24
BAB III ANALISIS DATA
Komposisi “Harapan Sejati”, merupakan sebuah karya musik vokal dan instrumental berbentuk kantata untuk paduan suara dan iringan orkes kamar.
Kantata ini terdiri dari lima movement yaitu “Prelude”, “Haleluya, Puji Dia”,
“Janganlah Takut” , “Ajarku Percaya.” , dan “Selalu Ada Harapan”. Berikut ini akan dipaparkan analisis struktural dan analisis lirik dari seluruh
komposisi yang diciptakan. Masing-masing komposisi akan dianalisis secara struktural dilanjutkan dengan analisis lirik.
A. Prelude
1. Analisis Struktural
a. Struktur
Prelude adalah sebuah komposisi musik instrumental yang dimainkan sebagai bagian pembukaan.
1
Struktur secara keseluruhan dalam
komposisi prelude
ini adalah
introduksi-A-transisi-B- development-retransisi-postlude.
Tabel 3.1 Struktur Komposisi “Prelude” Birama
Keterangan 1-5
Introduksi 6-28
Bagian A 29-32
Transisi 33-59
Bagian B 60-77
Development 78-79
Re-transisi 80-100
Postlude
1
Agastya Rama Listya, A-Z Direksi Paduan Suara Jakarta : Yayasan Musik Gereja,2007, 120
25 b.
Teknik Komposisi 1
Introduksi 1-5
Notasi 3.1 Introduksi birama 1-5
26 Komposisi Prelude diawali dengan introduksi sebanyak 5
birama. Introduksi dimulai dengan instrumen biola, biola alto, cello dan contrabass pada birama pertama dengan akord D Mayor. Lalu
disusul oleh instrumen flute, oboe, trumpet, trombone dan timpani pada birama kedua hingga birama kelima. Tema utama pada
introduksi ini dimainkan oleh biola satu. Teknik komposisi yang digunakan pada introduksi ini adalah imitasi, repetisi dan kontrapung.
27 2
Bagian A 6-28
Notasi 3.2 Bagian A birama 6-11
28 Bagian A dimulai pada birama 6 dan berakhir pada birama 28.
Tema utama bagian A dimainkan oleh biola satu. Teknik komposisi yang digunakan pada bagian A adalah imitasi dan repetisi.
3 Transisi 29-32
Notasi 3.3 Transisi birama 29-32 Setelah bagian A berakhir dilanjutkan dengan transisi I yang akan
menghubungkan bagian A dengan bagian B. Transisi I dimulai pada birama 29 hingga birama 32. Semua instrumen bermain secara
serempak dan motif diolah dengan sekuens naik. Penyelesaian transisi terjadi pada birama 32 sekaligus untuk persiapan memasuki bagian B.
29 4
Bagian B 33-59
Notasi 3.4 Bagian B birama 33-37
30 Bagian B diawali pada birama 33 yang memainkan motif pada
salah satu komposisi dalam kantata ini sebagai pengenalan. Motif dengan akord D Mayor ini diolah secara sekuens dan kontrapung.
Bagian B berakhir pada birama 59.
31 5
Development 60-77
Notasi 3.5 Development birama 60-65
32 Pada bagian development ini merupakan pengembangan dari
bagian A dan bagian B. Biola satu memainkan motif utama pada birama 60 hingga birama 63 dan di imitasi pada birama 64. Bagian
development dimulai pada birama 60 dan berakhir pada birama 77. 6
Retransisi 78-79
Notasi 3.6 Retransisi birama 78-79 Setelah development berakhir terdapat retransisi pada birama 78
dan birama 79 yang akan menghubungkan ke bagian postlude. 7
Postlude 80-100
Notasi 3.7 Postlude birama 80-85
33 Postlude merupakan bagian terakhir yang memunculkan tema
yang sudah dimainkan sebelumnya dengan dengan pengembangan motif pada bagian menjelang akhir dengan suasana yang lebih megah.
Postlude dimulai pada birama 80 dan berakhir pada birama 100. Pada birama 90 hingga birama 93 motif diolah dengan menggunakan teknik
komposisi sekuens. 2.
Analisis Lirik Dalam komposisi Prelude pada kantata ini tidak menggunakan lirik.
B. “Haleluya, Puji Dia”