Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Karyawan di PDAM

Walaupun tidak dipungkiri bahwa ada sebagian karyawan yang mempunyai komitmen kontinuans yaitu karyawan yang bekerja karna mengarah pada perhitungan untung-rugi nya dalam bekerja diperusahaan tersebut. Agar lebih mudah dipahami maksud komitmen diatas, penulis ingin memberi beberapa contoh maksud komitmen diatas dari hasil wawancara penulis dari salah satu narasumber, bahwa para karyawan bekerja semampu yang mereka bisa, tetapi wajib untuk tetap sesuai dengan peraturan Undang-Undang tentang ketenaga kerjaan, peraturan mentri dalam negri PIRMANDAGRI dan peraturan daerah PERDA, ini termasuk dalam komitmen kerja normatif. Sebagian besar karyawan bekerja diperusahaan itu karna niat dari diri sendiri untuk memberi kemudahan dan kebahagiaan kepada setiap rumah dalam memberikan air yang bersih, Dan mereka juga cinta kepada pekerjaan yang mereka tekuni, sehingga mereka merasa harus bertanggung jawab dengan pekerjaan mereka, ini termasuk komitmen kerja afektif. Sebagiannya lagi karyawan bekerja di perusahaan itu karna untung atau ruginya karyawan bekerja di perusahaan tersebut, ini termasuk komitmen kerja kontinuans.

G. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Karyawan di PDAM

Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Setelah mengetahui bagaimana Budaya Organisasi dan Komitmen karyawan di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera utara kita dapat mengetahui bahwa terdapat pengaruh Budaya Organisasi terhadap Komitmen Karyawannya. Karyawan di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara tidak cukup hanya memberikan kepuasan kepada seluruh pelanggan saja atau bekerja dengan semampunya, tapi para karyawan harus mampu dan terbiasa bekerja sesuai dengan Standart Operasional Prosedur SOP yang efektif dan efisien, sehingga semua karyawan dapat saling membantu sama lain karna seperti yang telah kita bahas bahwa pekerjaan yang ada di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara saling berkaitan dari divisi satu ke divisi yang lain. Bukan hanya cara bekerja saja yang berpengaruh, tetapi cara berinteraksi, cara berpakaian, dan melayani pelanggan juga mempunyai pengaruh. Walaupun ada karyawan yang mempunyai masalah personal atau masalah pekerjaan tetapi setiap karyawan di PDAM Tirtanadi Sumatera Utara tetap menjalin komunikasi yang baik, seperti yang telah kita ketahui bahwa budaya kekeluargaan di perusahaan tersebut cukup tinggi walaupun belum menjalani keharmonisan yang seutuhnya, maksudnya disini adalah masih kurangnya kekompakan antara divisi 1 ke divisi lainnya sehingga berpengaruh pada keefektifan dalam bekerja. Budaya berpakaian di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara juga mempunyai daya tarik tersendiri bagi penulis, karna sesuai pengamatan penulis seterlambat apapun karyawan datang ke kantor pada pagi hari, karyawan tetap ingin terlihat rapi, cantik, sopan dan modist, sehingga merapikan atau mempercantik penampilan mereka di ruang kerja karyawan tersebut, dan hal ini pasti mempunyai pengaruh yang besar kepada karyawan yang hanya ingin berpenampilan seadanya saja. Cara menghadapi pelanggan dengan lemah lembut dan penuh dengan kesabaran adalah budaya yang sangat kuat di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara ini agar kedua belah pihak dapat mencapai hasil yang diinginkan. Walaupun sebagian karyawan yang bersangkutan menahan emosi dan amarah mereka di depan pelanggan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, dan biasanya karyawan tersebut akan melampiaskan emosi dan amarahnya ketika pelanggan sudah pergi. Dalam menghadapi karyawan yang baru, karyawan lama selalu memberikan penjelasan apa saja budaya-budaya yang telah ada di perusahaan tersebut sehingga dapat mempengaruhi komitmen karyawan-karyawan baru yang sangat beragam. Jadi, Budaya Organisasi itu mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap komitmen karyawan di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. 45

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN