Kelebihan Kelemahan HERVIANY MONA ROHMANIATY F3309057

commit to user 66 BAB III TEMUAN Berdasarkan pembahasan dan evaluasi mengenai sistem akuntansi penggajian Pemkot Surakarta Bagian Perekonomian Setda Kota Surakarta, penulis menemukan beberapa kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada sistem penggajian tersebut, adalah sebagai berikut:

A. Kelebihan

1. Setiap pegawai yang namanya tercantum dalam daftar gaji, harus memiliki Surat Keputusan CPNS atau PNS yang ditandatangani oleh Kepala Sekretariat Daerah, untuk menghindari terjadinya pembayaran gaji kepada orang yang tidak berhak menerimanya. 2. Setiap perubahan gaji karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, dan tambahan keluarga telah didasarkan pada surat keputusan dari Kepala Sekretariat Daerah agar menjamin keandalan data gaji. 3. Setiap potongan gaji maupun tunjangan gaji, selalu didasarkan pada surat potongan dan tunjangan yang telah diotorisasi oleh fungsi kepegawaian. 4. Dokumen sumber dan dokumen pendukung sudah menggunakan nomor urut tercetak sehingga dapat digunakan untuk mendukung pengendalian, apabila terjadi dokumen atau formulir yang hilang dan dapat digunakan untuk mencari dokumen atau formulir yang hilang tersebut apabila akan digunakan. commit to user 67 5. Prosedur penentuan dan pembayaran gaji PNS Pemkot Surakarta Setda Kota Surakarta sudah dilaksanakan dengan baik, dengan pembayaran gaji dilaksanakan tiap tanggal 1 awal bulan.

B. Kelemahan

1. Fungsi pencatatan waktu hadir dalam Pemkot Surakarta tidak bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya dalam waktu hadir pegawai. Penggunaan data jam hadir tidak ada pengawasan oleh fungsi pencatat waktu yang bertugas mengawasi karyawan yang benar-benar hadir. Dengan demikian, prestasi kinerja pegawai tidak dapat dicapai karena aktivitas pegawai tidak dapat diukur. Padahal mereka tetap mendapatkan gaji bulanan yang penuh. Kepala Sekretariat Daerah hanya memberikan sebuah teguran bagi mereka yang sering bolos kerja, dan tidak ada sanksi tegas. 2. Rekapan gaji pegawai yang diberikan oleh fungsi pembuat daftar gaji tidak diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi, karena fungsi pembuat daftar gaji dan fungsi akuntansi pada Pemkot Surakarta belum dipisahkan. Sehingga tidak ada fungsi lain yang menjamin bukti kas keluar dibuat atas dasar dokumen pendukung yang andal. 3. Pada pemkot Surakarta tidak menggunakan dokumen surat pernyataan gaji, yang seharusnya dipakai sebagai catatan bagi setiap pegawai mengenai rincian gaji yang diterima setiap pegawai beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan. Rincian gaji hanya commit to user 68 terdapat dalam daftar pembayaran gaji, dan terdapat semua nama pegawai yang tidak dipisahkan masing-masing pegawainya. 4. Pada Pemkot Surakarta tidak menggunakan jurnal umum dan kartu biaya yang berfungsi untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen. 5. Pada Pemkot Surakarta tidak dibuat flowchart atau bagan alir yang menjelaskan urutan sistem dan prosedur penggajian. 6. Prosedur pembuatan daftar gaji dan prosedur pembayaran gaji masih dilaksanakan oleh satu fungsi yang sama. Hal ini berarti terjadi perangkapan tugas oleh satu fungsi, dan berakibat kurangnnya keandalan data gaji yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung penghasilan karyawan karena tidak diotorisasi oleh pihak lain yang berwenang. commit to user 69 BAB IV PENUTUP Berdasarkan kelebihan dan kelemahan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran dari penulis agar dapat dipergunakan sebagai bahan masukan dalam menciptakan sistem penggajian yang baik di Pemkot Surakarta Setda Kota Surakarta.

A. Kesimpulan