6 penyampaian materi yang monoton. Sedangkan metode yaitu bagian suatu
komponen yang menduduki posisi penting selain tujuan, guru, peserta didik, media, lingkungan, dan evaluasi. Di dalam pembelajaran, guru menjadi pusat
perhatian, siswa mendengarkan materi yang dibacakan oleh guru dan mencatat sesuatu yang perlu dicatat, setelah itu guru memberikan latihan soal
untuk dikerjakan oleh siswa. Proses pembelajaran akan sulit apabila guru tetap menenggunakan metode pembelajaran yang tidak bervariasi dan
membosankan. Pemilihan Metode Mengajar Guru yang tidak tepat juga dapat menyebabkan rasa bosan, dan tidak tertarik untuk mengikuti proses
pembelajaran Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di SMK 17 Magelang, metode yang digunakan oleh guru terlihat monoton dan tidak
sesuai dengan keadaan sehingga siswa cenderung tidak memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru, siswa cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran
dan siswa memberikan respon negatif seperti mengeluh ketika diberikan pekerjaan rumah.
Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Minat Belajar, Lingkungan Teman Sebaya dan Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK 17 Magelang Tahun Ajaran 20162017”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
7 1. Prestasi belajar siswa belum memuaskan. Hal ini ditunjukkan dari seluruh
siswa kelas X Akuntansi yang berjumlah 53 siswa, terdapat 64,15 belum mencapai KKM.
2. Minat Belajar kebanyakan masih dalam kategori sedang untuk mempelajari mata pelajaran Akuntansi, hal tersebut ditandai dengan
peserta didik yang acuh tak acuh selama proses pembelajaran. 3. Tidak semua siswa aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru dan beberapa siswa enggan diminta maju untuk mengerjakan soal di depan kelas.
4. Kurangnya persaingan yang sportif diantara siswa dalam mengerjakan soal-soal, banyak siswa yang melakukan kerjasama mencontek,
meskipun guru yang mengampu mata pelajaran tersebut mengawasi mereka.
5. Pemilihan Metode yang digunakan sering tidak sesuai dengan situasi dan kondisi dalam pembelajaran membuat siswa cepat bosan dan kurang
berminat dalam kegiatan pembelajaran khususnya mata pelajaran akuntansi.
6. Persepsi siswa tentang metode mengajar yang digunakan guru kebanyakan dalam kategori sedang.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ditemukan maka diadakan pembatasan masalah, pembatasan masalah diadakan untuk
memperjelas masalah yang akan diteliti agar hasil penelitian lebih berfokus
8 dan mendalam serta menghindari penafsiran yang berbeda. Banyak faktor
yang mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi siswa. Karena banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Akuntansi siswa, maka
masalah utama yang akan diteliti dibatasi pada tiga faktor yaitu Minat Belajar, Lingkungan Teman Sebaya dan Persepsi Siswa tentang Metode
Mengajar Guru yang diduga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya Prestasi Belajar Akuntansi.
Di dalam penelitian ini, Prestasi Belajar Akuntansi dibatasi oleh ranah kognitif yang diukur dari nilai rata-rata Ulangan Harian UH dan Ulangan
Tengah Semester UTS materi Perusahaan Dagang. Nilai rata-rata tersebut sudah dapat mewakili Prestasi Belajar Akuntansi.
D. Rumusan Masalah