commit to user 40
5. Sistem Penggajian Sistem penggajian adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
suatu pola yang terorganisasi atau terpadu untuk melaksanakan suatu kegiatan pembayaran atau kompensasi atas penyerahan jasa yang
dilakukan oleh karyawan yang meliputi pencatatan, penyiapan, sampai dengan pembayaran gaji. Proses penggajian meliputi pengurangan pajak,
potongan tertentu, laporan kepada pemerintah, dan persyaratan untuk kepegawaian lainnya.
Pengertian gaji menurut Mulyadi 2001:373 adalah merupakan pembayaran pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer dan tidak berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh
karyawan. Gaji bersih atau penghasilan bersih adalah keseluruhan jumlah uang yang
diterima oleh karyawan, yaitu jumlah gaji pokok ditambah dengan segala macam tunjangan dalam bentuk uang misalnya tunjangan transportasi,
uang makan, dan telah dikurangi dengan kewajiban-kewajiban yang harus dibayar oleh karyawan yang bersangkutan misalnya pajak penghasilan.
B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Pembahasan Sistem Akuntansi Penggajian pada Pemkot Surakarta
Bagian Perekonomian Setda Kota Surakarta
commit to user 41
Sistem penggajian adalah sistem yang digunakan untuk menangani transaksi pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan.
Formula yang dipakai untuk menentukan besarnya gaji bersih yang diterima PNS adalah sebagai berikut ini.
GAJI BERSIH = GAJI KOTOR – POTONGAN GAJI KOTOR = GAJI POKOK + TUNJANGAN
Potongan: PPh pasal 21, Taperum, Askes,dan IWP. Tunjangan: tunjangan fungsional, tunjangan struktural, tunjangan umum,
tunjangan beras, tunjangan PPh 21, tunjangan istri atau suami, tunjangan anak, tunjangan askes.
Unsur-unsur yang mempengaruhi pembayaran gaji adalah sebagai berikut ini:
a. Gaji pokok Gaji pokok adalah gaji yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Gaji pokok disesuaikan dengan pangkat atau golongan yang disandang oleh pegawai. Semakin tinggi pangkat atau golongan yang
disandang maka akan semakin tinggi pula gaji yang dibayarkan. b. Tunjangan
Tunjangan yang diberikan kepada karyawan karena kebijakan- kebijakan yang telah ditetapkan dan diatur dalam peraturan presiden.
Macam-macam tunjangan yang terdapat dalam sistem penggajian Pemkot Surakarta Bagian Perekonomian Setda Kota Surakarta
adalah sebagai berikut:
commit to user 42
1 Tunjangan fungsional Dasar hukum dari tunjangan ini adalah peraturan presiden
republik Indonesia nomor 47 tahun 2006. Golongan 3 : Rp 185.000,00
Golongan 2 : Rp 180.000,00 Golongan 1 : Rp 180.000,00
2 Tunjangan struktural Dasar hukum dari tunjangan ini adalah peraturan presiden
republik indonesia nomor 3 tahun 2006. Macam tunjangan struktural adalah sebagai berikut ini:
Tunjangan Jabatan Struktural Tabel II.1
No Eselon
1 II A
2 III A
3 IV A
Eselon 2, yaitu Kepala Bagian: Rp 440.000,00 Eselon 3, yaitu Kasubag: Rp 490.000,00
Eselon 4, yaitu Kasi IVA : Rp 540.000,00 3 Tunjangan umum
4 Tunjangan beras Tunjangan beras sebesar Rp 42.300kg X 10
5 Tunjangan PPH 21 atau khusus yaitu 5 dari gaji pokok 6 Tunjangan istrisuami
Tunjangan istrisuami dihitung dengan gaji pokok X 10
commit to user 43
7 Tunjangan anak Tunjangan anak dihitung dengan gaji pokok X 5
8 Tunjangan askes c. Potongan
Unsur-unsur yang ada dalam potongan gaji terdiri atas: 1 PPH 21
2 TAPERUM TAPERUM adalah suatu potongan yang digunakan untuk
tabungan pembelian kredit perumahan. Golongan 4 : Rp 10.000,00
Golongan 3 : Rp 7.000,00 Golongan 2 : Rp 5.000,00
3 ASKES yaitu 2 dari gaji pokok. 4 IWP Iuran Wajib Pegawai yaitu 10 dari gaji pokok.
Pembahasan sistem penggajian yang diterapkan pada Pemkot Surakarta Bagian Perekonomian Setda Kota Surakarta adalah sebagai berikut.
1. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian: a. Fungsi kepegawaian
Pada Pemkot Surakarta, yang menjadi fungsi kepegawaian adalah bagian kepegawaian yang mempunyai tugas mencari pegawai
baru, menyeleksi calon pegawai, memutuskan penempatan pegawai baru. Sedangkan Kepala Sekretariat Daerah mempunyai
tugas membuat surat keputusan tarif gaji dan upah pegawai,
commit to user 44
kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan.
b. Fungsi pencatat waktu hadir Pada Pemkot Surakarta, yang menjadi fungsi pencatat waktu
hadir adalah bagian pencatat waktu hadir atau disebut dengan sekretaris. Fungsi pencatat waktu hadir berupa kartu pencatat
waktu hadir yang ditandatangani pada saat apel pagi masuk kantor dan pada saat apel sore pulang kantor. Kartu hadir
kemudian diserahkan kebagian kepegawaian untuk membuat buku absensi atau rekap kehadiran pegawai. Kartu absensi
terdapat dua rangkap, yang pertama untuk syarat penggajian dan yang kedua untuk arsip permanen. Bagi karyawan yang tidak
masuk kantor ataupun ijin sakit, tidak akan mempengaruhi gaji mereka, karena mereka selalu dibayar penuh oleh pemerintahan
kota Surakarta perbulan. Kepala Sekretariat Daerah hanya memberikan teguran bagi mereka yang sering absen, dan tidak
ada sanksi tegas untuk mereka yang sering tidak masuk kerja. c. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah
Pada Pemkot Surakarta, yang menjadi fungsi pembuat daftar gaji adalah bagian pembukuan gaji. Fungsi pembuat daftar gaji
bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi berbagai tunjangan yang menjadi hak para pegawai dan berbagai
commit to user 45
potongan yang menjadi beban setiap pegawai selama waktu pembayaran gaji.
d. Fungsi keuangan Pada Pemkot Surakarta, yang menjadi fungsi keuangan adalah
bagian pengguna anggaran atau bagian umum. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencairkan SP2D gaji melalui bank
yang sudah ditunjuk pemerintah daerah. Dalam hal ini, bank yang telah ditunjuk adalah BPD Jateng.
e. Fungsi Akuntansi Pada Pemkot Surakarta, yang menjadi fungsi akuntansi adalah
bagian pembuat daftar gaji. Fungsi ini bertanggung jawab mencatat pembayaran gaji pegawai, beserta rincian tunjangan dan
potongan pegawai. 2. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian:
a. Dokumen yang digunakan sebagai persyaratan penggajian Pegawai Negeri Sipil PNS:
1 Surat keputusan Pegawai Negeri Sipil PNS 2 Surat keterangan keluarga
3 Akte nikah bagi yang sudah berkeluarga b. Dokumen yang digunakan sebagai persyaratan pendukung
Dokumen Pendukung perubahan gaji PNS: 1 Surat keputusan berkala bagi PNS
2 Surat keputusan kenaikan pangkat bagi PNS yang naik pangkat
commit to user 46
3 Surat keterangan perubahan keluarga bagi PNS yang ada penambahan atau pengurangan jiwa
4 Surat keputusan pengangkatan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional
5 Surat pernyataan melakukan tugas dalam jabatan struktural maupun jabatan fungsional
6 Surat Penyediaan Dana SPD 7 Surat Permohonan Pembayaran SPP gaji
8 Surat Perintah Membayar SPM 9 Surat Perintah Pencairan Dana SPD
c. Kartu jam hadir Pada Pemkot Surakarta, dokumen ini digunakan oleh fungsi
pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap pegawai. Catatan jam hadir pegawai berupa kartu absensi rangkap dua, yang
ditandatangani oleh pegawai saat apel pagi masuk kantor dan pada saat apel sore pulang kantor.
d. Daftar gaji Pada Pemkot Surakarta, dokumen ini berisi gaji pokok pegawai
yang dikurangi dengan potongan beras, PPh pasal 21, Askes, Taperum sewa hutang rumah, dan ditambah dengan berbagai
tunjangan diantaranya tunjangan suami atau istri, tunjangan anak, tunjangan struktural, tunjangan fungsional, tunjangan beras, PPh
pasal 21, dan tunjangan askes.
commit to user 47
e. Rekap Daftar Gaji Pada Pemkot Surakarta, dokumen ini merupakan ringkasan gaji
per golongan yang dibuat berdasarkan daftar gaji, yang diantaranya terdapat jumlah kotor bulan ini dan jumlah kotor
bulan lalu. f. Amplop gaji
Pada Pemkot Surakarta, uang gaji para pegawai diserahkan kepada setiap pegawai dalam amplop gaji. Pemkot surakarta
belum memakai transfer rekening sebagai pemberian gaji, dan masih dalam tahap rencana untuk pemberian gaji melalui transfer
rekening. g. Bukti Kas Keluar
Pada Pemkot Surakarta, bukti kas keluar merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada
fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan telah mendapat
persetujuan dari kepala bagian. 3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian Pemkot
Surakarta, yaitu kartu penghasilan pegawai. Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai
potongan yang diterima oleh setiap pegawai. Selain itu, kartu penghasilan pegawai juga digunakan sebagai tanda terima gaji,
commit to user 48
dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh pegawai yang bersangkutan.
4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian: a. Prosedur pencatatan waktu hadir fungsi kepegawaian:
1 Merekap dan mengecek daftar pegawai. 2 Berdasarkan
daftar hadir
pegawai tersebut,
bagian kepegawaian membuat buku absensi rangkap dua.
3 Merekapitulasi gaji karyawan sesuai dengan golongan masing-masing sesuai dengan SK Surat Keputusan.
4 Mengirimkan buku absensi lembar pertama dan hasil rekapitulasi penghasilan karyawan ke bagian pembuat daftar
gaji. 5 Mengarsipkan buku absensi lembar ke dua secara permanen
berdasarkan tanggal.
b. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah fungsi pembuat daftar gaji:
1 Menerima buku absensi lembar pertama dan hasil rekapitulasi penghasilan pegawai dari bagian kepegawaian.
2 Berdasarkan buku absensi, pembuat daftar gaji kemudian menghitung gaji bersih pegawai, lalu membuat SPP Surat
Permintaan Pembayaran gaji rangkap dua dan SPM Surat Perintah Membayar rangkap tiga, M1 Mutasi Gaji jika ada
commit to user 49
perubahan, SPJ Surat Pertanggung Jawaban, dan amplop gaji. SPJ tersebut biasanya dibuat tanggal 10 bulan
sebelumnya. 3 Mengirimkan buku absensi lembar pertama, SPP Surat
Permintaan Pembayaran gaji lembar kedua, SPM lembar kedua, M1 Mutasi Gaji, dan SPJ Surat Pertanggung
Jawaban yang sudah diotorisasi oleh pejabat yang bersangkutan ke bendahara umum pemegang kas daerah dinas
pendapatan pengelolaan keuangan dan aset. 4 Mengirimkan SPP Surat Permintaan Pembayaran lembar
ketiga dan SPM Surat Perintah Membayar gaji lembar pertama dan amplop gaji ke bendahara pengeluaran Pemkot
Surakarta Setda Kota Surakarta. 5 Mengarsipkan SPP Surat Permintaan Pembayaran gaji
lembar pertama dan SPM Surat Perintah Membayar lembar ketiga dan hasil rekapitulasi secara permanen berdasarkan
tanggal. c. Prosedur distribusi biaya gaji fungsi akuntansi:
1 Menerima buku absensi lembar pertama, SPP Surat Permintaan Pembayaran gaji lembar kedua dan SPM Surat
Perintah Membayar lembar kedua, M1 Mutasi Gaji, dan SPJ Surat Pertanggung Jawaban dari bagian pembuat daftar
gaji.
commit to user 50
2 Meneliti dan mengecek ulang dokumen-dokumen yang diterima dari bagian pembuat daftar gaji.
3 Berdasarkan dari dokumen-dokumen yang diterima dari bagian pembuat daftar gaji, kemudian bagian bendahara
umum pemegang kas daerah membuat SP2D Surat Perintah Pencairan Dana rangkap dua. Dokumen ini diotorisasi oleh
Kepala Sekretariat Daerah. 4 Mengirimkan SP2D Surat Perintah Pencairan Dana lembar
pertama ke bendahara pengeluaran Pemkot Surakarta Setda Kota Surakarta.
5 Mengarsipkan SP2D Surat Perintah Pencairan Dana lembar kedua, SPM lembar kedua, buku absensi lembar pertama, SPP
Surat Permintaan Pembayaran lembar kedua, M1 Mutasi Gaji, dan SPJ Surat Pertanggung Jawaban secara permanen
berdasarkan tanggal. d. Prosedur pembayaran gaji fungsi keuangan
1 Menerima SPP Surat Pemintaan Pembayaran gaji lembar ketiga dan SPM Surat Perintah Membayar lembar pertama
dan amplop gaji dari bagian pembuat daftar gaji. 2 Menerima SP2D Surat Perintah Pencairan Dana gaji lembar
pertama dari bendahara umum pemegang kas daerah.
commit to user 51
3 Mencairkan SP2D gaji melalui bank yang sudah ditunjuk pemerintah daerah. Dalam hal ini, bank yang telah ditunjuk
adalah BPD Jateng. 4 Memasukkan uang gaji pegawai ke dalam amplop. Kemudian
membagikan kepada pegawai berdasarkan SPP Surat Permintaan Pembayaran gaji.
2. Pembahasan Sistem Akuntansi Penggajian Menurut Teori