beban kerja berlebihan serta keberadaan Puskesmas, perizinan dan perjanjian kerja sama pelayanan mempengaruhi program ini Harian Medan Bisnis.
Berdasarkan data register Puskesmas Batu Brak Kabupaten Lampung Barat jumlah peserta Jampersal periose April 2012 sebesar 348 orang. Hasil statistik
didapat Empati yaitu sebesar 113 orang 60,4. Reability yaitu sebesar 135 orang 72,2, responsiveness yaitu sebesar 123 orang 65,8, kepuasan yaitu 151
orang kurang puas 80,7 Pribadi, 2012.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan penelitian adalah “ Bagaimanakah tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan program
Jampersal di klinik Wipa Tahun 2013 ? “
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan
Program Jampersal di klinik Wipa Tahun 2013. 1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karateristik ibu hamil di Klinik Wipa tahun 2013.
2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan
Jampersal di klinik Wipa Tahun 2013.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Pelayanan Kebidanan
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi pelayanan kebidanan dalam praktek memberikan asuhan
kebidanan di masyarakat. 2.
Bagi Ibu Hamil Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan ibu
hamil dalam menerima manfaat Jampersal dan ibu dapat menggunakan fasilitas yang ada di Program Jampersal.
3. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan tentang Jampersal dan agar mempermudah kedepannya dalam melanjutkan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Jaminan Persalinan Jampersal 1. Defenisi Jampersal
Jaminan Persalinan adalah jaminan pembiayaan pelayanan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk
pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 2562 MENKESPERXII2011, 2011, ¶ 5.
2. Ruang Lingkup Jampersal
Msenurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2562MENKESPERXII2011, 2011, ¶ 6
Pelayanan persalinan dilakukan secara terstruktur dan berjenjang berdasarkan rujukan. Ruang lingkup pelayanan jaminan
persalinan terdiri dari: a.
Pelayanan persalinan tingkat pertama
Pelayanan persalinan tingkat pertama adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten dan berwenang memberikan pelayanan pemeriksaan
kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk KB pasca persalinan, pelayanan bayi baru lahir, termasuk pelayanan persiapan rujukan pada saat terjadinya
komplikasi kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir tingkat pertama. Pelayanan tingkat pertama diberikan di Puskesmas dan Puskesmas PONED serta jaringannya
termasuk Polindes dan Poskesdes, fasilitas kesehatan swasta yang memiliki Perjanjian Kerja Sama PKS dengan Tim Pengelola KabupatenKota. Jenis pelayanan jaminan
persalinan tingkat pertama meliputi :
Universitas Sumatera Utara
1. Pemeriksaan kehamilan
2. Pertolongan persalinan
3. Pelayanan nifas, termasuk Kb pascapersalinan
4. Pelayanan bayi baru lahir
5. Penanganan komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru
lahir.
b. Pelayanan persalinan tingkat lanjutan
Pelayanan pertsalinan tingkat lanjutan adalah pelayanan yangdiberikan oleh tenaga kesehatan spesialistik, terdiri dari pelayanan kebidanan dan neonatus kepada ibu hamil,
bersalin, nifas, dan bayi dengan resiko tinggi dan komplikasi, di rumah sakit pemerintah dan swasta yang tidak dapat ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan
dilaksanakan rujukan, kecuali pada kondisi kedaruratan. Jenis pelayanan persalinan di tingkat lanjutan meliputi :
1. pemeriksaan kehamilan dengan resiko tinggi RESTI dan penyulit.
2. pertolongan dengan RESTI dan penyulit yang tidak mampu dilakukan di
pelayanan tingkat pertama. 3.
penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan yang setara.
3. Sasaran Jampersal
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2562MENKESPERXII2011, 2011, ¶ 3 sasaran yang dijamin oleh Jaminan
Persalinan adalah : 1.
Ibu hamil 2.
Ibu bersalin 3.
Ibu nifas sampai 42 hari pasca melahirkan
Universitas Sumatera Utara
4. Bayi baru lahir sampai dengan usia 28 hari
4. Manfaat Jampersal
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2562MENKESPERXII2011, 2011, ¶ 8 peserta jaminan persalinan dapat
memanfaatkan pelayanan :
1. Pemeriksaan Persalinan ANC
Pemeriksaan kehamilan ANC dengan tata laksana pelayanan yang mengacu pada buku pedoman KIA. Selama hamil sekurang-kurangnya
ibu hamil diperiksa sebanyak 4 kali dengan frekuensi yang dianjurkan sebagai berikut :
a. 1 kali pada triwulan pertama
b. 1 kali pada triwulan kedua
c. 2kali pada treiwulan ketiga
2. Persalinan Normal
3. Pelayanan nifas normal, termasuk KB pasca persalinan
4. Pelayanan bayi baru lahir normal
5. Pemeriksaan kehamilan pada kehamilan resiko tinggi
6. Pelayanan pasca keguguran
7. Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar
8. Pelayanan nifas dengan tindakan emergensi dasar
9. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar
10. Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan beresiko tinggi
11. Penanganan rujukan pasca keguguran
12. Penanganan kehamilan ektopik terganggu KET
Universitas Sumatera Utara
13. Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensif
14. Pelayanan nifas dengan tindakan emergensi komrehensif
15. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komrehensif
16. Pelayanan KB pasca persalinan
3.2 Kehamilan 1. Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan mulai dari konsepsi sampai dengan cukup bulan aterm Nazriah, 2011.
Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 pekan minggu, dimana kehamilan itu terbagi atas 3 trimester : kehamilan trimester I antara 0-12 minggu, kehamilan
trimester II antara 12-28 minggu, kehamilan trimester III antara 28-40 minggu Mochtar, 1998.
2. Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Mochtar, 1998 adapun tanda dan gejala kehamilan adalah : A.
Tanda-tanda presumtif 1.
Amenorea tidak dapat haid 2.
Mual dan muntah 3.
Mengidam 4.
Tidak tahan suatu bau-bauan 5.
Pingsan 6.
Tidak ada selera makan 7.
Lelah 8.
Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
Universitas Sumatera Utara
9. Miksi
10. Konstipasi
B. Tanda-tanda kemungkinan hamil
1. Perut membesar
2. Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan
konsistensi dari rahim. 3.
Tanda hegar 4.
Tanda chadwick 5.
Tanda piscaseck 6.
Brakton-Hicks 7.
Teraba ballotement 8.
Reaksi kehamilan positif C.
Tanda-tanda pasti hamil 1.
Gerakan janin dapatdilihat atau diraba juga bagian janin. 2.
Denyut jantung janin dapat didengar dengan monoral, doppler dan dapat dilihat pada ultrasonografi USG.
3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.
3. Diagnosa Banding Kehamilan
Menurut Mochtar, 1998 suatau kehamilan kadang kal harus dibedakan dengan keadaan suatu penyakit yang dalam pemeriksaan meragukan seperti :
1. Hamil Palsu pseudocyesis kehamilan spuria : gejala dapat sama
dengan kehamilan, seperti amenorea, perut membesar, mual, muntah, air susu keluar, dan bahkan wanita ini merasakan gerakan janin. Namun
Universitas Sumatera Utara
pada pemeriksaan uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain negatif.
2. Mioma uteri : Perut dan rahim membesar namun padaperabaan rahim
terasapadat kadang kala dijumpai berbenjol-benjol, tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya.
3. Kista ovari : perut membesar bahkan makin bertambah besar, namun
pada pemeriksaan dalam rahim teraba sebesar biasa, reaksi kehamilan negatif, tanda-tandakehamila lain negatif.
4. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urine : Pada pemasangan
kateter keluar banyak urine. 5.
Hematometra : Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen inperforata, stenosis vagina atau serviks.
3.3 Kepuasan 1. Pengertian
Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan dengan penampilan atau outcome produk
yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang Supranto, 2011. Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya Pohan, 2004.
Menurut Oliver dalam Supranto, 2011 kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan
harapannya. Jadi, tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila di bawah harapan, maka
Universitas Sumatera Utara
pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan pelanggan akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan pelanggan akan sangat puas. Untuk
menciptakan kepuasan pelanggan, perusahaan harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pelanggan yang lebih banyak dan kemampuan
untuk mempertahankan pelanggannya. Menurut Frederick Hezberg dalam teori Motivasi Higienis Coulter, 2007
berpendapat bahwa faktor intrinsik terkait dengan kepuasan dan motivasi kerja, sedangkan faktor ekstrinsik terkait dengan ketidakpuasan kerja, meyakini bahwa
sikap individu terhadap pekerjaannya itu menentukan kesuksesan atau kegagalan. Menurut M.N Nasution, 2004 dalam Khusnawati kepuasan pelanggan yaitu
perbedaan harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan karena pelanggan adalah orang yang menerima hasil pekerjaan produk seseorang, maka pelangganlah
yang menentukan kualitas suatu produk.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan
Menurut Budiastuti 2002, mengemukakan bahwa pasien dalam mengevaluasi kepuasan terhadap pelayanan yang diterima mengacu pada
beberapa faktor, antara lain : a.
Kualitas produk atau jasa Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan
bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi konsumen terhadap kualitas produk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal
yaitu kenyataan kualitas produk atau jasa yang sesungguhnya dan
Universitas Sumatera Utara
komunikasi perusahaan terutama iklan dalam mempromosikan rumah sakit.
b. Kualitas pelayanan
Memegang peranan penting dalam industri jasa, pelanggan dalam hal ini pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan
yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. c.
Faktor emosional Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum
terhadap konsumen bila dalam hal ini pasien memilih rumah sakit yang sudah mempunyai pandangan “rumah sakit mahal”, cenderung
memilih tingkat kepuasan yang lebih tinggi. d.
Harga Harga merupakan aspek penting namun yang terpenting dalam
penentuan kualitas guna mencapai kepuasan pasienpelanggan. Meskipun demikian elemen ini mempengaruhi pasien dari segi biaya
yang dikeluarkan, biasanya semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar. Sedangkan rumah sakit
yang berkualitas sama tetapi berharga murah, memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien.
e. Biaya
Mendapat produk atau jasa pasien yang tudak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan
jasa pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
3. Aspek-Aspek Yang Menentukan Kepuasan Pasien
Menurut Griffth dalam Agus 2010 ada beberapa aspek-aspek yang
mempengaruhi perasaan puas pada seseorang yaitu :
a. Sikap pendekatan staf pada pasien yaitu sikap staf terhadap pasien
ketika pertama pertama kali datang di rumah sakit b.
Kualitas perawatan yang diterima oleh pasien, seberapa pelayanan perawatan yang berkaitan dengan proses kesembuhan penyakit yang
diderita pasien dan kelangsungan perawatan pasien selama berada di rumah sakit.
c. Prosedur administrasi yaitu berkaitan dengan pelayanan administrasi
pasien dimulai masuk rumah sakit selama perawatan berlangsung sampai keluar dari rumah sakit.
d. Waktu menunggu yaitu berkaitan dengan waktu yang diperbolehkan
untuk berkunjung maupun untuk menjaga dari keluarga maupun orang lain dengan memperhatikan ruang tunggu yang memenuhi standar-
standar rumah sakit antara lain : ruang tunggu yang nyaman, tenang, fasilitas yang memadai misalnya televisi, kursi, air minum dan
sebagainya. e.
Fasilitas umum yang lain seperti kualitas pelayanan berupa makanan dan minuman, privasi dan kunjungan. Fasilitas ini berupa bagaimana
pelayanan terhadap pemenuhan kebutuhan pasien seperti makanan dan minuman yang disediakan dan privasi ruang tunggu sebagai sarana
bagi orang-orang yang berkunjung di rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
f. Fasilitas ruang inap untuk pasien yang harus rawat. Fasilitas ruang
inap ini disediakan berdasarkan permintaan pasien mengenai ruang rawat inap yang dikehandaki.
g. Hasil treatment atau hasil perawatan yang diterima oleh pasien yaitu
perawatan yang berkaitan dengan kesembuhan penyakit pasien baik berupa operasi, kunjungan dokter atau perawat.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan program Jaminan Persalinan. Hal ini dapat dilihat dari
kerangka konsep dibawah ini :
Skema 1. Kerangka konsep penelitian
3.2 Definisi Operasional
No Variabel
Defenisi Operasional
Alat Ukur
Cara Ukur
Hasil Ukur
Skala Ukur
1. Kepuasan Semua
perasaan yang timbul
dan dimiliki ibu setelah
menerima pelayanan.
Kuesio ner
Menghitung jawaban kuesioner:
1. Tidak Mudah : 1 2. Kurang Mudah : 2
3. Mudah : 3 4. Sangat Mudah : 4
Nilai interval IKM
1.
Tidak puas bila
43,75
2.
Kurang puas bila 43,76-
62,50
3.
Puas bila 62,51-
81,25
4.
Sangat puas bila 81,26-
100,00
Ordinal Jampersal
Kepuasan Ibu
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah bersifat Deskriptif. Desain ini digunakan untuk mengetahui tingkatan kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan program Jaminan
Persalinan di klinik Wipa.
4.2 Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang diklinik Wipa yaitu 43 ibu hamil.
2. Sampel
Pengambilan sampel dengan menggunakan sistem total sampling yaitu 43 ibu hamil.
4.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di klinik WIPA Medan Helvetia dengan pertimbangan klinik Wipa merupakan klinik yang menggunakan Jampersal, lokasi
ini mudah terjangkau oleh peneliti, adanya populasi yang mencukupi untuk dijadikan responden, serta di lokasi ini belum pernah dilakukan penelitian tingkat
kepuasan ibu hamil tentang Jampersal .
4.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 - Juni 2013.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Pertimbangan Etik
Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat izin dari Ketua Pelaksanaan Program Studi Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Kemudian peneliti mengajukan permohonan izin peneliti ke klinik Wipa. Setelah memperoleh persetujuan, peneliti melakukan pertimbangan etik
yaitu: Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti serta memberitahukan bahwa tidak ada pengaruh negatif yang terjadi selama dan sesudah pengumpulan
data. Jika responden bersedia maka responden harus menandatangani lembar persetujuan riset Informed Consent. Bila responden menolak maka responden
mempunyai hak untuk mengundurkan diri dari penelitian karena responden tersebut sifatnya suka rela .
Selanjutnya untuk menjaga kerahasiaan identitas responden pada lembar pengumpulan data Kuesioner hanya nomor kode yang akan digunakan sehingga
kerahasiaan identitas informasi yang diberikan tetap terjaga. Seluruh informasi yang diperoleh tidak akan dipergunakan kecuali untuk meningkatkan kualitas
kesehatan dan tetap menjaga kerahasiaan identitas tidak akan dipublikasikan.
4.6 Instrumen Penelitian