Pendekatan Makrostruktural KAJIAN TEORI
Berdasarkan perangkat benda dan realitas yang menjadi konteksnya, maka
ungkapan di sini pada tuturan 48 berarti “kelas” atau “sekolah” sebagaimana
disarankan dan didukung oleh kata murid-murid dan realitas yang diacunya. Contoh lain dalam bahasa Prancis sebagai berikut dalam bahasa Prancis
sebagai berikut. 49
C”est ici qu’on rend les livres Delatour, 2004: 176 “Di sini tempat mengembalikan buku.”
Berdasarkan konteksnya, maka pada contoh tuturan 49 makna ungkapan c’est ici “di sini” berarti la bibliothèque “perpustakaan” karena didukung oleh frasa rend
les livres “mengembalikan buku”. c.
Prinsip Penafsiran Temporal
Prinsip penafsiran temporal berkaitan dengan pemahaman mengenai waktu.
Berdasarkan konteksnya kita dapat menafsirkan kapan atau berapa lama waktu terjadinya suatu situasi peristiwa, keadaan, proses Sumarlam, 2003: 49.
Contoh:
50
Sekarang ini sudah mulai banyak tugas. Hampir tiap dosen memberi
tugas Sumarlam, 2005: 50.
Kata sekarang pada contoh tuturan 50 mengacu pada rentangan waktu sekitar
tiga bulan hingga satu semester, rentangan waktu yang digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas terstruktur dari tiap dosen.
Contoh dalam bahasa Prancis sebagai berikut. 51
Ma mère restera à Paris pendant quelques jours Delatour, 2004: 263
“Ibuku tinggal di Paris selama beberapa hari.”
Pada contoh kalimat 51 terdapat preposisi pendant “selama” yang mengacu pada rentangan waktu sekitar beberapa hari yang dipakai untuk tinggal di Paris.
d. Prinsip Analogi
Prinsip analogi digunakan sebagai dasar, baik oleh penutur maupun mitra tutur, untuk memahami makna dan mengidentifikasi maksud dari bagian atau
keseluruhan sebuah wacana Sumarlam, 2003: 50. Contoh: 52
Itu merupakan pukulan terpahit bagi Mike Tyson yang pernah dia
alami 53
Itu merupakan pukulan terpahit bagi Mike Tyson yang pernah dia
alami dari sekian banyak promotor yang mensponsorinya Sumarlam, 2003: 50.
Berdasarkan prinsip analogi kita dapat menginterpretasikan perbedaan makna kata pukulan dan realitas yang ditunjuk pada kedua tuturan di atas. Pada tuturan 52
yang berarti “pukulan fisik” yang dialami Mike Tyson dalam pertarungan tinju, berubah menjadi “bukan pukulan fisik” pada tuturan 53, melainkan lebih
cenderung berarti “pukulan mental.” Contoh lain dalam bahasa Prancis sebagai berikut dalam bahasa Prancis
sebagai berikut. 54
J’ai mal à la tête Arifin dan Soemargono, 2009: 1027.
“Saya sakit kepala.” 55
Il a une bonne tête Arifin dan Soemargono, 2009: 1027.
“Dia rupanya menyenangkan.” Makna kata tête pada contoh 54 dan contoh 55 dapat diinterpretasikan secara
berbeda. Pada contoh 54 kata tête bermakna kepala atau dapat diinterpretasikan
sebagai bagian anggota badan, sedangkan pada contoh 55 dapat
diinterpretasikan sebagai raut muka yang menyenangkan karena terdapat kata sifat bonne.
Dari beberapa teori mengenai konteks di atas, pada penelitian ini peneliti menggunakan konteks situasi dan sosial budaya yang meliputi prinsip penafsiran
persona, prinsip penafsiran temporal, prinsip penafsiran lokasional, dan prinsip analogi.
2. Inferensi
Inferensi atau penarikan kesimpulan adalah proses yang dilakukan oleh komunikan pembaca pendengar mitra tutur untuk memahami makna yang
secara harfiah tidak terdapat dalam wacana yang diungkapkan oleh komunikator pembicara penulis penutur. Atau dengan kata lain, inferensi adalah proses
memahami makna tuturan sedemikian rupa sehingga sampai pada penyimpulan maksud dari tuturan Sumarlam, 2003: 51. Pembaca harus dapat mengambil
pengertian, pemahaman, atau penafisiran suatu makna tertentu. Dengan kata lain, pembaca harus mampu mengambil kesimpulan sendiri, meskipun makna itu tidak
terungkap secara eksplisit Mulyana, 2005: 19. Pada inferensi pendengar atau pembaca dituntut untuk mampu memahami
informasi maksud pembicara atau penulis. Dalam hal ini ada sesuatu yang tidak disampaikan kepada pendengar atau pembaca, tetapi keduanya harus memahami
apa yang tidak disampaikan secara langsung tersebut Djajasudarma, 2012: 37.