Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Swadaya Masyarakat

87

V.3 Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Swadaya Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian, partisipasi masyarakat Desa Melati II berada dalam tingakatan partisipasi Kemitraan Partnership. Sebagaimana menurut Sherry Arnstein, Partisipasi Kemitraan Partnership Pada tingkat kemitraan, partisipasi masyarakat memiliki kekuatan untuk bernegosiasi dengan pemegang kekuasaan. Kekuatan tawar menawar pada tingkat ini adalah alat dari elit kekuasaan dan mereka yang tidak memiliki kekuasaan. Kedua pemeran tersebut sepakat untuk membagi tanggung jawab perencanaan dan pengambilan keputusan melalui badan kerjasama, komite-komite perencanaan, dan mekanisme untuk memecahkan kebuntuan masalah. Hal yang sama dikemukakan oleh Soetrisno ada dua jenis definisi partisipasi yang beredar dalam masyarakat. Definisi pertama adalah definisi yang diberikan oleh para perencana pembangunan formal di Indonesia. Definisi partisipasi jenis ini mengartikan partisipasi rakyat dalam pembangunan sebagi dukungan rakyat terhadap rencanaproyek pembangunan yang dirancang dan ditentukan tujuannya oleh perencana. Ukuran tinggi rendahnya partisipasi diukur dengan kemampuan rakyat ikut menanggung biaya pembangunan, baik berupa uang maupun tenaga dalam melaksanakan proyek pembangunan pemerintah. Definisi kedua partisipasi rakyat dalam pembangunan merupakan kerjasama yang erat antara perencana dan rakyat dalam merencanakan, melaksanakan, melestarikan dan mengembangkan hasil pembangunan yang telah dicapai. Pada pelaksanaan Gerbang Swara di Desa Melati II Kecamatan Perbaungan, masyarakat memberdayakan dirinya yaitu masyarakat tidak hanya dijadikan objek dari Universitas Sumatera Utara 88 berbagai proyek pembangunan, tetapi merupakan subjek dari upaya pembangunannya sendiri. Adapun bentuk partisipasi masyarakat Desa Melati II dalam Pelaksanaan Gerbang Swara yaitu :

1. Pikiran

Pikiran merupakan salah satu bentuk partisipasi. Masyarakat Desa Melati II memberikan kontribusinya dengan menyumbangkan pikiran mereka melalui kegiatan musyawarah. Biasanya masyarakat memberikan saran, ideusulan, dan pendapat mereka dalam musyawarah yang diadakan di dusun mereka untuk memperlancar pelaksanaan program pembangunan fisik yang dilaksanakan di desa mereka.

2. Tenaga

Dalam pelaksanaan Gerbang Swara pada pembangunan fisik di Desa Melati II, masyarakat berpartisipasi dengan ikut serta dalam acara gotong-royong untuk pengerjaan pembangunan. Misalnya, pelebaran jalan, pembuatan irigasi, renovasi musollah masjid.

3. Harta Benda

Dalam pelaksanaan Gerbang Swara yang dilaksanakan di Desa Melati II Kecamatan Perbaungan, masyarakat memberikan kontribusinya dengan bentuk material dan dana swadaya yaitu berupa konsumsi makanan dan minuman untuk masyarakat yang bergotong-royong dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan di lingkungan mereka dan dana swadaya masuk dalam tenaga masyarakat. Universitas Sumatera Utara 89 Untuk dapat melihat keberhasilan pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Gerbang Swara, peneliti melihat dari sisi sense of community masyarakat, dimana masyarakat Desa Melati II melakukan kerjasama untuk bergotong-royong memenuhi kebutuhan mereka yang menjadikan mereka lebih memeliki jiwa kebersamaan,kesadaran dan kemandirian.

V.4 Partipasi dalam Pemanfaatan dan Pemeliharaan Hasil Pembangunan

Pemanfaatan dan pemeliharaan pembangunan membuat masyarakat menerima hasil pembangunan, masyarakat merasa memiliki kebutuhannya, dan masyarakat merawat secara rutin hasil dari pembangunan yang telah mereka kerjakan sendiri. Sebagaimana dalam teori yang dikemukankan Ericson dalam buku Slamet, tahap ini merupakan tahap partisipasi masyarakat dalam program pembangunan yang merupakan bagian penting agar pembangunan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat serta masyarakat juga memiliki kewajiban untuk memelihara hasil pembangunan yang telah dilaksanakan dan Ikut serta dalam menikmati manfaat secara pribadi seperti merasa puas terhadap hasil pembangunan yang telah tercapai, merasa aman di dalam hidup bemasyarakat, serta memperoleh kehidupan masa depan yang lebih baik sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat. Karena, suatu program yang gencar-gencarnya digalangkan oleh pemerintah baik dari pusat maupun dari pemerintah daerah sudah seharusnya bagi masyarakat sebagai obyek pembangunan untuk menikmati, memanfaatkan serta memelihara hasil dari program pembangunan tersebut, yakni sebuah program pemberdayaan masyarakat yang berorientasi untuk kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat itu sendiri. Universitas Sumatera Utara 90 Berdasarkan temuan dilapangan melalui wawancara, observasi serta catatan- catatan dalam penelitian, masyarakat Desa Melati II juga menerima dan merasakan manfaat yang besar dari program ini. Masyarakat merasa diberdayakan karena mereka sendiri yang melaksanakan kegiatan pembangunan, masyarakat merasa tersentuh oleh pembangunan sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan askes jalan, dan kebutuhan mereka terpenuhi. Akan tetapi, jika dilihat dari segi pemeliharaan, masyarakat cukup memiliki kesadaran akan pemeliharan pembangunan yang telah mereka laksanakan sendiri. Jalan yang telah terbangun setiap tahun khususnya di hari- hari besar di bersihkan dengan sumber dana dari kas dusun.

V.5 Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat terdiri dari faktor dari dalam masyarakat internal, yaitu kemampuan dan kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi, maupun faktor dari luar masyarakat eksternal yaitu peran aparat dan lembaga formal yang ada. Sejauh observasi yang peneliti lakukan dan berdasarkan hasil wawancara serta catatan-catatan yang peneliti peroleh, faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Melati II dalam Pelaksanaan Gerbang Swara di Desa Melati II sama halnya dengan teori Plumer yaitu sebagai berikut :

1. Umur

Berdasarkan hasi penelitian dapat dikatakan bahwa umur mempengaruhi bentuk kontribusi yang diberikan oleh masyarakat dalam Pelaksanaan Gerbang Swara pada pembangunan infrastruktur, hal ini dapat dilihat dari sebagian besar responden yang berpartisipasi berusia 31-40 dan usia 50-60 tahun yang banyak Universitas Sumatera Utara 91 menyumbangkan tenaganya dalam pelaksanaan kegiatan Gerbang Swara. Berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan, masyarakat yang memiliki usia usia muda tidak bisa meluangkan waktunya untuk berpartisipasi karena memiliki kesibukan dalam bekerja.

2. Jenis kelamin

Jenis kelamin mempengaruhi bentuk sumbangan dan keaktifan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur pada Program Gerbang Swara di Desa Melati II Kecamatan Perbaungan. Laki-laki lebih banyak berpartisipasi dibandingkan perempuan. Hal ini disebabkan karena dalam pelaksanaan pembangunan fisik Desa lebih banyak membutuhkan tenaga laki-laki dari pada perempuan.

3. Pekerjaan masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian, pekerjaan masyarakat mempengaruhi masyarakat Desa Melati II untuk berpartisipasi pada pembangunan yang dilaksanakan di desa mereka. Kebanyakan masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai Petani lebih dapat meluangkan waktunya untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan Gerbang Swara pada pembangunan fisik dari pada masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai Guru Swasta.

4. Pengetahuan dan keahlian

Dasar pengetahuan yang dimiliki akan mempengaruhi seluruh lingkungan dari masyarakat tersebut. Hal ini membuat masyarakat memahami ataupun tidak terhadap tahap-tahap dan bentuk dari partisipasi yang ada. Pengetahuan dan keahlian mempengaruhi masyarakat untuk berpartisipasi. Berdasarkan Universitas Sumatera Utara 92 pengamatan penulis serta penjelasan dari kepala desa, masyarakat Desa Melati II kebanyakan memiliki keahlian sebagai tukang, sehingga masyarakat yang berpartisipasi dalam pelaksanaan Gerbang Swara pembangunan fisik di Desa Melati II memiliki pemahaman terhadap tahap-tahap pengerjaan pembangunan fisik melalui kegiatan bergotong-royong. Faktor eksernal juga mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Melati II dalam Pelaksanaan Gerbang Swara pada pembangunan Infrastruktur, adanya peranan pemerintah desa yaitu Kepala Desa Melati II, Lembaga Desa dan perangkatnya untuk mensosialisasikan tentang Gerbang Swara di Desa Melati II membuat masyarakat memberikan kontribusinya untuk kebutuhan mereka sendiri melalui pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat menjadi mandiri. Universitas Sumatera Utara 93

BAB VI PENUTUP

Dokumen yang terkait

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Kasus: Implementasi Program Gerakan Pembangunan Swadaya Rakyat (Gerbang Swara) di Desa Bandar Tengah, Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Serdang Bedagai)

30 345 83

Partisipasi Petani Dalam Penerapanpertanian Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas,Kecamatan Perbaungan,Kabupaten Serdang Bedagai)

1 68 72

Analisis Pengaruh Fungsi Perlombaan Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

2 60 141

Sistem Distribusi Benih Padi (Studi Kasus : Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

8 69 89

Pembangunan Rumah Untuk Masyarakat Korban Bencana Gempa & Tsunami Di Desa Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Maret 2005

0 24 8

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Dengan Sistem Swadaya

1 5 138

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Swadaya Masyarakat (Gerbang Swara) di Desa Melati II Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

1 2 10

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Gerakan Pembangunan Swadaya Masyarakat (Gerbang Swara) di Desa Melati II Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

1 1 36

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PROGRAM GERAKAN PEMBANGUNAN SWADAYA MASYARAKAT (GERBANG SWARA) DI DESA MELATI II KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Skripsi

0 1 14

1 BAB I PENDAHULUAN - PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Kasus: Implementasi Program Gerakan Pembangunan Swadaya Rakyat (Gerbang Swara) di Desa Bandar Tengah, Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Serdang Bedagai)

1 1 31