Penerapan Model Project Based Learning

IPA SMP KK D Kompetens i Dasar : 3.7 Mendeskripsikan konsep medan magnet, induksi elektromagnetik, dan penggunaannya dalam produk teknologi, serta pemanfaatan medan magnet dalam pergerakannavigasi hewan untuk mencari makanan dan migrasi 4.6 Membuat karya sederhana yang memanfaatkan prinsip elektromagnetik danatau induksi elektromagnetik Topik : Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk Teknologi Sub Topik : Kemagnetan dalam Produk Teknologi Indikator :  Menjelaskan prinsip elektromagnetik  Menyebutkan contoh-contoh penerapan elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari  Membuat bel listrik Alokasi Waktu : 2x pertemuan 5 x 40 menit Kegiatan Pembelajaran 1 Tahap Kegiatan Pembelajaran Penentuan Pertanyaan Mendasar  Peserta didik diminta untuk mengamati videogambar tentang beberapa penggunaan elektromagnet dalam kehidupan sehari-hari, dan mengamati demonstrasi tentang bel listrik.  Peserta didik diminta membuat pertanyaan untuk mengemukakan rasa ingin tahunya tentang bel listrik misalnya: - Apakah kita dapat membuat bel sendiri? Mendesain Perencanaan Proyek  Guru mengajak peserta didik untuk merencanakan sebuah proyek membuat bel listrik.  Peserta didik mengumpulkan informasi tentang cara kerja bel listrik dari berbagai sumber.  Peserta didik mengasosiasi informasi yang diperoleh sehingga dapat membuat rancangan proyek membuat bel listrik secara kolaboratif dengan pengajar agar mereka merasa “memiliki” atas proyek tersebut.  Peserta membuat aturan penyelesaian proyek, misalnya: 1. Dilakukan secara berkelompok 2. Waktu kegiatan melakukan perancangan 3. Mempelajari bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bel listrik IPA SMP KK D Tahap Kegiatan Pembelajaran Menyusun Jadwal  Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek. Contoh jadwal dalam kegiatan proyek pembuatan bel listrik Jadwal Rencana Kegiatan Perancangan proyek Tatap muka 1 - Mengkaji konsep elektromagnetik dari buku sumber atau internet - Merancang pembuatan bel listrik - Melaporkan rancangan bel listrik Tugas proyek di rumah di luar tatap muka - Memperbaiki rancangan bel listrik - Membuat bel listrik berdasarkan rancangan yang sudah diperbaiki - Mencatat proses pembuatan bel listrik - Melakukan ujicoba bel listrik - Membuat laporan pembuatan bel listrik Pelaporan proyek tatap muka 2 - Melaporkan hasil pembuatan bel listrik  Peserta didik mengomunikasikan hasil rancangan bel listrik dan jadwal proyek di depan kelas  Guru memberikan masukan kepada peserta didik terhadap rancangan proyek. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek  Peserta didik melaksanakan proyek membuat bel listrik sesuai rancangan bersama-sama kelompoknya.  Peserta didik melakukan ujicoba bel listrik.  Peserta didik mencatat data hasil ujicoba.  Peserta didik mengolah data hasil ujicoba.  Selama penyelesaian proyek, guru memonitor aktivitas Kegiatan Pembelajaran 1 Tahap Kegiatan Pembelajaran yang penting dari peserta didik, menanyakan masalah- masalah yang ditemui pada saat membuat bel listrik.  Peserta didik membuat laporan proyek Menguji Hasil  Peserta didik mengomunikasikan hasil proyek membuat bel listrik dengan cara presentasi dan demonstrasi di depan kelas.  Guru menilai laporan rancangan bel listrik, laporan hasil pembuatan bel listrik sesuai rancangan.  Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru berkaitan dengan pembuatan bel listriknya.  Guru memberikan saran-saran untuk perbaikan pembuatan bel listrik. Mengevaluasi Pengalaman  Peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.  Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas selama merancang dan membuat bel listrik.  Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru new inquiry untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran. Pada pembelajaran berbasis proyek, tugas proyek harus jelas sehingga hasilnya dapat dinilai sesuai rubrik penilaian proyek. Berikut ini contoh lembar tugas proyek dan instrumen penilaiannya. 2 Lembar Kerja Tugas Proyek Untuk mengerjakan proyek, peserta diberi panduan kerja agar tugas dapat dikerjakan secara efektif dan efisien. Pada lembar kerja tugas IPA SMP KK D proyek dicantumkan petunjuk kerja baik untuk kegiatan tatap muka maupun tugas di luar kegiatan tatap muka. Berikut ini contoh lembar kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek dan format laporannya. KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK MATA PELAJARAN : IPA KELAS SEMESTER : IX1 TOPIK : Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk Teknologi SUB TOPIK : Kemagnetan dalam Produk Teknologi TUGAS : Membuat bel listrik KOMPETENSI DASAR 3.7 Mendeskripsikan konsep medan magnet, induksi elektromagnetik, dan penggunaannya dalam produk teknologi, serta pemanfaatan medan magnet dalam pergerakannavigasi hewan untuk mencari makanan dan migrasi 4.6 Membuat karya sederhana yang memanfaatkan prinsip elektromagnetik danatau induksi elektromagnetik PETUNJUK UMUM Tugas Proyek di sekolah Tatap muka 1 1. Pelajari konsep elektromagnetik. 2. Buat rancangan bel listrik dengan cara sebagai berikut. Kegiatan Pembelajaran 1 - Tentukan tujuan proyek. - Tentukan bahan dan alat yang diperlukan. - Gambarkan rancangan bel listrik dan jelaskan cara kerjanya. - Gunakan format yang tersedia untuk melaporkan rancangan. 3. Presentasikan hasil rancangan bel listrik. Tugas Proyek di Rumah 1. Setelah membuat rancangan, rakitlah sebuah bel listrik sesuai dengan rancangan. 2. Ujicobalah bel yang telah dibuat. 3. Catat data-data hasil ujicoba tersebut. 4. Buat laporan percobaan atau hasil ujicoba bel listrik dengan format yang tersedia. 5. Selamat mencoba, mudah-mudahan bel listrik yang kalian rancang dapat bekerja dengan dengan baik. Semangat 3 Laporan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa laporan kegiatan merancang, menguji alat dan laporan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model rancangan yang dibuat. Berikut ini contoh laporan merancang alat a Merancang bel listrik LAPORAN TUGAS PROYEK MATA PELAJARAN : IPA IPA SMP KK D TOPIK : Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk Teknologi SUB TOPIK : Kemagnetan dalam Produk Teknologi TUGAS : Merancang dan membuat bel listrik NAMA : …………………………………………………… KELAS : IX ……. Tugas Laporan Kegiatan Mempelajari konsep elektromagnetik Tanggal: Laporan: Membuat rancangan bel listrik dengan cara sebagai berikut. Tujuan Percobaan Alat: Bahan : Gambar rancangan bel listrik : Cara kerjanya: b Laporan Praktik Uji Coba Bel Listrik Kegiatan Pembelajaran 1 LAPORAN PENGUJIAN BEL LISTRIK MATA PELAJARAN : IPA TOPIK : Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk Teknologi SUB TOPIK : Kemagnetan dalam Produk Teknologi TUGAS : Merancang dan Membuat Bel Listrik NAMA : …………………………………………………… KELAS : IX ……. Tanggal : ........... Tahap kegiatan Laporan Hasil pengamatan 1. Uji coba 1 2. Uji coba 2 3. dst.... Catatan : sertakan hasil ujicoba yang paling baik untuk laporan. c Laporan Penelitian LAPORAN PENELITIAN PETUNJUK KHUSUS Berdasarkan hasil kegiatanmu ini, tulislah sebuah laporan penelitian sederhana tentang pembuatan bel listrik. Buatlah judul yang menarik, dan tulis laporan secara sistematis. JUDUL ................................................................................................................ ................................................................................................................ .......................................................................................................

4. Model Latihan Inkuiri Inquiry Training Model a.

Definisi Model Latihan Inkuiri Inquiry Training Model Model Latihan Inkuiri atau dikenal di kalangan akademis dengan sebutan Inquiry Training Model. pada mulanya dikembangkan oleh J.Richard Suchman 1960 dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan kemudian IPA SMP KK D dikembangkan dalam ilmu pengetahuan lainya. Latihan Inkuiri dikembangkan oleh J.Richard Suchman untuk membelajarkan siswa tentang suatu proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa. Joyce et al, 1992: 199. Model ini dirancang untuk melatih siswa dalam suatu penelitian ilmiah sehingga diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa ingin tahu dalam diri siswa, menumbuhkembangkan kemampuan intelektual dalam berpikir induktif, kemampuan meneliti, kemampuan berargumentasi dan kemampuan mengembangkan teori.. Richard Suchman sebagai tokoh model Latihan Inkuiri ini mengemukakan bahwa tujuan daripada Latihan Inkuiri ialah mengembangkan keterampilan kognitif dalam melacak dan mengolah data-data. Hal tersebut akan membawa pebelajar-pebelajar kepada suatu pendekatan baru dalam belajar dimana mereka membangun konsep-konsep melalui analisis episode- episode nyata dan menemukan sendiri hubungan-hubungan antara berbagai variabel. Kata inkuiri berarti menyelidiki dengan cara mencari informasi dan melakukan pertanyaan-pertanyaan. Dengan pendekatan inkuiri ini siswa dimotivasi untuk aktif berpikir, melibatkan diri dalam kegiatan dan mampu menyelesaikan tugas sendiri. Model Latihan Inkuiri yaitu sebuah model pembelajaran dimana guru berusaha mengarahkan siswa untuk mampu menyadari apa yang sudah didapatkan selama belajar. Sehingga siswa mampu berfikir dan terlibat dalam kegiatan intelektual dan memproses pengalaman belajar itu menjadi sesuatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Prinsip penting pada model latihan inkuiri Joyce et al: 1992 adalah memastikan agar pertanyaan yang diajukan oleh siswa dapat dijawab dengan ya atau tidak oleh guru dan sama sekali tidak meminta guru untuk melakukan penyelidikan. Menurut Suchman Rowe, 1978:363 tujuan mengharuskan siswa mengajukan pertanyaan yang hanya akan dijawab oleh guru dengan ya atau tidak adalah untuk membelajarkan siswa tentang bagaimana cara 1 mengajukan pertanyaan yang terarah dan tidak kabur, 2 menyusun informasi untuk mendukung kesimpulan sementara, 3 menganalisis suatu situasi dalam menyelesaikan hubungan antar variabel.