PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN LANDASAN TEORI

commit to user 28 pencatat waktu yang bertugas mengawasi karyawan yang benar-benar hadir. Dengan demikian, prestasi kinerja pegawai tidak dapat dicapai karena aktivitas pegawai tidak dapat diukur. Padahal mereka tetap mendapatkan gaji bulanan yang penuh. Selain itu, rekapan gaji pegawai yang diberikan oleh fungsi pembuat daftar gaji tidak diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi, karena fungsi pembuat daftar gaji dan fungsi akuntansi pada Pemkot Surakarta belum dipisahkan. Sehingga tidak ada fungsi lain yang menjamin bukti kas keluar dibuat atas dasar dokumen pendukung yang andal. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti sistem penggajian pada Pemkot Surakarta Bagian Perekonomian Setda Kota Surakarta dengan mengambil tugas akhir yang berjudul “EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PEMKOT SURAKARTA BAGIAN PEREKONOMIAN SETDA KOTA SURAKARTA”.

F. PERUMUSAN MASALAH

Dalam menyusun tugas akhir penulis mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem penggajian yang diterapkan Pemkot Surakarta Bagian Perekonomian Setda Kota Surakarta saat ini? commit to user 29 2. Apakah sistem akuntansi penggajian sudah diterapkan dengan baik dalam proses penggajian PNS pada Pemerintah Kota Surakarta Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Surakarta?

G. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang penelitian dan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kota Surakarta Bagian Perekonomian SETDA Surakarta.

H. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut ini. 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pemahaman mengenai sistem penggajian serta sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang mengadakan penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama. 2. Manfaat praktis a. Bagi pemerintah Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil dalam Pemerintahan. b. Bagi peneliti Dapat digunakan sebagai wacana dan sarana pembanding antara teori yang diperoleh selama di bangku kuliah dengan keadaan sebenarnya. commit to user 30 BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Sistem dan Prosedur a. Pengertian Sistem Sistem menurut Mulyadi 2001: 5 adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola tertentu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Menurut Harnanto 1987: 391 sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang diintregasikan dan diciptakan untuk dapat mengikuti, mencatat, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan salah satu bidang akuntansi dalam suatu perusahaan. Menurut Jogiyanto 2000: 29 sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unit-unit yang berkaitan secara fungsional dan mempunyai tujuan bersama yang sama. Berdasarkan definisi tentang sistem diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah serangkaian unsur yang saling berkaitan, yang berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu guna menangani kegiatan perusahaan yang sifatnya berulang-ulang atau rutin. b. Pengertian Prosedur Prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi yang terjadi berulang- commit to user 31 ulang Mulyadi, 2001: 5. Menurut Harnanto 1987: 391 prosedur adalah meliputi semua tahap atau langkah proses atau operasi yang diperlukan dalam pelaksanaan terhadap suatu bagian dari suatu sistem. Menurut Jogiyanto 2000: 29 prosedur adalah suatu kelompok kegiatan administrasi dan yang berhubungan erat yang merupakan sub fungsi dari suatu sistem, seperti sistem penjualan kas, dan sebagainya. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal yang terdiri dari menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih, memindah, dan membandingkan. 2. Pengertian Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi 2001: 3 sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sedangkan menurut Howard F. Steffler dalam Baridwan 1990: 3 sistem akuntansi adalah formulir- formulir, buku-buku catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data yang berhubungan dengan usaha suatu perusahaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak- pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi suatu perusahaan. Menurut Jogiyanto 2000: 23 sistem akuntansi adalah sistem commit to user 32 yang terdiri dari kegiatan-kegiatan manusia yang menjalankan kegiatan- kegiatan tersebut, alat-alat dan jaringan dokumen, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada dalam suatu organisasi guna menyajikan suatu informasi keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama pengelola perusahaan. Berdasarkan penjelasan mengenai sistem akuntansi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem akuntansi adalah suatu formulir, buku catatan, prosedur, alat-alat yang digunakan untuk kepentingan kegiatan suatu perusahaan yang menghasilkan suatu laporan yang dibutuhkan oleh pihak yang memerlukan. Menurut Mulyadi 2001: 3-5 unsur-unsur yang terdapat dalam sistem akuntansi adalah sebagai berikut ini: a Formulir Merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen. b Jurnal Merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber dari pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir. c Buku Besar General Ledger Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening- commit to user 33 rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. d Buku Pembantu Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. e Laporan Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan harga pokok produksi, laporan harga pokok barang yang terjual, laporan biaya pemasaran, dan daftar umur piutang. 3. Sistem Akuntansi Pemerintahan a. Sistem Akuntansi Pemerintahan Indonesia Akuntansi pemerintahan di Indonesia yang berlaku hingga saat ini dikenal dengan istilah pembukuan anggaran. Pada masa pemerintahan penjajahan Belanda yang baru berakhir sekitar 60 tahun yang lalu, dikenal serangkaian pengetahuan tata buku dengan berbagai variasi. Rangkaian tata buku tersebut dikenal sebagai tata buku tunggal, tata buku berpasangan, tata buku kameral, tata buku lanjutanpabrik, dan Administrasi Perusahaan Modern APM. Khusus mengenai tata buku kameral secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut ini. commit to user 34 1 Tata buku kameral digunakan oleh badan-badan non profit yang berlandaskan atas anggaran belanja termasuk badan-badan pemerintahan. 2 Buku-buku yang digunakan terdiri dari: a Buku kasbank biasatabelaris, berbentuk skontro. Sisi debit kiri digunakan untuk penerimaan tunai dan sekaligus mencatat sumberjenismata anggaran yang bersangkutan. Sisi kredit kanan digunakan untuk mencatat pembayaran tunai dan sekaligus mencatat jenismata anggarannya. b Buku jenismata anggaran, berbentuk daftar untuk setiap jenismata anggaran yang ditetapkan untuk satu tahun ditulis dibelakang nomor dan nama jenismata anggaran sebagai heading. 3 Secara periodik dan di akhir tahun anggaran dibuatlah rekapitulasi ikhtisar dari buku jenismata anggaran tersebut. 4 Pada akhir tahun juga disusun: neraca, daftar lebih atau kurang anggaran dan realisasi, dan daftar hasiltanggungan semacam rugilaba. 5 Semua pembukuan bersifat tunai, jadi menggunakan cash basis. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya akuntansi pemerintahan di Indonesia didasarkan atas tatacara sebagai berikut ini. commit to user 35 1 Pembukuan kameral. 2 Menggunakan cash basis of accounting. Kebaikan dari sistem ini adalah penatausahaan yang sederhana dan mudah dilaksanakan, serta pendapatan dan belanja bersifat sangat realistis, karena semua bersifat tunai. b. Karakteristik organisasi publik pemerintah Beberapa karakteristik dari organisasi publik pemerintah yang bersifat nonprofit adalah sebagai berikut: 1 Organisasi nonprofit tidak mempunyai motif mencari laba atau dengan kata lain motif mendapatkan keuntungan bukanlah tujuan utama bagi organisasi jenis ini. 2 Organisasi nonprofit ini dimiliki secara kolektif, artinya adalah hak pemilikan tidak ditujukan oleh saham yang dapat dimiliki secara perseorangan yang dapat dijualbelikan. 3 Pihak-pihak yang memberikan sumber keuangan kepada organisasi nonprofit ini, tidak harus menerima imbalan langsung, baik berupa barang, uang, atau jasa. c. Sumber dana Pemerintah dalam memperoleh sumber dana mempunyai keunikan, karena dapat memaksa adanya sumbangan dana kontribusi dana dari masyarakat yang antara lain dapat berbentuk pajak atau pungutan- pungutan lain yang resmi dari pemerintah. commit to user 36 4. Sistem Pengendalian Intern Perlu adanya suatu struktur pengendalian intern yang baik dalam suatu organisasi agar mampu mengolah data dan informasi yang diperoleh menjadi laporan keuangan yang bermanfaat bagi pengguna baik dari dalam maupun dari luar perusahaan, untuk menghindari adanya risiko yang begitu besar dalam pengumpulan data dan informasi. Hal ini yang dilakukan pihak manajemen, sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. a. Pengertian sistem pengendalian intern Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen, Mulyadi 2001: 163. b. Tujuan sistem pengendalian intern Dari definisi tersebut pengendalian intern menekankan pada tujuan yang hendak dicapai dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. Tujuan dari sistem pengendalian intern adalah: commit to user 37 1 Menjaga kekayaan organisasi. 2 Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. 3 Mendorong efisiensi. 4 Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. c. Unsur-unsur sistem pengendalian intern Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah: 1 Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada beberapa prinsip-prinsip: a Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan, setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manager fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan.Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan. b Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. commit to user 38 2 Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk mengotorisasi atas terlaksananya setiap transaksi, misal dalam penggunaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna nengawasi pelaksanaan otorisasi. 3 Praktik yang sehat untuk melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Pada umumnya ada beberapa cara yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan praktik yang sehat, cara-cara tersebut adalah: a Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang penggunaannya harus dipertanggung jawabkan oleh fungsi yang berwenang. b Pemeriksaan mendadak surprised audit, hal ini dilakukan untuk mendorong agar karyawan melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. c Setiap transaksi tidak boleh dari awal sampai akhir dilaksanakan oleh satu orang. commit to user 39 d Perputaran jabatan job rotation dilakukan secara rutin agar dapat menjaga indepensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya. e Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. f Secara periodik dilakukan pencocokan fisik kekayaannya dengan catatannya. 4 Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya Dalam struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara untuk mendorong praktik yang sehat semua tergantung pada manusianya. Untuk itu dalam sistem pengendalian suatu perusahaan diperlukan karyawan yang kompeten dan jujur. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan seperti: a Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Disini pihak manajemen harus mengadakan analisis jabatan yang ada dalam perusahaan dan menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan. b Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya. commit to user 40 5. Sistem Penggajian Sistem penggajian adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut suatu pola yang terorganisasi atau terpadu untuk melaksanakan suatu kegiatan pembayaran atau kompensasi atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang meliputi pencatatan, penyiapan, sampai dengan pembayaran gaji. Proses penggajian meliputi pengurangan pajak, potongan tertentu, laporan kepada pemerintah, dan persyaratan untuk kepegawaian lainnya. Pengertian gaji menurut Mulyadi 2001:373 adalah merupakan pembayaran pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer dan tidak berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan. Gaji bersih atau penghasilan bersih adalah keseluruhan jumlah uang yang diterima oleh karyawan, yaitu jumlah gaji pokok ditambah dengan segala macam tunjangan dalam bentuk uang misalnya tunjangan transportasi, uang makan, dan telah dikurangi dengan kewajiban-kewajiban yang harus dibayar oleh karyawan yang bersangkutan misalnya pajak penghasilan.

B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN