221
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan  analisis  dan  pembahasan  yang  telah  dilakukan,  maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Produk  instrumen  non  tes  berbasis  scientific  approach  untuk  pemetaan
hasil belajar fisika siswa SMA pada kompetensi psikomotorik yang telah dikembangkan  memenuhi  kriteria  valid  dan  reliabel  sehinga  layak
digunakan. Hasil validitas dengan menggunakan rumus Aiken, diperoleh angka  0,885-1  untuk  semua  item.  Hasil  reliabilitas  berdasarkan  Cohen
Kappa  masuk  dalam  kategori  baik  good  karena  memperoleh � =
, untuk  lembar pengamatan serta � =   ,
untuk  penilaian diri dan teman sebaya.
2. Pemetaan hasil penilaian kompetensi psikomotorik dengan menggunakan
instrumen  non  tes  berbasis  scientific  approach  mampu  meningkatkan kompetensi  psikomotorik  siswa  pada  tahap  persiapan,  pelaksanaan
praktikum,  pengambilan  data,  pengolahan  data  hasil  praktikum  serta kegiatan akhir praktikum. Hal ini berdasarkan hasil penilaian kompetensi
psikomotorik siswa yaitu 80,56 untuk kelas XI IPA 1, 77,86 untuk kelas XI IPA 2, dan 78,94 untuk kelas XI IPA 4. Ketiga hasil ini berada pada
predikat baik B. 3.
Produk  instrumen  non  tes  berbasis  scientific  approach  untuk  pemetaan hasil  belajar  fisika  siswa  SMA  pada  kompetensi  psikomotorik  mampu
222 memudahkan  serta  memberi  manfaat  kepada  guru  dalam  melakukan
penilaian  kompetensi  psikomotorik.  Berdasarkan  hasil  penelitian,
instrumen  tersebut    telah  berhasil  menilai  kompetensi  psikomotorik
secara menyeluruh.
B. Keterbatasan Penelitian
Secara operasional keterbatasan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Sulit melibatkan semua kelas, karena sekolah membatasi sesuai dengan jadwal guru mata pelajaran fisika.
2. Pada  waktu  yang  bersamaan  dengan  waktu  penelitian,  ada  beberapa
siswa  yang ditugaskan sekolah untuk mengikuti  acara tertentu, sehingga ada  beberapa  siswa  yang  tidak  mengikuti  pembelajaran  pada  saat
pengambilan data penelitian. 3.
Kegiatan  di  laboratorium  fisika  yang  ada  di  sekolah  hanya  dapat digunakan  setelah  ada  jadwalnya  tersendiri  dan  bergiliran  dengan  kelas
lain, sehingga kegiatan praktikum hanya bisa dilakukan di dalam kelas.
C. Implikasi Hasil Penelitian