Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI

SUMATERA UTARA

OLEH

SYAHROMI HASIBUAN 080502005

MANAJEMEN

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Januari 2013

SYAHROMI HASIBUAN NIM: 080502005


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN PERSETUJUAN PERCETAKAN

Nama : Syahromi Hasibuan

NIM : 080502005

Program Studi : Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Judul :“PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA”

Tanggal: Januari 2013 Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP: 19620513 199203 2 001

Tanggal: Januari 2013 Ketua Departemen Manajemen

Dr. Isfenti Sadalia, SE., M.E NIP: 19671019 199303 2 002


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Syahromi Hasibuan

NIM : 080502005

Program Studi : Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Judul : “PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA”

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca Penilai,

Dr. Yeni Absah. S.E. M.Si Dr.Elisabeth Siahaan, SE, M.Ec NIP. 19591013 198601 2 003 NIP. 19780313 200212 2 001

Ketua Program Studi Manajemen,

Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si NIP. 19620513 199203 2 001


(5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : SYAHROMI HASIBUAN

NIM : 080502005

Program Studi : Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Judul : “PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA”

Medan, Januari 2013 Penulis

SYAHROMI HASIBUAN NIM: 080502005


(6)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dam menganalisis pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap kepuasaan kerja pada pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang menggunakan komputer dalam bekerja. Jumlah sample adalah 70 orang pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang ditentukan menggunakan rumus slovin. Penarikan sample digunakan dengan metode Stratified Random Sampling.

Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner, dimana sebelum kuesioner disebarkan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner kepada 30 orang pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara diluar sampel penelitian. Data sekunder juga dikumpulkan untuk mendukung analisis dalam penelitian ini. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriftif dan analisis kuantitatif yaitu dengan analisis regresi linier sederhana. Pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistics 17. For windows.

Hasil menunjukan bahwa penggunaan teknologi informasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara. Hal ini berdasarkan hasil uji T,dimana t hitung= 10.402 > t tabel = 1.995 dan signifikansi adalah 0,000, nilai ini lebih kecil dari �= 5% (0,05). Pada pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai R=0,784 yang menunjukan hubungan antara penggunaan teknologi informasi terhadap variabel kepuasan kerja pada dinas perhubungan propinsi sumatera utara sebesar 78,4% dan artinya hubungan erat. Sedangkan Nilai R Square= 0,614 menunjukan bahwa variabel kepuasan kerja pegawai dinas perhubungan propinsi sumatera utara dapat dijelaskan oleh variabel penggunaan teknologi informasi sebesar 61,4%, sedangkan sisanya sebesar 38,6% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(7)

ABSTRACT

This study entitled "The Effect of Information Technology Usage Of Job Satisfaction Employee Transportation Agency of North Sumatra Province". The purpose of this study was to determine the dam analyze the effect of the use of information technology on employee job satisfaction at the Department of Transportation of North Sumatra Province.

The population in this study were all employees of the Department of Transportation of North Sumatra who use computers at work. Sample size was 70 employees of North Sumatra Province Transportation Department determined using a formula Slovin. Withdrawal of sample used with stratified random sampling method.

Primary data were collected through a questionnaire, which prior to the questionnaire distributed first tested the validity and reliability of the questionnaire to the 30 Department of Transportation employees outside of North Sumatra Province sample. Secondary data were also collected to support the analysis in this study. The method of analysis used in this study is a method of analysis that is descriptive and quantitative analysis with a simple linear regression analysis. Data management is done by using SPSS Statistics 17. For windows.

The results showed that the use of information technology has a positive and significant impact on job satisfaction Transportation Agency of North Sumatra Province. It is based on the results of tests T, where t = 10 402> t table = 1995 and signifikansi is 0.000, this value is smaller than α = 5% (0.05). On testing the coefficient of determination obtained value R = 0.784 which shows the relationship between the use of information technology on job satisfaction variables in northern Sumatra provincial transportation agencies amounted to 78.4% and it means a close relationship. While the value of R Square = 0.614 shows that employee satisfaction variable North Sumatra provincial transportation agencies can be explained by the variable use of information technology at 61.4%, while the remaining 38.6% can be explained by other variables not examined in this study .


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara”

Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda Salam Syahdin Hasibuan dan Ibunda Ernawati Harahap yang telah memberikan dukungan kepada penulis baik moril maupun materil. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.E., selaku Ketua Departemen Manajemen dan Ibu Dra. Marhayanie, MSI., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSI., selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Yenni Absah, S.E M.Si., selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu dan memberikan arahan, koreksi, kritik, saran dan motivasi dalam penyelesaian dan kesempurnaan skripsi ini.


(9)

5. Ibu Dr. Elisabeth Siahaan SE M.Ec, selaku Dosen Pembaca Penilai skripsi penulis yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya Dosen Departemen Manajemen yang telah banyak memberikan pelajaran berarti kepada penulis selama masa perkuliahan.

7. Seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan baik dalam urusan administrasi maupun dalam proses kelancaran kegiatan perkuliahan.

8. Pimpinan dan seluruh Kerja Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara.

9. Sahabat-sahabat penulis Departemen Manajemen angkatan 2008 yang tergabung dalam Daimyo Community, Susanti Louis, Ifandy Akbar dan Ade Nurhidayat yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi, penulisan maupun penyajiannya, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Januari 2013 Penulis,


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 8

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teknologi Informasi ... 10

2.1.1. Teknologi Informasi ... 10

2.1.2. Fungsi Teknologi Informasi ... 14

2.1.3. Komponen Teknologi Informasi ... 15

2.1.4. Teknologi Informasi dalam Pemerintahan ... 16

2.2. Kepuasan Kerja ... 18

2.2.1. Pengertian Kepuasan Kerja ... 18

2.2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ... 19

2.2.3. Konsekuensi Kepuasaan Kerja ... 22

2.3.Penelitian Terdahulu ... 23

2.4. Kerangka Konseptual ... 24

2.5. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 26

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.3. Batasan Operasional ... 27

3.4. Definisi Operasional Variabel ... 27

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 29

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

3.7. Metode Pengumpulan Data ... 32

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 34


(11)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Organisasi ... 39

4.1.1. Sejarah Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara ... 39

4.1.2. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara ... 40

4.1.3. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara ... 42

4.1.4. Rincian Tugas Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara ... 44

4.2. Hasil Penelitian ... 56

4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 56

4.2.2. Analisis Deskriptif ... 59

4.2.2.1. Analisis Deskriptif Responden ... 60

4.2.2.2. Analisis Deskriptif Variabel ... 65

4.2.3. Uji Asumsi Klasik ... 72

4.2.3.1. Uji Normalitas ... 73

4.2.3.2. Uji Heteroskedastisitas ... 76

4.2.4. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 78

4.2.5. Pengujian Hipotesisis ... 79

4.2.5.1. Uji t (Uji Signifikan Parsial) ... 79

4.2.5.2. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 81

4.3. Pembahasan ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 90

5.2. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 93


(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Rekapitulasi Jumlah Kebutuhan Komputer Pegawai Dinas

Perhubungan Propinsi Sumatera Utara ... 5

1.2 Rekapitukasi Absen Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2011... 6

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 28

3.2 Instrumen Skala Likert ... 29

3.3 Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara ... 30

3.4 Distribusi Sampel ... 32

4.1 Hasil Uji Validitas ... 58

4.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 59

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 60

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 61

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 62

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan….. 63

4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 65

4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Penggunaan Teknologi Informasi (X) ... 68

4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan Kerja (Y) ... 71

4.10 Hasil Uji Normalitas Pendekatan Kolmogorov-Smirnov ... 77

4.11 Hasil Uji Geljser Heteroskedastisitas ... 79

4.12 Hasil Regresi Linear Sederhana ... 80

4.13 Hasil Uji t ... 82


(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 25

4.1 Bagan Struktur Organisasi Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara………... 43

4.2 Histogram Uji Normalitas ... 75

4.3 Normal P-P Plot Uji Normalitas ... 76


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 95

2 Output Uji Validitas ... 98

3 Frekuensi Distribusi Jawaban Responden Penelitian ... 99

4 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana... 104

5 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 106


(15)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dam menganalisis pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap kepuasaan kerja pada pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang menggunakan komputer dalam bekerja. Jumlah sample adalah 70 orang pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang ditentukan menggunakan rumus slovin. Penarikan sample digunakan dengan metode Stratified Random Sampling.

Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner, dimana sebelum kuesioner disebarkan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner kepada 30 orang pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara diluar sampel penelitian. Data sekunder juga dikumpulkan untuk mendukung analisis dalam penelitian ini. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriftif dan analisis kuantitatif yaitu dengan analisis regresi linier sederhana. Pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistics 17. For windows.

Hasil menunjukan bahwa penggunaan teknologi informasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara. Hal ini berdasarkan hasil uji T,dimana t hitung= 10.402 > t tabel = 1.995 dan signifikansi adalah 0,000, nilai ini lebih kecil dari �= 5% (0,05). Pada pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai R=0,784 yang menunjukan hubungan antara penggunaan teknologi informasi terhadap variabel kepuasan kerja pada dinas perhubungan propinsi sumatera utara sebesar 78,4% dan artinya hubungan erat. Sedangkan Nilai R Square= 0,614 menunjukan bahwa variabel kepuasan kerja pegawai dinas perhubungan propinsi sumatera utara dapat dijelaskan oleh variabel penggunaan teknologi informasi sebesar 61,4%, sedangkan sisanya sebesar 38,6% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(16)

ABSTRACT

This study entitled "The Effect of Information Technology Usage Of Job Satisfaction Employee Transportation Agency of North Sumatra Province". The purpose of this study was to determine the dam analyze the effect of the use of information technology on employee job satisfaction at the Department of Transportation of North Sumatra Province.

The population in this study were all employees of the Department of Transportation of North Sumatra who use computers at work. Sample size was 70 employees of North Sumatra Province Transportation Department determined using a formula Slovin. Withdrawal of sample used with stratified random sampling method.

Primary data were collected through a questionnaire, which prior to the questionnaire distributed first tested the validity and reliability of the questionnaire to the 30 Department of Transportation employees outside of North Sumatra Province sample. Secondary data were also collected to support the analysis in this study. The method of analysis used in this study is a method of analysis that is descriptive and quantitative analysis with a simple linear regression analysis. Data management is done by using SPSS Statistics 17. For windows.

The results showed that the use of information technology has a positive and significant impact on job satisfaction Transportation Agency of North Sumatra Province. It is based on the results of tests T, where t = 10 402> t table = 1995 and signifikansi is 0.000, this value is smaller than α = 5% (0.05). On testing the coefficient of determination obtained value R = 0.784 which shows the relationship between the use of information technology on job satisfaction variables in northern Sumatra provincial transportation agencies amounted to 78.4% and it means a close relationship. While the value of R Square = 0.614 shows that employee satisfaction variable North Sumatra provincial transportation agencies can be explained by the variable use of information technology at 61.4%, while the remaining 38.6% can be explained by other variables not examined in this study .


(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan. Teknologi informasi memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu, Sangatlah penting meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang bergelut dalam bidang teknologi informasi.

Teknologi yaitu ilmu yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. Teknologi merupakan ilmu untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisien. (http://regieranjana.blogspot.com/2012/01/pengertian-teknologi.html)

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya (Jogiyanto 2005 :8) . Jadi dapat dikatakan sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi (Indrajit, 2000:2-3).


(18)

Teknologi informasi adalah pemanfaatan Teknologi komputer dan Teknologi terkait (Media Elektronik) dalam mengintegrasikan suatu data, gambar, grafik dan suara sehingga menghasilkan informasi secara komprehensif (Syampurnajaya,2000) dalam (Sujatmiko).

Berbicara mengenai teknologi informasi tidak akan lepas dari komputer, karena komputer merupakan bentuk teknologi informasi pertama (cikal bakal) yang dapat melakukan proses pegolahan data menjadi informasi (Indrajit, 2000:2). Komputer tidak harus berupa PC (Personal Computer) yang sering kita jumpai di rumah atau di kantor, tetapi juga bisa berupa peralatan-peralatan yang lain seperti mesin pembuat kopi, oven mikro gelombang (microwave), televisi, remote untuk TV, ponsel, CD Player dan lain-lain. Peralatan seperti itu pada masa kini bergantung pada komputer dalam bentuk cip (chip) yang disebut mikroprosesor (Kadir dan Triwahyuni, 2005:2).

Transformasi Informasi yang tidak pernah berhenti, Telah merubah keseimbangan antara supply dan demand dalam semua bidang temasuk Teknologi Informasi Dalam Pemerintahan. Dimana informasi banyak diterima dan banyak tersedia dan menjadi begitu penting sehingga siapa dapat menguasai informasi, maka akan ia adalah pemenangnya. Dengan makin banyaknya informasi yang tersedia, maka akan mempengaruhi organisasi yang banyak memanfaatkan informasi tersebut. Oleh sebab itu mau tidak mau organisasi harus melatih Pegawainya untuk dapat menggunakan teknologi informasi. Dalam pelatihan, karyawan dilatih bagaimana menggunakan teknologi informasi intuk membantu menyelesaikan masalah-masalah organisasi (Delancy, 1997) dalam


(19)

Sujatmiko (2003). Dengan makin meningkatnya kecepatan prosessor setiap saat, tentu saja membawa konsekuensi bagi pemakai. Hal ini disebabkan perangkat lunak (software) juga ikut berkembang mengikuti kecepatan prosesor dengan penambahan filtur-filtur baru yang disesuaikan dengan spesifikasi Prosessor. Hal ini bertujuan agar kinerja perangkat lunak dan perangkat kerasa dapat terintegrasi satu dengan yang lain.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan kepuasan kerja bagi seorang karyawan dalam bekerja diantaranya: karakteristik pekerjaan itu sendiri, gaji atau imbalan yang diterima, kesempatan untuk maju (promosi), dukungan atasan dan rekan kerja. Pekerjaan yang menantang, menuntut tanggungjawab yang tinggi apabila dapat diselesaikan dengan baik akan memberikan kepuasan bagi karyawan dalam bekerja.

Penggunaan teknologi informasi akan membantu karyawan untuk menyelesaikan tugasnya dengan cepat. Iqbaria et al, (1989) dalam Sujatmiko (2003) menyatakan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam penggunaan teknologi informasi yaitu demografi, perilaku penggunaan komputer (personality), dan gaya kognitif (cognitive style). Sedangkangkan Colin Ferguson et al, (1997) dalam Sujatmiko (2003) menyatakan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perilaku penggunaan komputer (computer attitude), penggunaan komputer itu sendiri (computer usage) dan machine enjoyment.

Kemudahan yang didapatkan dengan penggunaan teknologi informasi akan memberikan kepuasan bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.


(20)

Kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja (Rivai dan Sagala, 2009:856). Adanya sikap positif dari diri pegawai itu sendiri maka akan dapat menjadikan pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat selesai.

Dinas Perhubungan mempunyai fungsi Pokok :

1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang perhubungan. 2. Mengumpulkan dan mengolah data, menyusun rencana dan program

bidang perhubungan.

3. Melaksanakan koordinasi, pengendalian dan pengawasan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dibidang perhubungan darat, laut dan udara serta pos dan telekomunikasi.

4. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

Dalam melakukan pekerjaannya, Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara dituntut untuk melaksanakan pekerjaannya tepat waktu, karena hasil kerjanya berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Dengan demikian diharapkan kegiatan pegawai berjalan dengan lancar dan tepat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Untuk itu dibutuhkan pegawai yang mampu untuk mengelola administrasi , mengolah dan menganalisis data mutasi, melaksanakan administrasi penganggaran dan pengalokasian penggunaan dana, mengelola data informasi kerja pegawai, menyusun laporan pelaksanaan program kerja, dan lain-lain.


(21)

Para pegawai harus bekerja menggunakan teknologi informasi seperti komputer untuk membantu menyelesaikan tugasnya secara efektif dan efisien. Kondisi ini mendorong pelayanan dapat diberikan dengan cepat, sehingga tercipta kepuasan kerja bagi pegawai, karena penggunaan computer memberikan kemudahan dalam memproses setiap pekerjaan yang dilakukan. Hal tersebut dapat terwujud apabila masing-masing pegawai diberi fasilitas yang memadai misalnya mendapat fasilitas komputer, spesifikasi komputer yang mencukupi dan adanya dukungan penggunaan Internet,Lan,dsb. Tetapi berdasarkan fenomena yang terjadi, terdapat kesenjangan antara pegawai yang membutuhkan komputer dalam bekerja dengan jumlah komputer yang tersedia, seperti dapat dilihat pada Tabel 1.1:

Tabel 1.1

Rekapitulasi Jumlah Kebutuhan Komputer Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

No Bagian Jumlah

Pegawai

Jumlah Pegawai yang Membutuhkan Komputer dalam

Bekerja (Orang)

Jumlah Komputer

1 Bagian Umum 70 70 26

2 Bidang Darat 40 40 18

3 Bidang Laut 24 24 5

4 Bidang Udara 23 23 7

5 Keuangan 29 29 14

6 Sarana dan Prasarana 47 47 12

jumlah 233 233 82

Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara, 2012.

Dari Tabel 1.1 Dapat dilihat bahwa terjadi kesenjangan diantara pegawai yang membutuhkan komputer untuk bekerja dengan komputer yang tersedia pada


(22)

semua bagian Substansi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara. Kondisi ini tentu tidak baik, dimana kebutuhan akan komputer tidak sesuai dengan kebutuhan para pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara, sehingga 1 komputer bisa digunakan oleh 3 orang pegawai atau lebih.

Apabila setiap pegawai membutuhkan komputer pada saat yang bersamaan tentu saja pekerjaannya akan terganggu, terutama bagian Umum dan Keuangan. Hal ini akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara. Seperti yang dinyatakan oleh Robins dan Judge (2008) bahwa salah satu bentuk ungkapan dari kepuasan kerja seorang karyawan dapat diungkapkan dengan ketidakhadiran. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2:

Tabel 1.2 Rekapitulasi Absen Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

Tahun 2011 Bulan Jumlah

Pegawai Jumlah Hari Kerja Keterangan Ketidakhadiran Tingkat Persentasi

Sakit Izin Alpha Total %

Januari 233 20 40 64 56 160 3,43

Februari 233 18 29 50 47 126 3,01

Maret 233 23 46 66 42 154 2,87

April 233 20 39 87 36 162 3,47

Mei 233 21 21 70 41 132 2,69

Juni 233 20 62 28 39 129 2,76

July 233 21 32 92 12 136 2,77

Agustus 233 19 46 40 26 112 2.52

Spetember 233 20 54 77 17 148 3,17

Oktober 233 22 48 57 42 147 2,86

November 233 21 43 62 50 155 3,16

Desember 233 23 62 60 36 158 2,94

Rata-Rata 3.21

Sumber: Daftar Absensi Tiap Substansi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

Dapat dilihat bahwa persentase ketidakhadiran Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara selama tahun 2011 dari bulan


(23)

Januari – Desember bervariasi setiap bulannya, rata-rata persentasi ketidakhadiran pegawai dalam satu tahun sebesar 3,21%, menurut Flippo (2002:40) rata-rata persentasi jumlah ketidakhadiran karyawan yang normal adalah sebesar 3% per tahun. Hal ini berarti persentase sebesar 3,21% menunjukkan bahwa tingkat ketidakhadiran pegawai yang mangkir dari tugas dan tanggung jawabnya cukup tinggi. Jumlah ketidakhadiran Pegawai tersebut dapat mengganggu aktivitas dalam bekerja sehingga dapat menimbulkan kurangnya tingkat kepuasan kerja.

Selain itu berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada saat pra survey bahwa masih ada sebagian Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara yang datang ke tempat kerja tidak sesuai dengan peraturan. Masih ada pegawai yang datang terlambat ketempat kerja yakni diatas jam kerja yang ditentukan yaitu pukul 08.00WIB. Hal tersebut kurang baik, karena keterlambatan akan menghambat pegawai dalam melaksanakan tugasnya.

Menurut Robbins dan Judge (2008) ketidakpuasan dalam bekerja yang ditunjukkan pegawai dengan keterlambatan datang ketempat kerja lebih bersifat pasif dan destruktif. Sehingga atasan terkadang kurang menyadari bahwa keterlambatan juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja bawahan yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja seorang pegawai.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara”.


(24)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Bagi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk menyusun perencanaan dalam pengimplementasian teknologi informasi terutama dalam menggunakan komputer agar dapat meningkatkan kepuasan kerja Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara.

b) Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan penulis mengenai Pengaruh Teknologi Informasi terhadap kepuasan kerja pada Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.


(25)

c) Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian terhadap objek dan masalah yang sama di masa yang akan datang.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis

2.1.1 Teknologi Informasi

Teknologi informasi pada masa sekarang tidak hanya diperuntukan bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan perseorangan. Bagi organisasi, teknologi informasi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif, sedangkan bagi persorangan maka teknologi ini dapat digunakan untuk mencapai keunggulan pribadi, termasuk untuk mencari pekerjaan, Kadir dan Triwahyuni (2003).

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis (1983) dalam Jogiyanto (2005:11) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu oraganisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut William dan Sawyer (2003) dalam Kadir dan Triwahyuni (2003) teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Perbedaan karakteristik pengguna TI dipengaruhi juga oleh banyak faktor , salah satunya adalah aspek prilaku. Prilaku ini dipengaruhi oleh persepsi pengguna terhadap TI yang secara teoritis dideskripsikan oleh para ahli pengembang TI sebagai pengguna dan pengaruhnya terhadap penggunaan computer, Ferguson


(27)

(1991) dalam Nasution (2004). Kemanfaatan dengan estimasi dua faktor oleh Chin dan Todd (1995) dalam Nasution (2004) dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu kemanfaatan dan efektifitas, dengan dimensi-dimensi masing-masing yang dikelompokkan sebagai berikut:

1. Kemanfaatan meliputi dimensi : (1) menjadikan pekerjaan lebih mudah job (2) Bermanfaat (usefull), (3) Menambah produktifitas (Increase productivity).

2. Efektifitas meliputi dimensi: (1) mempertinggi efektifitas (enchance my effectiveness), (2)mengembangkan kinerja pekerjaan (improve my job performance).

Berdasarkan beberapa definisi dan telaah literatur dapat disimpulkan bahwa kemanfaatan penggunaan TI dapat diketahui dari kepercayaan pengguna TI dalam memutuskan penerimaan TI, dengan satu kepercayaan bahwa penggunaan TI tersebut memberikan kontribusi positif bagi penggunanya. Seseorang mempercayai dan merasakan dengan menggunakan komputer sangat membantu dan mempertinggi prestasi kerja yang akan dicapainya, atau dengan kata lain orang tersebut mempercayai penggunaan TI telah memberikan manfaat terhadap pekerjaan dan pencapaian prestasi kerjanya. John Burch dan Gary Grudnitski (1986) dalam Jogiyanto (2005:12) mengemukakan bahwa sistem informasi dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah block bangunan (building block ), yaitu:


(28)

Input mewakili dari data yang dimasuk ke dalam sistem informasi. In put disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Block Model

Block ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basic data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Block Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Block Teknologi

Tekhnologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam informasi. Tekhnologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengkakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Tekhnologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu tekhnisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software)

dan perangkat keras (hardware).

5. Block Basic Data

Basic data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam bisnis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.


(29)

6. Block Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan dalam sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisien,sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Menurut Bodnar dan Hopwood (1995) dalam Nasution (2004) ada tiga hal yang berkaitan dengan penerapan Teknologi Informasi berbasis komputer yaitu ;

a) Perangkat keras (Hardware) adalah media yang digunakan untuk memproses informasi

b) Perangkat lunak (software) yaitu sistem dan aplikasi yang digunakan untuk memproses masukan (input) untuk menjadi informasi

c) Pengguna (brainware) merupakan hal yang terpenting karena fungsinya sebagai, pengembang hardware dan software, serta sebagai pelaksanan

(operator) masukan (input) dan sekaligus penerima keluaran (output)

sebagai pengguna sistem (user).

Pengguna sistem adalah manusia (man) yang secara psikologi memiliki suatu prilaku (behavior) tertentu yang melekat pada dirinya, sehingga aspek keprilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna (brainware) TI menjadi penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalakan TI.

2.1.2 Fungsi Teknologi Informasi


(30)

1. Capture, merupakan proses penyusunan record aktivitas yang terperinci. 2. Proceessing, merupakan proses mengubah, menganalisis, menghitung, dan

mengumpulkan semua bentuk data atau informasi. Hal ini meliputi: a. Pengolahan data

b. Pengolahan informasi c. Pengolahan kata d. Pengolahan gambar e. Pengolahan suara

3. Generation, merupakan proses yang mengorganisir informasi ke dalam bentuk yang bermanfaat, apakah sebagai angka-angka, teks, bunyi, atau gambar visual.

4. Strorage dan Retrieval

Strorage merupakan proses komputer penguat informasi untuk penggunaan masa depan. Retrieval adalah proses di mana penempatan komputer dan menyimpan salinan data atau informasi untuk pengoalahan lebih lanjut atau untuk di transmisikan ke pengguna lain.

5. Transmission, merupakan proses komputer mendistribusikan informasi melalui jaringan komunikasi. Contohnya yaitu Electonic Mail (E-Mail)

maupun voice message atau voice mail.

2.1.3 Komponen-Komponen Teknologi Informasi

Komponen teknologi informasi merupakan sub sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Menurut Seesar (2010: 6)


(31)

teknologi informasi terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yang terdiri dari : 1. Perangkat keras (hardware)

Merupakan perangkat fisik yang membangun sebuah tekhnologi informasi. Contohnya : Monitor, Keyboard, Mouse, Harddisk, CPU .

2. Perangkat lunak (software)

a) Merupakan program yang dibuat untuk keprluan khusus yang tersusun atas program yang menentukan apa yang harus dilakukan oleh komputer. Perangkat lunak dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : Perangkat lunak sistem, merupakan perangkat lunak yang dibuat khusus untuk dapat mengontrol semua perangkat keras, sehingga semua perangkat keras teknologi informasi dapat bekerja dengan kompak sebuah sistem yang utuh. Misalnya : Sistem Operasi Window, Linux, Unix, OS/2, dan FreeBSD.

b) Perangkat lunak bahasa pemrograman, merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi maupun perangkat lunak sistem. Misalnya: Visual Basic, Delphi, Turbo C. c) Perangkat lunak aplikasi, merupakan program jadi siap pakai yang

dibuat untuk keperluan khusus. Misalnya untuk keperluan multimedia : ada perangkat lunak Jet Audio, Windows Media Player, Winamp, Real Player. Untuk keperluan aplikasi perkantoran: ada Microsoft Office dan Open Office yang terdiri atas beberapa program untuk berbagai keperluan seperti pengolahan kata, angka, data dan presentasi.


(32)

Merupakan personel-personel yang terlibat langsung dalam pemakaian komputer, seperti Sistem Analis, Web Master, Web Disigner, Animator, Programmer, Operator, User dan lain-lain. Terdapat berbagai peran yang dapat dilakukan manusia dalam bagian sistem komputer, antaralain :

a) Analis sistem, berperan melakukan analisis terhadap masalah yang dihadapi, serta merancang solusi pemecahannya dalam bentuk program computer.

b) Programmer, berperan menerjemahkan rancangan yang dibuat analis ke dalam bahasa pemrograman sehingga solusi dapat di jalankan komputer.

c) Operator berfungsi menjalankan komputer berdasarkan instruksi yang diberikan.

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat dinyatakan bahwa komponen teknologi informasi terdiri dari satu kesatuan yang saling ketergantungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

2.1.4 Teknologi Informasi dalam Pemerintahan

Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan (Kusmulyadi 2009:41). Dalam teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pemerintahan disebut dengan E-government (Electronic Government). Penggunaan teknologi informasi dalam pemerintahan sudah banyak digunakan,bahkan penggunaannya hampir selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi. Setelah ada internet, pemerintah daerah maupun dinas-dinas


(33)

daerah mulai membuat situs lembaganya masing-masing. Tentu saja pembuatan situs ini sangat bermanfaat untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tanpa harus datang ke instansi pemerintahan tersebut untuk mengetahui informasi terbaru.

Ada tiga bentuk hubungan yang dikenal dalam pemanfaatan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pemerintahan (Kusmulyadi 2009:55), yaitu :

1. Manfaat teknologi informasi untuk G2C (Government to Citizen) adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat luas seperti melayani administraasi dan urusan kependudukan.

2. Manfaat teknologi informasi untuk G2B (Government to Bussiness) adalah untuk melayani dunia usaha, seperti izin mendirikan usaha, dan data statistic perkembangan perekonomian.

3. Manfaat teknologi informasi untuk G2G (Government to Government)

adalah melayani kebutuhan lembaga pemerintahan, departemen, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan sebagai nya.

2.2 Kepuasan Kerja


(34)

Kepuasaan kerja merupakan kombinasi aspek ekonomis, psikologis, sosiologis, kultural, aktualisasi diri, penghargaan, dan suasana lingkungan. Kepuasaan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasaan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan, Hasibuan (2000:199).

Kepuasaan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasaan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Sedangkan Rivai dan Sagala (2009:856) menyatakan kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Berdasarkan beberapa defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Kepuasan kerja adalah tingkat perasaan seseorang akan kesukaan dan ketidaksukaannya dalam memandang pekerjaannya, artinya seorang karyawan akan menyukai atau tidak menyukai pekerjaannya dapat terlihat dari sikapnya terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

Menurut Robbins dan Judge (2008:112) ketidakpuasan kerja dapat ditunjukkan oleh dalam 4 (empat) cara, yaitu:

1. Keluar

Perilaku yang ditunjukkan untuk meninggalkan organisasi, termasuk mencari posisi baru dan mengundurkan diri


(35)

Secara aktif dan konstruktif berusaha memperbaiki kondisi, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan, dan beberapa bentuk aktivitas serikat kerja.

3. Kesetiaan

Secara pasif tetapi optimis menunggu membaiknya kondisi, termasuk membela organisasi ketika berhadapan dengan kecaman eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemennya untuk “melakukan hal yang benar”.

4. Pengabaian

Secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih buruk, termasuk ketidakhadiran atau keterlambatan yang terus-menerus, kurangnya usaha, dan meningkatnya angka kesalahan.

2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Smith et al (Munandar, 2004 : 74), menyatakan ada lima dimensi dari kepuasan kerja yaitu :

1. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, dimana hal itu terjadi bila pekerjaan tersebut memberikan kesempatan individu untuk belajar sesuai dengan minat serta kesempatan untuk bertanggung jawab.

2. Kepuasan terhadap imbalan, dimana sejumlah uang gaji yang diterima sesuai dengan beban kerjanya dan seimbang dengan karyawan lain pada organisasi tersebut.


(36)

3. Kesempatan promosi yaitu kesempatan untuk meningkatkan posisi pada struktur organisasi.

4. Kepuasan terhadap supervis, bergantung pada kemampuan atasannya untuk memberikan bantuan teknis dalam memotivasi.

5. Kepuasan terhadap rekan kerja yaitu seberapa besar rekan sekerja memberikan bantuan teknis dan dorongan sosial.

Menurut Luthans (2006:244) terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Akan tetapi, pengaruh utama dapat diringkas dalam lima dimensi berikut ini:

1. Pekerjaan itu sendiri

Kepuasan pekerjaan itu sendiri merupakan sumber utama kepuasan. Misalanya, penelitian yang berhubungan pendekatan karakteristik pekerjaan pada desain kerja, menunjukkan bahwa umpan balik dari pekerjaan itu sendiri dan otonomi merupakan dua faktor motivasi utama yang berhubungan dengan pekerjaan. Penelitian terbaru menemukan bahwa karakteristik pekerjaan dan kompleksitas pekerjaan menghubungkan antara kepribadian dan kepuasan kerja, dan jika persyaratan kreatif terpenuhi, maka merecenderung menjadi puas. Pekerjaan yang sedikit variasinya akan menyebabkan pekerja merasa jenuh dan keletihan, dan sebaliknya pekerjaan yang terlalu banyak variasinya dan terlalu cepat menyebabkan karyawan merasa tertekan secara psikologis (Yuli, 2005:198)

2. Gaji

Upah/gaji merupakan faktor multidimensi dalam kepuasan kerja. Uang tidak hanya membantu orang memperoleh kebutuhan dasar, tetapi alat untuk


(37)

memberikan kebutuhan kepuasan pada tingakt yang lebih tinggi. Karyawan melihar gaji sebagai refleksi dari bagaimana manajemen memandang kontribusi mereka terhadap perusahaan. Sunarto (2004:112) mengatakan bahwa kunci yang menautkan gaji/upah dengan kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan; lebih penting lagi adalah persepsi keadilan.

3. Pengawasan (Supervisi)

Ada dua dimensi gaya pengawasan yang mempengaruhi kepuasan kerja. Pertama, adalah berpusat pada karyawan, diukur menurut tingkat di mana penyelia menggunakan ketertarikan personal dan peduli pada karyawan. Hal itu secara umum dimanifestasikan dalam cara-cara seperti meneliti seberapa baik kerja karyawan, memberikan nasihat dan bantuan pada individu, dan berkomunikasi dengan rekan kerja secara personal maupun dalam konteks pekerjaan. Dimensi kedua adalah partisipasi atau pengaruh, seperti diilustrasikan oleh manajer yang memungkinkan orang untuk berpastisipasi dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka.

4. Kesempatan Promosi

Promosi memberikan kesempatan utuk pertumbuhan pribadi, tanggung jawab yang lebih banyak, dan status sosial yang meningkat. Oleh karena itu individu yang mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dengan cara yang adil (fair and just) kemungkinan besar akan meraskan kepuasan dengan pekerjaan mereka (Sunarto, 2005:113).


(38)

5. Rekan Kerja

Sifat alami dari kelompok atau tim kerja akan mempengaruhi kepuasan kerja. Kelompok yang memerlukan kesalingtergantungan antaranggota dalam menyelesaikan pekerjaan, akan memiliki kepuasan kerja yang tinggi (Luthans, 2006:245).

2.2.3 Konsekuensi Kepuasaan Kerja

Menurut Robbins (2001 : 151) konsekuensi dari kepuasan kerja ada tiga yaitu :

a) Kepuasan dan produktivitas

Seorang pekerja yang bahagia adalah seorang pekerja yang produktif. Jika karyawan melakukan suatu pekerjaan yang baik, secara intrinsik karyawan merasa senang dengan hal itu. Lagi pula, dengan mengandaikan bahwa organisasi memberikan ganjaran untuk produktivitas, produktivitas yang lebih tinggi seharusnya meningkatkan pengakuan verbal, tingkat gaji, dan probabilitas untuk dipromosikan. Ganjaran-ganjaran ini, selanjutnya, menaikkan kepuasan karyawan pada pekerjaan.

b) Kepuasan dan Kemangkiran

Seorang karyawan yang puas dengan pekerjaannya akan memiliki tingkat absensi yang rendah, namun tidak menutupi kemungkinan bahwa karyawan yang memiliki kepuasan dalam bekerja juga dapat memiliki absensi yang tinggi. Supaya tidak terjadi hal demikian, sebaiknya perusahaan emberikan kompensasi


(39)

yang menarik seperti pemberian cuti masa kerja di luar hari besar / hari libur nasional.

c) Kepuasan dan tingkat keluar-masuknya karyawan

Salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk mempertahankan karyawannya yang handal yaitu dengan memberikan kepuasan dalam bekerja kepada karyawan tersebut. Dengan demikian, karyawan yang mempunyai kepuasan kerja tinggi tidak akan keluar/meninggalkan perusahaan itu.

2.3. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan kepuasan kerja telah dilakukan oleh FX Nanang Sujatmiko (2003) dengan judul Tesis “Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus di Universitas Dian Nuswantoro dan Universitas Stikubank Semarang). Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan teknologi informasi khususnya komputer terhadap kepuasan kerja karyawan di bidang pendidikan. Sampel yang diambil dari dua penrguruan tinggi komputer di Kota Semarang yakni Universitas Dian Nuswantoro dan Universitas Stikubank. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dengan jumlah responden 155 dengan menggunakan metode kuota sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunkan regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan komputer (P=0,000), perilaku penggunaan komputer (P=0,000), dan pelatihan komputer (P=0,000) secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian tersebut


(40)

menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kepuasan kepuasan kerja karyawan sebaiknya pihak akademis menyediakan komputer di semua departemen.

2.4 Kerangka Konseptual

Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video, (Kadir dan Triwahyuni, 2005:2). Komputer merupakan bentuk teknologi informasi pertama yang dapat melakukan proses pegolahan data menjadi informasi (Indrajit, 2000:2). Dengan bantuan komputer, kemungkinan memadukan perencanaan sumber daya manusia dengan kebutuhan perencanaan bisnis menjadi lebih besar (Schuler dan Jackson, 1996:295).

Dalam Teknologi informasi setidaknya menyediakan 3 bahasan utama yang dapat dijadikan topik penelitian yaitu (a) perangkat keras (hardware), (b) perangkat lunak (software) dan (c) pengguna TI (user), Nasution (2004).

Ferguson (1991) dalam Nasution (2004) menunjukkan hasil penelitian bahwa terdapat indikasi variabel hasil kerja dipengaruhi oleh penggunaan komputer mikro dan sikap pengguna komputer tersebut dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan (ease of use) penggunaan.

Zeffane (1994) dalam Sujatmiko (2003) menunjukkan hasil penelitian mengenai hubungan antara penggunaan komputer dan kepuasan kerja, dan hubungan tersebut adalah positif. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Handayani dan Kawedar (2004) dimana secara keseluruhan penggunaan komputer mikro berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja


(41)

karyawan. Salah satu variabel yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja karyawan adalah sikap kecenderungan menggunakan komputer (attitude toward using computer).

Penggunaan teknologi informasi erat kaitannya dengan faktor karakteristik pekerjaan seseorang pegawai dalam bekerja. Pekerjaan yang menantang dan banyak variasinya apabila dapat terlaksana dengan cepat, tepat dan akurat akan memberikan rasa puas. Penggunaan teknologi informasi diharapkan memudahkan pegawai dalam menjalankan tugasnya, yang pada akhirnya akan mengembangkan kinerja individu.

Berdasarakan uraian sebelumnya maka kerangka konseptual dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.1:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber: Nasution (2004), Handayani dan Kawedar (2004) dan Indrajit (2000), data diolah.

2.4. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu permasalahan yang masih harus dibuktikan kebenarannya secara empiris. Berdasarkan kerangka konseptual diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Penggunaan Teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara”.

Penggunaan Teknologi Informasi (X)

Kepuasan Kerja (Y)


(42)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Menurut tujuannya penelitian ini termasuk dalam penelitian terapan (applied research), merupakan penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. Dari tiga jenis penelitian terapan, penelitian ini termasuk penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan. Sedangkan menurut metode penelitiannya, penelitian ini termasuk penelitian eksperimental, di mana ini peneliti mengendalikan paling tidak satu variabel bebas dan mengamati akibat yang terjadi kepada satu atau lebih variabel terikat (Kuncoro, 2009:7). Menurut tingkat ekplanasinya (tingkat penjelasannya) penelitian ini adalah penelitian asosiatif/hubungan yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Berdasarkan bentuk hubungan antara variabelnya penelitian ini adalah hubungan kausal, yaitu hubungan sebab akibat (Sugiyono, 2006:10-12).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Jalan Imam Bonjol No.61 Polonia, Medan. Penelitian dilakukan mulai bulan April 2012 sampai dengan Juli 2012.


(43)

3.3. Batasan Operasional

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh penggunaan teknologi informasi khususnya penggunaan komputer sebagai variabel bebas (independent) terhadap kepuasan kerja sebagai variabel terikat (dependent).

3.4 Definisi Operasional

1. Variabel bebas (Teknologi Informasi) adalah “Memanfaatan Teknologi komputer dan Teknologi terkait (Media Elektronik) dalam mengintegrasikan suatu data, gambar, grafik dan suara sehingga menghasilkan informasi secara komprehensif (Syampurnajaya,2000) dalam (Sujatmiko).

2. Variabel terikat (Kepuasan Kerja) yaitu “kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja” Rivai dan Sagala (2009:856). Berdasarkan beberapa defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Kepuasan kerja adalah tingkat perasaan seseorang akan kesukaan dan ketidaksukaannya dalam memandang pekerjaannya, artinya seorang karyawan akan menyukai atau tidak menyukai pekerjaannya dapat terlihat dari sikapnya terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.


(44)

3. Defenisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Variabel

Sub variabel

(Dimensi) Indikator Skala

TEKNOLOGI INFORMASI (x) Teknologi pengolahan dan penyebaran data yang menggunakan perangkat keras dan Perangkat lunak. 1. Kemanfaatan 2. Efektifitas a. Memudahkan Pekerjaan b. Bermanfaat c. Meningkatkan Produktifitas a. Mengembangkan kinerja pekerjaan b. Mempertinggi efektifitas Likert Kepuasaan Kerja (Y) Evaluasi yang menggambarka n perasaan seseorang atas sikapnya senang atau tidak senang. 1. Gaji a. Keadilan dalam

pemberian gaji sesuai dengan tugas yang diberikan b. Mencerminkan perbedaan tanggung jawab, pengalaman, kecakapan, senioritas atau tidak. Likert 2. Kesempatan Promosi Kerja a. Adanya kemungkinan kenaikan jabatan b. Proses kenaikan jabtan terbuka atau tertutup

3. Supervisi a. Pimpinan/Manajer

peduli pada Pegawai b. Pimpinan/Manajer

dalam pengambilan keputusan

4. Rekan Kerja a. Tingkat keeratan hubungan dalam Rekan kerja

b. Kekompakan dalam Rekan kerja

5. Aktivitas kerja

a. Kejelasan tugas

dan tanggung jawab b. Variasi kerja


(45)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006:86). Untuk keperluan analisis kuantitatif maka diberi lima alternatif jawaban kepada responden untuk masing-masing variabel dengan menggunakan skala 1 sampai 5. Adapun skor yang diberikan dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Item Instrumen Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2006:87)

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2005:90), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada kantor Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang berjumlah 233 orang.


(46)

Tabel 3.3 Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang menggunakan komputer dalam bekerja

Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

3.6.2 Sampel

Menurut Kuncoro (2009:118) sampel adalah himpunan bagian (subset) dari unit populasi. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil digunakan rumus Slovin (Umar, 2000:78):

�= � �+�(�)� Keterangan:

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Tingkat Kesalahan

Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 233, dengan derajat kepercayaan 90% dan tingkat kesalahan yang di inginkan adalah 10% (0,1) maka jumlah sampel yang digunakan dengan menggunakan rumus Slovin adalah :

�= ���

�+���(�.�)� �= ��,��

No Bagian Jumlah (Orang)

1 Bagian Umum 70

2 Bidang Darat 40

3 Bidang Laut 24

4 Bidang Udara 23

5 Keuangan 29

6 Sarana dan Prasarana 47


(47)

Maka jumlah sampelnya adalah 69,96 dan dibulatkan menjadi 70 orang pegawai. Unit pemilihan sampel yang lebih dari satu dan supaya setiap unit pemilihan sampel memiliki peluang sama untuk di pilih maka dalam penelitian ini dipilih desain sampel probabilitas. Dari beberapa desain sampel probabilitas, dalam penelitian ini dipilih desain sampel “Proportional random sampling”. Hal ini karena dari elemen yang ada dalam populasi di masukkan ke dalam 1 strata tertentu. Setiap elemen dari unit sampel yang ada akan dipilih secara random

untuk menjadi sampel. Dalam desain sampel stratifikasi ini ada 2 macam, sementara dalam penelitian ini dipilih sampel random stratifikasi proporsional, di mana banyaknya sampel akan proporsional dengan jumlah elemen setiap unit pemilihan sampel.

Untuk menarik sampel dari populasi digunakan teknik Stratified Random Sampling yang dilanjutkan dengan alokasi sampel proporsional. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut (Sekaran, 2006):

�� = �� � �� Keterangan:

ni = Anggota sampel pada proporsi ke i Ni = Populasi ke i

n = Sampel yang diambil dalam penelitian N = Populasi total

Berdasarkan rumus sebelumnya maka diperolehlah sampel dari keseluruhan unit pemilihan sampel sebagai berikut:


(48)

Tabel 3.4 Distribusi Sampel

No Unit Pemilihan Sampel Pegawai Jumlah Jumlah Sampel 1 Bagian Umum

70

70

233x70 = 21,03 dibulatkan menjadi 21 2 Bidang Darat

40

40

233x70 = 12,01 dibulatkan menjadi 12

3 Bidang Laut

24

24

233x70 = 7,21 dibulatkan menjadi 7 4 Bidang Udara

23

23

233x70 = 6,90 dibulatkan menjadi 7 5 Keuangan

29

29

233x70 = 8,71 dibulatkan menjadi 9 6 Sarana dan Prasarana

47

47

233x70 = 14,12 dibulatkan menjadi 14

Jumlah 233 70

3.7. Metode Pengumpulan Data

Ada beberapa metode yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini, yaitu:

3.7.1. Kuesioner

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara menyiapkan satu set pernyataan atau pertanyaan yang tersusun secara sistematis dan standar yang diberikan kepada responden.


(49)

3.7.2. Wawancara (Interview)

Yaitu mengadakan tanya jawab dengan pihak yang mempunyai wewenang untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian.

3.7.3. Studi Kasus

Studi dokumentasi dilakukan dengan memperoleh data melalui buku-buku, jurnal, dokumen yang diperoleh dari pihak Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti.

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1.Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji kuesioner layak atau tidak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid (Sugiyono,2004:109)”.

Menurut Umar (2000), bahwa sangat disarankan agar jumlah responden untuk di uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini distributor skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal.

Dalam penelitian ini sampel uji validitas diambil sebanyak 70 orang pada Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara .di luar sampel dan diolah dengan menggunakan program SPSS Statistics 17.0 for windows dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:


(50)

a) Jika r hitung≥ r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

b) Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

3.8.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:41).

Pengujian dilakukan dengan cara One Shot (pengukuran sekali saja) dengan program SPSS Statistics 17.00 for windows. Menurut Nunnaly (1967) dalam (Ghozali, 2006:42) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha˃ 0,60.

3.9. Teknik Analisis Data 3.9.1 Metode Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan yaitu dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta, masalah serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

1) Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu model layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


(51)

a. Uji Normalitas

Digunakan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik, pendekatan histogram dan uji statistik dengan pendekatan Kolmogrov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% (0,05) maka jika Asymp.Sig (2-tailed) diatas nilai signifikansi 5% (0,05) artinya variabel residual berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Metode ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi kesamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari satu residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka terjadi homoskedastisitas namun jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedstisitas. “Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot, jika ada pola tertentu maka telah terjadi heteroskedastisitas pada model regresi” (Situmorang et al. 2010 : 100).

Kelemahan model ini adalah jumlah pengamatan, jika pengamatan sedikit maka akan sulit untuk menginterpretasikan hasil grafik plot. Untuk mengatasinya


(52)

dapat menggunakan pendekatan grafik dengan uji Glejser, heteroskedastisitas tidak akan terjadi apapbila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut (absUt). Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3.9.2 Analisis Regresi Linear Sederhana

Digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (X) yaitu pengguanaan teknologi informasi terhadap kepuasan kerja sebagai variabel terikat (Y).Persamaan regresi linear sederhana yang digunakan adalah :

Y = a + bX + e Dimana :

Y = Kepuasan Kerja a = Konstanta b = Koefisien regresi

X = Pengguanaan Teknologi Informasi e = Standard error

3.9.3 Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikan Parsial

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) secara individual terhadap variabel terikat (Y).


(53)

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) yaitu penggunaan teknologi informasi terhadap variabel terikat (Y) yaitu kepuasan kerja.

H1 : bi ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) yaitu penggunaan teknologi informasi terhadap variabel terikat (Y) kepuasan kerja.

Kriteria pengambilan keputusan adalah

a) Ho diterima jita t hitung < t tabel pada α = 5%

b) Ho ditolak jika t hitung ≥t tabel pada α = 5%

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien Determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (penggunaan teknologi informasi) terhadap variabel terikat (kepuasan kerja). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0 < R² < 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu) , maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) yaitu penggunaan teknologi informasi adalah besar terhadap variabel terikat (Y) yaitu kepuasan kerja. Sebaliknya, jika R² semakin kecil (mendekati nol) , maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) yaitu penggunaan teknologi informasi adalah kecil terhadap variabel terikat (Y) yaitu kepuasan kerja.


(54)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Organisasi

4.1.1. Sejarah Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

Dasar hukum pembentukan Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara adalah Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara No. 3 Tentang Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara, dimana dalam pasal 21 ayat (2) disebutkan bahwa Dinas Perhubungan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian kewenangan pemerintah propinsi dan tugas dekonsentrasi antara lain :

1. Menyiapkan bahan perumusan perencanaan/program dan kebijaksanaan teknnis bidang perhubungan.

2. Menyelenggarakan pembinaan perhubungan darat, laut, udara, pengawasan dan pengendalian serta pos dan telekomunikasi.

3. Melaksanakan tugas-tugas terkait dengan perhubungan sesuai ketetapan kepala daerah.

Dasar hukum pelaksanaan tugas otonomi tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 060.255/K Tahun 2002 Tentang tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan serta Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara. Sedangkan dasar hokum pelaksanaan Tugas Dekonsentrasi dituangkan dalam:

1. SE Menhub No. 27 Tahun 2000 Tentang Pelaksanaan Tugas eks. Kanwil Dephub Setelah Otonomi Daerah.


(55)

2. SK Menhub No. 45 Tahun 2002 Tentang Penyerahan Penyelenggaraan Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota.

3. SK Menhub No. 53 Tahun 2002 Tentang Tatanan Kepelabuhan Nasional. 4. SK Menhub No. 56 Tahun 2002 Tentang Pelimpahan/Penyerahan

Penyelenggaraan Pelabuhan Laut.

5. SK Menhub No. 4 Tahun 2003 Tentang Tata Hubungan Kerja Antar Departemen Perhubungan Dengan Propinsi.

6. SK Menhub No. 38 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Kepmenhhub No. 4 Tahun 2003 Tentang Tata Hubungan Kerja Antar Departemen Perhubungan engan Provinsi yang Menyangkut Kewenangan yang di Dekonsentrasikan.

4.1.2. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara 4.1.2.1. Visi

Visi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara adalah “Mewujudkan penyelenggaraan pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah dalam upaya menciptakan masyarakat Sumatera Utara yang beriman, maju, mandiri, mapan dan berkeadilan didalam kebhinekaan yang didukung tata pemerintahan yang baik”.

Handal, meliputi:

Aman, nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


(56)

Berdaya Saing, meliputi:

Efisien, harga terjangkau, ramah lingkungan, berkelanjutan Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional, mandiri produktif.

Memberikan nilai tambah, meliputi:

Tumbuhnya iklim yang kondusif bagi berkembangnya peran serta masyarakat dan pengusaha kecil, menengah, koperasi, memberikan kontribusi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi daerah serta menciptakan lapangan kerja.

4.1.2.2. Misi

Untuk merealisasikan visinya, maka Dinas Perhubungan merumuskan misi sebagai berikut:

1. Membangun dan mengembangkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada pertanian, agroindustri pariwisata dan sektor-sektor unggulan serta mengembangkan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan.

2. Mempertahankan tingkat jasa pelayanan sarana dan prasarana perhubungan (rekondisi/survival).

3. Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang perhubungan dan menegakkan hukum secara konsisten (restrukturisasi dan reposisi).

4. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan perhubungan.


(57)

5. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan jasa perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberi nilai tambah.

4.1.3. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

Organisasi merupakan bentuk kesatuan atau susunan yang terdiri atas bagian-bagian atau orang di dalam perkumpulan untuk mencapai maksud dan tujuan bersama. Setiap perusahaan atau organisasi baik yang ada di pemerintahan maupun tidak sudah tentu memiliki struktur organisasi yang memberikan gambaran tentang hubungan kerjasama antara satu bagian dengan bagian yang lain dari atasan sampai bawahan. Susunan Organisasi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara, terdiri dari :


(58)

4.1.4. Rincian Tugas Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

Pembagian tugas dan wewenang serta tanggung jawab untuk masing-masing bagian Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembentukan dibidang perhubungan.

2. Kepala Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dibidang Kepegawaian, Keuangan,Umum dan Perlengkapan Organisasi dan Hukum.

1) Kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan standar administrasi pengolahan pembinaan dan pemberdayaan pegawai

b. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya 2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan dan peneyempurnaan standar verifikasi, pembendaharaan, pertanggung-jawaban anggaran belanja rutin dan keuangan.


(59)

b. Melaksanakan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas,sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. 3) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar prosedur penyelenggaraan urusan Tata Usaha, urusan Internal, kehumasan, perjalanan dinas dan administrasi, pengelolaan pendayagunaan dan penghapusan barang aset milik negara. b. Menyelenggarakan tata naskah, surat-menyurat, tata kearsipan,

dokumentasi, urusan internal, publikasi, komunikasi, perjalanan dinas, penataan ruang dan pengadaan, pendistribusian dan inventarisasi, pemeliharaan, penyimpanan dan pengahpusan barang-barang inventaris aset milik negara 4) Kepala Sub Bagian Organisasi dan Hukum mempunyai tugas

a. Mengumpulkan, mengolah dan meyajikan data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar prosedur kerja, tata sarana, sarana administrasi dan pelayanan.

b. Melaksanakan upaya pemantapan tata hubungan kerja, pengawasan standar kinerja, sarana administrasi, sistem pelayanan serta pengkajian dan penelahaan produk hukum sesuai ketentuan standar yang ditetapkan.


(60)

c. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. 3. Kepala Sub Dinas Bina Program

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dibidang Data dan Informasi, Evaluasi dan Laporan serta Rencana Program.

1) Kepala Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan danpenyempurnaan standar data dan informasi kegiatan rutin, jangka menengah maupun jangka panjang serta pembangunan, Pos dan Telekomunikasi.

b. Melakukan pengumpulan pengolahan, penyajian data rutin pembangunan,informasi perhubungan, Pos dan Telekomunikasi, sesuai ketentuan danstandar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. 2) Kepala Seksi Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar evaluasi laporan kegiatan rutin pembangunan perhubungan, Pos dan Telekomunikasi, laporan bulanan dan tahunan, bahan pemantauan pelaksanaan pembangunan perhubungan, Pos dan Telekomunikasi di daerah.

b. Mengumpulkan, mengolah dan meyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan


(61)

pembangunan dan peningkatan evaluasi dan pelaporan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. 4. Kepala Sub Dinas Darat

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang Lalu Lintas, Angkutan Prasarana dan Keselamatan Teknik Sarana serta pembinaan teknis terhadap Asosiasi Sub sector Perhubungan Darat. 1) Kepala Seksi Lalu Lintas mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanan Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas dalam penetapan jaringan transportasi, inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan lalu lintas dijalan. b. Melaksanakan manajemen dan rekayasa lalu lintas dijalan

Propinsi Nasional sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. 2) Kepala Seksi Angkutan mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanan Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan


(62)

tugas-tugas Dinas dalam pemberian perizinan, penetapan jaringan angkutan darat terpadu dan penetapan tarif angkutan kelas ekonomi diwilayah propinsi.

b. Menyelenggarakan manajemen angkutan orang dan khusus sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. 3) Kepala Seksi Prasarana mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanan Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pengelolaan prasarana perhubungan darat.

b. Melakukan pensurveian, pengadaan, pemasangan, penetapan dan pemeliharaan perlengkapan jalan di jalan Propinsi dan Nasional serta alat pengawasan dan pengamanan jalan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya.

4) Kepala Seksi Keselamatan Teknik Sarana mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanan Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan


(63)

tugas-tugas Dinas dalam bidang pengujian kendaraan bermotor, karoseri dan penilaian kondisi teknis kendaraan bermotor. b. Menyelenggarakan pemeriksaan teknis dan karoseri serta

pengujian kendaraan bermotor sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

5. Kepala Sub Dinas Laut

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang Angkutan Laut, Pelabuhan Kappel serta Navigasi dan Gamat, pembinaan teknis terhadap Asosiasi Sub sektor perhubungan laut.

1) Kepala Seksi Angkutan Laut mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas dalam perumusan tarif penumpang kelas ekonomi serta angkutan laut perintis, perizinan perusahaan angkutan laut, perusahaan pelayaran rakyat, perusahaan penyeberangan, perusahaan angkutan sesuai sungai dan danau, ekspedisi muatan kapal laut, perusahaan bongkar muat, perusahaan tally dan depo peti kemas serta di wilayah Propinsi Sumatera Utara.


(64)

b. Menyelenggarakan koordinasi dan kerja sama dalam pengawasan teknis, pemberian izin perusahaan-perusahaan yang menggunakan perhubngan laut.

2) Kepala Seksi Kepelabuhan mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanan Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas dalam perumusan tarif jasa kepelabuhan perizinan/rekomendasi lokasi, pembangunan pengoperasian pelabuhan umum / khusus/penyeberangan.

b. Melaksanakan koordinasipengawasan dan evaluasi serta pelaopran pelaksanaan tugas sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3) Kepala Seksi Perkapalan dan Kepelautan (Kappel) mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanan Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas dalam pembangunan dan perombakan kapal, pengukuran dan surat ukur kapal, pendaftaran dan gross akte kapal, pemberian surat tanda kebangsaan kapal


(65)

pemeriksaan/pengujian dan pengeluaran sertifikat keselamatan kapal, sertifikat pencegah pencemaran minyak oleh kapal, pengawakan dan dokumen pelaut, sertifikasi ketrampilan dan keahlian pelaut,pengujian dan sertifikasi alat/perlengkapan kapal pada perkapalan dan pelayaran diwilayah propinsi Sumatera Utara.

b. Melaksanakan koordinasi dan dan kerja sama dalam pengawasan teknis dan perumusan pembangunan dan perombakan kapal.

4) Kepala Seksi Navigasi dan Gamat mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanan Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas dibidang sarana Bantu navigasi pelayaran (SBNP), pemanduan pemeriksaan dan pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan (BAPP) kecelakaan kapal penanggulangan pencemaran dilaut oleh kapal, penanganan kerangka kapal, kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air Port State Control dan perencanaan dan pemeliharan serta pengembangan kapal patroli dan SAR laut.


(66)

b. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Sub Dinas Laut sesuai standar yang ditetapkan.

6. Kepala Sub Dinas Udara

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang pengawasan dan pengendalian kegiatan Angkutan Udara Keselamatan Penumpang dan Penerbangan Kebandar Udaraan serta pembinaan teknis terhadap Asosiasi Sub Sektor Perhubungan Udara.

1) Kepala Seksi Angkutan Udara mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanan Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas dalam pengawasan tarif angkutan udara, pengendalian angkutan udara asing, perizinan dan jasa pengurusan transportasi udara.

b. Menyiapkan bahan pemberian izin terbang, izin usaha angkutan udara niaga dan bukan niaga, izin Empu, JPT yang beroperasi di wilayah propinsi dan melaksanakan koordinasi komite fasilitas Bandar udara pada Bandar udara yang diusahakan. 2) Kepala Seksi Keselamatan Penumpang mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan,


(1)

Sofotware untuk lebih mempermudah dalam proses kinerja komputer. Apabila hal tersebut lebih cepat ditanggapi oleh pimpinan maka pegawai akan lebih mudah lagi dalam melaksanakan tugasnya, hal ini tentu akan semakin meningkatkan kepuasan kerja pegawai, yang pada akhirnya akan mengembangkan kinerja individu pegawai.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pimpinan Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara untuk mengambil keputusan, dan untuk peneliti selanjutnya.

5.1. Kesimpulan

1. Variabel penggunaan teknologi informasi (X) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja pada Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara.

2. Berdasarkan pengujian koefisien determinasi (R2) diperoleh bahwa variabel kepuasan kerja Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara dapat dijelaskan oleh variabel penggunaan teknologi informasi sebesar 61,4%, sedangkan sisanya sebesar 38,6% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti pelatihan komputer, perilaku penggunaan komputer, kepribadian, karakteristik demografi, gaya kepemimpinan dan lain-lain.

5.2. Saran

Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara masih merasakan

beberapa kekurangan mengenai penggunaan teknologi informasi yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai, untuk itu disarankan kepada


(3)

pihak pimpinan Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara untuk mendengarkan saran-saran sebagai berikut :

1. Perlunya dilakukan penambahan perangkat teknologi informasi dari yang sudah ada saat ini. Khususnya instansi yang sangat membutuhkan komputer dalam pekerjaannya, seperti Instansi keuangan dan Instansi bagian umum.

2. Perlu dilakukan penggantian Provider Internet yang memberikan layanan internet dengan kecepatan tinggi seperti Nusanet, Speddy, dan lain-lain . Hal ini sangat dibutuhkan oleh Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera apabila ada pekerjaan yang membutuhkan kecepatan koneksi internet agar pekerjaan lebih cepat dikerjakan.

3. Perlu dilakukan Maintenance yang rutin tiap minggunya dan menggunakan tenaga staff ahli IT yang handal , tanggap dan professional dalam menangani jika ada masalah atau kerusakan secara tiba-tiba.

4. Perlu dilakukan upgrade Hardware dan software agar penggunan TI dalam bekerjabisa lebih maksimal ,seperti kapasitas Memori,VGA, menggunakan Antivirus Update tiap harinya dan lain-lain .

5. Perlu dilakukan pelatihan tentang penggunaan teknologi informasi kepada pegawai. Hal ini akan meningkatkan keterampilannya dalam menjalankan tugas, dan pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan kerja para pegawai itu sendiri.


(4)

dapat menambah variabel penelitian yang mempengaruhi kepuasan kerja dalam hal teknologi informasi seperti pelatihan komputer, perilaku penggunaan komputer, atau variabel lain yang tidak berhubungan dengan teknologi informasi seperti kepribadian, karakteristik demografi, gaya kepemimpinan dan lain-lain. Kemudian perlu juga memperluas objek penelitian yaitu bukan hanya pada pekerja dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetapi juga karyawan swasta, sehingga hasil penelitian ini lebih tergeneralisasi.


(5)

Daftar Pustaka

As’ad, Moh,1995. Psikologi Industri: Seri Ilmu Sumber Daya Manusia, Liberty, Yogyakarta.

Edwin, B. Flippo. Personnel Management, Bumi Aksara, Jakarta.

Ghozali, H. Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta.

Indrajit, Richardus Eko, 2000. Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. Jogiyanto,2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.

Kadir, Abdul, Terra Ch. Triwahyuni, 2005. Pengenalan Teknologi Informasi, ANDI, Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Edisi 3, Erlangga, Jakarta

Kusmulyadi, 2009. Teknologi informasi dan komunikasi, Thursina, Bandung Luthans, Fred, 2006. Perilaku Organisasi, Edisi 10, ANDI, Yogyakarta.

O’Brien, James A., 2006. Pengantar Sistem Informasi: Perspektif Bisnis dan Manajerial, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.

Robbins, Stephen P., Timothy A. Judge, 2007. Perilaku Organisasi, Edisi 12 Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4, Salemba 4, Jakarta.

Simarmata, Janner, 2006. Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi. ADNDI OFFSET, Yogyakarta.

Situmorang , Syafrizal Helmi, Iskandar Muda, Doli M. Ja’far Dalimunthe, Fadli, Fauzie Syarief, 2010. ANALISIS DATA Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan.

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung. Sunarto, 2004. Perilaku Organisasi, AMUS, Yogyakarta.


(6)

Turban, Efraim, R. Kelly Rainer, Jr., Richard E. Potter, 2006. Pengantar Teknologi Informasi, Edisi 3, Salemba Infotek, Jakarta.

Umar, Husein, 2000. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Rajawali Press, Jakarta.

Yuli, Sri Budi Cantika, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, UMM Press, Malang.

Veithzhal, Rivai dan Ela Juvani Sagala,2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari teori Ke Praktik. Edisi ke dua, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

JURNAL

Nasution, Fahmi Natigor, 2004. Penggunaan Teknologi Informasi Berdasarkan Aspek Perilaku (Behavioral Aspect), Digitized by USU digital library, halaman 1-10.

Situs Online

(http://regieranjana.blogspot.com/2012/01/pengertian-teknologi.html (Selasa 24 Januari 2012 )

Tesis

Sujatmiko, FX. Nanang, 2003. Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi kasus di Universitas Dian Nuswantoro dan Universitas Stikubank Semarang), Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang, (dipublikasikan).