Mean, median, modus Tabel distribusi frekuensi 1 Menentukan kelas interval

satu individu atau objek dengan lainnya. Untuk perhitungan skor dengan mengolah data yang diperoleh dari angket ke dalam kelompok kelas tertentu tabel distribusi frekuensi dan kemudian di berikan skor nilai dari 1-7 atau sesuai panjang jumlah kelas setiap variabel. Pemberian skor tersebut dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis data pada nantinya. Karena data yang diperoleh dari pasar tentunya memiliki kesenjangan perbedaan yang cukup tinggi. Sehingga data yang diperoleh memiliki distribusi data yang tidak normal. Maka dari itu data diberikan penyekoran agar dalam analisis tidak ada data yang dibuang atau pun diganti dan data bisa menjadi normal. Untuk penentuan interval kelas, rentang kelas, dan jumlah kelas setiap variabel ditentukan sesuai dengan prosedur pembuatan tabel distribusi frekuensi. J. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Data Data yang diperoleh dari lapangan disajikan dalam bentuk deskripsi data dari masing-masing variabel bebas maupun variabel terikat. Analisis deskripsi data yang dimaksud meliputi penyajian mean, median, modus, tabel distribusi frekuensi, histogram dan tabel kecenderungan.

a. Mean, median, modus

Mean merupakan rata-rata hitung dari suatu data. Mean dihitung dari jumlah seluruh nilai pada data dibagi banyaknya data. Median merupakan nilai tengah data bila nilai-nilai dari data disusun urut menurut besarnya data. Modus merupakan nilai data yang paling sering muncul atau nilai data dengan frekuensi terbesar. Penentuan mean, median, dan modus dilakukan dengan bantuan SPSS.

b. Tabel distribusi frekuensi 1 Menentukan kelas interval

Untuk menentukan panjang interval digunakan rumus Sturges yaitu: � = 1 + 3,3. � 据� � Keterangan: K = Jumlah kelas interval N = Jumlah data observasi Log = Logaritma 2 Menghitung rentang data Untuk menghitung rentang data digunakan rumus berikut: ������� = ���� ��������� – ���� ������íℎ 3 Menentukan panjang kelas Untuk menentukan panjang kelas digunakan rumus sebagai berikut: ������� ����� = ������������ℎ ����� c. Histogram Histogram dibuat berdasarkan data frekuensi yang telah ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Selanjutnya pengkategorian variabel tersebut ditampilkan dalam diagram lingkaran pie chart. d. Tabel kecenderugan Sedangkan untuk penghitungan mencari nilai kecenderungan instrumen menurut Anas Sudijono 2009 menggunakan batasan- batasan sebagai berikut: Sangat tinggi : X ≥Mi+1,5 SDi Tinggi : Mi+0,5 SDi ≤XMi+1,5 SDi Cukup : Mi-0,5 SDi ≤ XMi+0,5 SDi Rendah : Mi-1,5 SDi ≤XMi–0,5 SDi Sangat rendah : XMi–1,5 SDi Dimana; Mi nilai rata-rata ideal = ½ nilai tertinggi + nilai terendah SDi Standar deviasi ideal = 16 nilai tertinggi – nilai terendah. 2. Regresi Linier Berganda Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan metode kuadrat terkecil atau Ordinary LeastSquare OLS. Metode OLS berusaha meminimalkan penyimpangan hasil perhitungan regresi terhadap kondisi aktualGujarati, 2007. Faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Bantul, dianalisis dengan analisis regresi linier berganda dengan formulasi: � = � �1, �2, �3, �4 Maka � = � + �1�1 + �2�2 + �3�3 + �4�4 + � Keterangan: Y = Pendapatan Pedagang X1 = Modal Usaha X2 = Tingkat Pendidikan X3 = Lama Usaha X4 = Jam Kerja β1β2β3β4 =Koefisien regresi variabel independen α = Intersep Konstanta e = Variabel Pengganggu 3. Uji Asumsi Klasik Dalam melakukan analisis regresi berganda dengan metode OLS, maka pengujian model terhadap asumsi klasik harus dilakukan. Deteksi asumsi klasik tersebut antara lain sebagai berikut yang terdiri dari uji multikolinieritas, uji normalitas, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolinieritas