70
D. “Ajarku Percaya”
Komposisi movement keempat dari kantata ini berjudul “Ajarku
Percaya” yang terdiri dari komposisi resitatif dan aria. Pada bagian resitatif menggunakan sukat ¾ dalam tonalitas A Mayor. Pada bagian aria
menggunakan sukat 44 dalam tonalitas Eb Mayor. Komposisi ini didasarkan pada ayat Alkitab dalam Keluaran 14:14 pada
komposisi resitatif dan dalam Ibrani 13:5b pada komposisi aria. Dalam komposisi ini, penulis menceritakan tentang pribadi Tuhan yang tidak akan
pernah meninggalkan manusia. Tuhan akan memampukan manusia dalam menghadapi persoalan apapun. Pada bagian ini, manusia belajar untuk
percaya dengan segenap hati akan kehadiran dan pertolongan Tuhan dalam kehidupan manusia.
1. Resitatif
a. Analisis Struktural
1 Struktur
Resitatif merupakan gaya bernyanyi secara deklamatif
6
. Komposisi resitatif dalam bagian keempat dari kantata ini ditulis
untuk solo bass, oboe dan harpsichord yang terdiri dari 24 birama. Tabel 3.6 Struktur
Komposisi Resitatif “Ajarku Percaya” Birama
Keterangan Lirik
1-7 Frase pertama
“Ketika gelombang menerpa, ketika kau tak lagi
sanggup,” 8-15
Frase kedua “Dia kan datang dengan
segenap kasih, Dia takkan tinggalkanmu, Dia takkan
membiarkanmu” 16-20
Frase ketiga “tak usah kau gentar, tak
usah kau ragu,sbab Dia akan
6
Agastya Rama Listya, A-Z Direksi Paduan Suara Jakarta : Yayasan Musik Gereja,2007, 120
71 berperang untukmu”
21-24 Frase keempat
“namun satu hal yang Dia minta, taruh hatimu percaya
padaNya”
2 Teknik Komposisi
a Frase Pertama 1-7
Notasi 3.34 Frase pertama birama 1-6
Komposisi resitatif ini dimulai dengan harpsichord yang memainkan akord A Mayor secara arpeggio dan oboe yang
memainkan penggalan motif pada birama 1 hingga birama 2. Pada birama 5 melodi yang bergerak turun
menggambarkan lirik “tak lagi sanggup”. Setelah motif pertama dimainkan, terdapat transisi
dua birama untuk mengantar ke frase selanjutnya sekaligus menjadi akhir dari frase pertama.
b Frase Kedua 8-15
Notasi 3.35 Frase kedua birama 8-12
72 Frase berikutnya dimulai pada birama 8 yang diawali dengan
akord dominan. Frase kedua berakhir pada birama 15.
Notasi 3.36 Transisi birama 13-15 Pada birama 122 hingga birama 15 terdapat transisi
untuk mengantar ke frase selanjutnya sekaligus menjadi akhir frase kedua.
c Frase Ketiga 16-20
Notasi 3.37 Frase ketiga birama 16-19
Frase ketiga dimulai pada birama 16 dalam akord tonika. Frase ketiga berakhir pada birama 20.
73 d
Frase Keempat 21-24
Notasi 3.38 Frase keempat birama 21-24
Frase keempat dimulai dari birama 21 dan berakhir pada birama 24 dengan progresi akord I-I-V-I . Pada birama 23,
lompatan nada A yang bergerak secara oktaf ke bawah menggamb
arkan makna syair “meletakkan”. Nada terakhir dalam resitatif ini bergerak keatas untuk meyakinkan pendengar untuk
percaya serta nada terakhir yaitu A melukiskan Tuhan sebagai muara dari segalanya. Frase ini ditutup dengan pergerakan akord
V-I yang membentuk authentic cadence. b.
Analisis Lirik 1
Lirik Komposisi Ketika gelombang menerpa, ketika kau tak lagi sanggup
Dia kan datang dengan segenap kasih Dia tak akan tinggalkanmu, Dia tak akan membiarkanmu
Tak usah kau gentar, Tak usah kau ragu,kau kan diam saja
Sbab Dia kan berperang untukmu Namun satu hal yang Dia minta
Taruh hatimu percaya pada-Nya.
2
Pemaknaan
Lirik pada komposisi resitatif didasarkan pada Keluaran 14:14 yang menceritakan tentang firman Tuhan yang menyatakan bahwa
74 Tuhan akan berperang untuk manusia. Kata ‘berperang’ memiliki
makna bahwa sebenarnya Tuhan akan memberikan jalan keluar serta memampukan manusia untuk melewati setiap pergumulannya,
seperti yang tercantum dalam kitab Keluaran tentang Israel yang berjuang mendapatkan kemerdekaan, semua itu adalah perbuatan
Tuhan, Israel hanya menerima saja.
7
Tuhan tidak akan pernah meninggalkan dan membiarkan manusia. Hendaknya manusia tidak
lagi merasa ragu dan gentar, namun belajar untuk percaya bahwa Tuhan sendiri yang akan memampukan.
2. Aria
a. Analisis Struktural
1 Struktur
Tabel 3.7 Struktur Komposisi Aria
“Ajarku Percaya”
Birama Keterangan
1-73 Introduksi
74-241 Bagian A
242-263 Transisi
264-43 Bagian B
44-45 Transisi
46-57 Section
58-62 Transisi
63-68 Codetta
Komposisi aria dalam movement keempat dari kantata ini terdiri dari 68 birama. Struktur komposisi aria secara keseluruhan adalah
introduksi-A-transisi-B-transisi-section-transisi-codetta.
7
H. Rosin, Tafsiran Alkitab: Kitab Keluaran, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta,2002
75 2
Teknik Komposisi a
Introduksi 1-73
Notasi 3.39 Introduksi birama 1-5
76 Komposisi aria pada movement keempat ini diawali oleh
introduksi sebanyak 7 birama. Melodi pada introduksi dimainkan oleh instrumen flute dan oboe dalam akord Eb Mayor sebagai
tonika. Introduksi berakhir pada birama 73.
77 b
Bagian A 74-241
Notasi 3.40 Bagian A birama 74-12
78 Bagian A dimulai pada birama 74 dimana solois mulai
masuk. Pada bagian ini lebih menonjolkan solois sehingga string section hanya menjadi latar pengiring. Bagian A berakhir pada
birama 241. c
Transisi 242-263
Notasi 3.41 Transisi birama 242-26 Setelah transisi selesai terdapat transisi pada birama 242 dan
berakhir pada birama 26 untuk menghubungkan ke bagian B. Transisi dimainkan oleh string section dan instrumen flute.
79 Teknik komposisi yang digunakan adalah diminusi dan
augmentasi.
80 d
Bagian B 264-43
Notasi 3.42 Bagian B birama 264-31
81 Bagian B dimulai dari birama 264 yang diawali oleh masuknya
solo tenor. Pada bagian ini strings section hanya menjadi latar pengiring untuk solo tenor. Bagian B berakhir pada birama 43.
e Transisi 44-45
Notasi 3.43 Transisi birama 44-45 Setelah bagian B selesai, terdapat transisi pada birama 44
hingga birama 45. Transisi ini untuk menghubungkan ke bagian selanjutnya.
82 f
Section 46-57
Notasi 3.44 Section birama 46-50
83 Section dimulai pada birama 46 dengan melodi yang berbeda
dari bagian sebelumnya. Section berakhir pada birama 57. g
Transisi 58-62
Notasi 3.45 Transisi birama 58-62 Transisi dimulai pada birama 58 dan berakhir pada birama 62.
Transisi diolah dengan menggunakan teknik komposisi imitasi, diminusi, dan repetisi.
84 h
Codetta 63-68
Notasi 3.46 Codetta birama 63-65
85 Bagian codetta yang menjadi penutup pada komposisi ini
dimulai pada birama 63 dan berakhir pada birama 68. Melodi pada bagian ini mengimitasi pada melodi bagian section yang
kemudian sedikit dikembangkan untuk membentuk authentic cadence.
b. Analisis Lirik
1 Lirik Komposisi
Kuatkanlah dan teguhkanlah dirimu Hadapi semua pergumulan ini
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu Hadapi semua pergumulan ini
Tak usah kau khawatir, kan pergumulanmu Tak usah kau ragu, kan pertolonganNya
Karna Dia tlah berfirman Tak akan pernah tinggalkanmu, tak akan pernah biarkanmu
Tak usah kau ragu, kan pertolonganNya Namun Dia hatimu,percaya padaNya
2 Pemaknaan
Ibrani 13:5b menceritakan tentang firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan adalah pribadi yang setia. Tuhan telah
berfirman bahwa Dia tidak akan membiarkan kita dan tidak akan meninggalkan kita. Pada waktu kita mengalami kekurangan,
kesakitan, penganiayaan dan kesusahan dalam kehidupan, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan manusia.
8
8
J. Wesley Brill, Tafsiran Surat Ibrani. Yayasan Kalam Hidup, Bandung,60
86
E. “Selalu Ada Harapan”