pengacuan endofora berdasarkan arah pengacuannya terdiri dari dua jenis,
yaitu pengacuan anaforis dan pengacuan kataforis. Pengacuan anaforis merupakan salah satu kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang mengacu
pada satuan lingual yang lain yang mendahuluinya, atau mengacu di anteseden sebelah kiri, atau mengacu pada unsur yang telah disebut sebelumnya, sedangkan
pengacuan kataforis adalah salah satu kohesi gramatikal yang berupa satuan lingual tertentu yang mengacu pada satuan lingual yang lain yang mengikutinya,
atau mengacu anteseden sebelah kanan, atau mengacu pada unsur yang disebutkan setelahnya. Perhatikan contoh berikut ini.
2
Nauval hari ini tidak masuk sekolah. Ia ikut ibunya pergi ke Surabaya
3
Seperti kulitnya, mata Zia juga khas; berkelopak tebal, tanpa garis lipatan
Arifin dan Rani, 2006: 99
Pada contoh 2 kata ia pada kalimat kedua mengacu pada anteseden yang disebut sebelumnya yaitu pada kata Nauval yang terdapat pada kalimat pertama sehingga
bersifat anaforis. Sebaliknya pada contoh 3, pronomina –nya pada klausa pertama kalimat di atas mengacu pada anteseden yang disebut sesudahnya yaitu
pada kata Zia yang terdapat pada klausa kedua kalimat tersebut sehingga bersifat
kataforis. Contoh lain dalam bahasa Prancis sebagai berikut.
4
La sorcière apparut. Elle était horrible
1
“Penyihir muncul. Dia menakutkan.” 5
Si tu la vois, tu diras à cette sorcière combien elle est horrible
2
“Jika kau bertemu dengannya. Kau katakan pada penyihir itu betapa ia menakutkan.”
Pada contoh 4 terdapat pronomina ketiga tunggal berupa pronomina persona elle
“dia” menggantikan la sorcière “penyihir” yang telah disebutkan sebelumnya.
Sehingga referensi elle bersifat anaforis karena berada sesudah anteseden la sorcière “penyihir.” Sebaliknya pronomina persona la pada contoh 5 mengacu
pada anteseden yang disebutkan sesudahnya yaitu cette sorcière sehingga bersifat kataforis.
Halliday dan Hasan via Sumarlam, 2003: 24-28 menyatakan bahwa ada tiga macam pengacuan atau referensi, diantaranya adalah pengacuan persona,
pengacuan referensi, dan pengacuan komparatif. a
Pengacuan persona Halliday dan Hasan via Wati, 2012: 17 mengemukakan bahwa
Pengacuan persona dinyatakan dengan pronomina dan berfungsi untuk menunjukkan individu atau benda dalam wacana. Contoh:
1
http:forums-enseignants-du-primaire.comtopic190932-difference-entre-anaphore-et-cataphore
2
http:forums-enseignants-du-primaire.comtopic190932-difference-entre-anaphore-et-cataphore
6
“Pak RT, saya terpaksa minta berhenti,” kata Basuki bendaharaku yang
pandai mencari uang itu Sumarlam, 2003: 24. Contoh 6 terdapat kohesi pengacuan persona. Pronomina persona I tunggal saya
mengacu pada unsur lain yang berada di dalam tuturan teks yang disebutkan
sesudahnya, yaitu Basuki orang yang menuturkan tuturan tersebut. Sementara
itu, -ku pada bendaharaku pada tuturan yang sama mengacu pada Pak RT yang telah disebutkan terdahulu atau yang antesedennya berada di sebelah kiri.
Contoh lain dalam bahasa Prancis sebagai berikut. 7
Jean et Bertille, quand venez-vous nous voir? Delatour, 2004:73 “Jean dan Bertille, kapan kalian menengok kami?”
Contoh 7 menunjukkan adanya piranti kohesi pengacuan persona. Hal ini
terdapat pada pronomina persona vous “kalian” pada kalimat kedua yang
menggantikan Jean et Bertille “Jean dan Bertille”. b
Pengacuan Demonstratif Pengacuan demonstratif adalah kata ganti penunjuk tempat maupun waktu
yang ditandai dengan adanya pronomina. Pengacuan demonstartif kata ganti penunjuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pronomina demonstratif waktu
temporal dan pronomina demonstratif tempat lokasional. Pronomina demonstratif ada yang mengacu pada waktu kini, lampau, akan datang, dan waktu
netral. Sementara itu, pronomina demonstratif tempat ada yang mengacu pada tempat atau lokasi yang dekat dengan pembicara, agak jauh dengan pembicara,
dan menunjuk tempat secara eksplisit. Perhatikan contoh berikut ini. 8
Pada tanggal 21 April 2001 kurang lebih genap setahun yang kemudian, di Gedung Wanita ini juga sudah pernah diadakan seminar
mengenai kewanitaan tingkat nasional Sumarlam, 2003: 26.