Pemahaman Layanan Informasi Karir

11

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Pada bab ini di uraikan konsep-konsep teoritis serta hipotesis yang mendasari penelitian tentang ”Korelasi antara pemahaman layanan informasi karir dengan motivasi kerja”, yaitu:

2.1 Layanan Informasi Karir

2.1.1 Pemahaman

Pemahaman menjadi hal pokok untuk mencari dan mengungkapkan kebenaran. Pemahaman tidak hanya sekedar mengerti namun alangkah baiknya apabila pemahaman dapat diikuti dengan penerapan secara nyata. “Dalam hal ini menciptakan pemahaman adalah bagaimana anda merefleksikan pengetahuan yang sifatnya ‘generally applicable’ di atas menjadi ‘specifically applicable’ dengan setting persoalan mikro: anda dengan wilayah operasi dan konsentrasi. http:www.e-psikologi.comwirausaha050503.htm Pemahaman inilah yang akan menikahkan antara apa yang anda ketahui dari materi tangible dan materi intangible yang bekerja di lapangan. Orang sering merasa bahwa pengetahuannya tidak berguna karena tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan padahal yang belum diperoleh adalah pemahaman. Tetapi perlu diakui bahwa pemahaman anda tentang sesuatu baru berupa kreasi internal dan belum dapat dikatakan prestasi. Supaya pemahaman anda menjadi dasar prestasi, maka jadikan pemahaman anda sebagai materi tindakan sebab tindakan adalah prestasi hidup pertama kali. http:www.e-psikologi.comwirausaha050503.htm 12 Sesuai dengan salah satu fungsi layanan bimbingan konseling yakni fungsi pemahaman, dapat dijelaskan bahwa meurut Hendrarno,SU.dkk 2003:37 “fungsi pemahaman ini adalah fungsi dalam memahami diri klien dan masalahnya.” Salah satu pemahaman diri klien antara lain pemahaman identitas, riwayat pendidikan dan kondisi social ekonomi. Sedangkan untuk pemahaman masalah meliputi, dinamika psikis, gejalanya, persepsi masalahnya dan lingkungannya. Terkait dengan pemahaman layanan informasi karir, menurut buku Seri Pemandu BK di SMK 1995:14 disebutkan bahwa pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita, menyelenggarakan kehidupan sehari-hari, dan mengambil keputusan. Selain itu diharapkan layanan informasi mampu memberikan pemahaman tentang lingkungan sekitar, jabatan maupun social budaya, serta mencegah ketertinggalan siswa dari informasi terkini yang berkaitan dengan pendidikan, jabatan dan sosial budaya.

2.1.2 Pengertian Layanan Informasi Karir

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45