Kegiatan Diklat Tatap Muka Kombinasi

IPA SMP KK D Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Kombinasi in-on-in Modul ini dilengkapi dengan beberapa kegiatan pada Aktivitas Pembelajaran BAB II, Bagian E sebagai cara guru untuk mempelajari materi yang dipandu menggunakan Lembar Kegiatan LK. Pada kegiatan diklat tatap muka kombinasi, terdapat LK diskusi materi yang dilakukan pada saat in-1 dan kegiatan praktik yang dipandu menggunakan LK dikerjakan pada saat on the job learning. Hasil implementasi LK pada on the job learning menjadi tagihan pada kegiatan in-2. Berikut ini daftar pengelompokan LK pada kegiatan tatap muka kombinasi. 7 Pendahuluan Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul KK D untuk Tatap Muka Kombinasi No Kode Lembar Kerja Judul Lembar Kerja Dilaksanakan Pada Tahap 1. LK.D.01 Mengkaji Materi Model-model Pembelajaran IPA dan Implementasinya In Service 1 2. LK.D.02 Analisis Model Pembelajaran On the job learning 3. LK.D.03 Perancangan Model Discovery Learning On the job learning 4. LK.D.04 Perancangan Model Problem Based Learning On the job learning 5. LK.D.05 Perancangan Model Project Based Learning On the job learning 6. LK.D.06 Perancangan Model Latihan Inquiri On the job learning 8 IPA SMP KK D Kegiatan Pembelajaran Model-model Pembelajaran IPA dan Implementasinya Di dalam pembelajaran IPA, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan zaman tempat dan waktu ia hidup. Kurikulum nasional saat ini menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari guru kepada peserta didik. Hal ini karena peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran yang difasilitasi guru perlu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Salah satu yang berpengaruh dalam proses pembelajaran adalah penentuan model pembelajaran oleh guru. Terdapat banyak model pembelajaran yang dapat dipilih guru untuk membelajarkan topik IPA. Pada pembelajaran ini akan dibahas beberapa jenis model pembelajaran yang disarankan dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai kurikulum nasional. Model- model ini merupakan langkah pembelajaran yang memberikan kesempatan besar kepada siswa untuk belajar aktif, di mana siswa memulai dengan merumuskan masalah. Selanjutnya, siswa menggali informasi secara aktif untuk dapat menemukan penjelasan atas permasalahan dan atau menemukan solusinya. Jika guru mempelajari materi ini dengan sungguh-sungguh, profesional, kreatif dalam melakukan tugas sesuai instruksi pada bagian aktivitas belajar yang tersedia, disiplin dalam mengikuti tahap-tahap belajar serta bertanggung jawab dalam membuat laporan atau hasil kerja maka kompetensi guru diharapkan akan meningkat. Kegiatan Pembelajaran 1

A. Tujuan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan secara mandiri dapat merancang skenario pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning, Problem Based Learning, Project Based Learning, dan Latihan Inkuiri.

B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi setelah mempelajari modul ini, sebagai berikut. 1. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran pada pembelajaran IPA 2. Mendeskripsikan sintaks model-model pembelajaran pada pembelajaran IPA 3. Mengidentifikasi sintaks model-model pembelajaran pada pembelajaran IPA 4. Merancang skenario pembelajaran menggunakan model-model pembelajaran IPA. IPA SMP KK D

C. Uraian Materi

Ilmu Pengetahuan Alam IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Carin 1993 menyatakan bahwa IPA sebagai produk atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum-hukum, dan teori IPA. Jadi pada hakikatnya IPA terdiri dari tiga komponen, yaitu sikap ilmiah, proses ilmiah, dan produk ilmiah. Hal ini berarti bahwa IPA tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang dihapal, IPA juga merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari gejala-gejala alam yang belum dapat direnungkan. IPA menggunakan apa yang telah diketahui sebagai batu loncatan untuk memahami apa yang belum diketahui. Suatu masalah IPA yang telah dirumuskan dan kemudian berhasil dipecahkan akan memungkinkan IPA untuk berkembang secara dinamis, sehingga kumpulan pengetahuan sebagai produk juga bertambah.